Rambutan Sekolah

13 1 0
                                    

Heh guys! Maapin ya?😭😌

Yang di part sebelumnya tuh aku salah nulisin nama pacarnya Riski, harusnya itu Luna bukan Salsa😭😭

Kelupaan aku guys!🙏😭

Tapi tenang aja, udah aku benerin kok😉😉😉

.
.

。⁠☬⋋⁠✿⑉✿⁠⋌☬⁠。

.
.
.

Senja tak menangis karena habis disiram air oleh adik kelasnya, gadis itu malah terkekeh sumbang dan berkata.

"Riski ... Riski ... Lo bisa kok pura-pura udah lupa sama gue depan orang banyak, tapi tatapan lo ke gue nggak bisa bohong" monolognya.

Lalu mencopot gelang yang selalu dipakainya, lalu memasukkan kunci kedalam gembok dan membuka pintu loker berwarna biru dengan banyak stiker kartun Boboiboy dan Upin Ipin.

"Untung aja masih ada kaos olahraga gue yang lama, disini. Agak ngepas sih dibadan gue ... Tapi gapapa lah. Daripada basah gini" monolognya lagi.

"Nja! Buset ... lari lo kenceng banget tadi!" Ucap Aufa yang datang dengan napasnya yang ngos-ngosan.

"Namanya juga atlet gimana sih lo" ucap Aris yang kini sudah berdiri diantara mereka berdua.

"Lah? ... Ngapain lo kesini? ... Ini loker cewek ... Gila nih si Aris" ucap Tata yang datang dengan kesinisan yang masih menggebu-gebu.

"Apa jangan-jangan beneran lo udah ... Sama si nenek gayung ya?" Tanya Aufa mendramatisir keadaan.

"Heh astaghfirullah! Nggak! Gila aja! Yaudah gue tunggu lo diluar kalo gitu!" Ucap Aris lalu pergi dari sana dengan perasaan malu.

"Kenapa gue tadi nggak liat ya kalo ini loker cewek, kan jadi malu gue" gerutunya sambil menendang tembok.

Kenapa tidak ada pelajaran? Karena lusa mereka akan lomba, jadi ... Semua mata pelajaran diliburkan, mereka diberi kesempatan untuk latihan basket dan menjadi supporter basket agar mereka semua menampilkan yang terbaik dan tidak membuat malu sekolah.

Setelah Senja berganti pakaian, Tata dan Aufa pamit ke kantin untuk mengisi perut mereka yang sudah dihinggapi cacing-cacing kelaparan.

Senja sendiri pun keluar dari area loker dan betapa terkejut dirinya saat mendapati Aris yang tengah berdiri disamping pintu masuk dan mengarahkan pandangannya ke arah pintu tersebut.

"Haish!" Ucap Senja terkejut.

"Eh? Udah selesai? Ikut gue yuk Nja!" Ucap Aris tanpa permisi menggandeng tangan Senja dan membawa gadis itu ke belakang lapangan futsal.

"Ngapain kita kesini?" Tanya Senja bingung.

"Lo masih bisa manjat pohon kan?" Tanya Aris pada Senja.

"Beb–bisa, kenapa emangnya?"

"Naik duluan, ntar gue nyusul" ucap Aris memerintah.

"Ngapain naik kesana?"

"Cepetan Nja!" Geram Aris melihat kelakuan Senja yang tidak bisa diajak sat set.

"Ya iya!" Jawab Senja akhirnya mengalah oleh keinginan Aris.

Dengan lihai Senja mulai menapakkan kakinya pada pohon rambutan tersebut, setelah mendapat tempat yang sekiranya nyaman untuk diduduki, Senja pun duduk dan mempersilahkan Aris untuk segerah naik.

Luka JeparaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang