"Aku sudah sampai di samping gedung"
"benarkah ? tunggu aku segera menyusul ke bawah"
Dia dan teman-temannya saling berpamitan setelah melakukan latihan. Menyusuli Seanna yang sedang menunggunya di samping gedung tempat dia berlatih.
"Sudah lama Sea? Maaf ya tadi sempat mampir ke toilet dulu,hehe"
"ga apa-apa, aku juga baru sampai"
"kamu sudah izin kan hari ini kita ke pasar malam ?"
"iya mama ku izinin kok apalagi jalan sama kamu"
Sua salah satu sahabat Seanna sejak dia SMP, mereka satu sekolah hingga SMA. Sua saat ini sedang trainee di QQ Entartaiment. Dia dan Seanna sama-sama melakukan audisi sejak dibangku kelas 2 SMA. Namun sayangnya Seanna tidak lolos audisi di QQ Entartaiment dan rejekinya berada di agensinya sekarang.
Mereka sama-sama memiliki mimpi menjadi seorang idol walau kedepannya mereka berbeda agensi.
"Sea kita beli minum dulu yuk"
Mereka telah sampai di pasar malam. Sudah lama rasanya dia tidak menikmati suasana seperti ini. Saat ini Sua sangat disibukkan dengan tugas kuliahnya dan harus bolak balik ke agensinya untuk berlatih.
"Sua kamu naik itu ga ?"
"Ih ngga,, takut ah,, "
"aaa Sua temani aku yaa, please sebentar aku traktir makan deh"
"janji? oke kalau gitu haha"
"dasar kamu kalau soal makan nomor satu"
Seanna mengajak Sua untuk naik ke wahana kincir angin raksasa. Lama sekali dia tidak menaikki wahana tersebut sambil ingin menikmati suasana malam dari atas. Sebenarnya Sua takut akan ketinggian, karena dia yang mengajak Seanna ke pasar dia harus menemaninya.
Perlahan wahana tersebut berputar menuju ke atas. Ekspresi Sua bisa dilihat, dia menutup matanya yang berada di samping Seanna.
"Sua lihat cantik banget pemandang malam ini"
Seanna yang kegirangan mengajak Sua yang berada disampingnya yang terus saja menutup matanya.
"Ngga Sea.."
Dia semakin mempererat pegangannya di tangan Seanna. Namun Seanna terus saja membujuknya untuk membuka matanya.
"Sua lihat disana ada bintang jatuh"
Sua dangan cepat membuka matanya, tapi Seanna membohongi Sua agar dia bisa melihat pemandang yang indah dari atas.
"Sea.. kamu bohong yaa"
"haha, yaa maaf lagian kamu takut banget sih. Coba lihat aja, indah kan ?"
Rasa takutnya perlahan hilang, dia menatap ke arah kaca. Pemandangan cahaya lampu dan bintang-bintang menghiasi suasana langit malam ini.
Setelah menaikki wahana tersebut, mereka kemudian mencari makan. Tidak afdhol rasanya jika tidak menikmati semua jajanan yang ada di pasar malam.
Malam semakin larut, mereka masing-masing balik ke rumah setelah menikmat beberapa permainan dan jajanan.
Hari minggu seperti biasa, Seanna pergi berlatih ke agensinya. Latihan seperti biasa, hari ini para trainee ditantang untuk membuat sebuah lagu sebagai bahan penilaian bulanan mereka.
Setelah cukup berlatih hari ini, mereka pulang ke rumah masing-masing kecuali Seanna. Dia sudah buat janji dengan Sua untuk berkunjung ke rumahnya. Tidak cukup jauh dari tempat agensinya hanya butuh 20 menit dari jarak rumah Sua.
KAMU SEDANG MEMBACA
Seanna
Teen FictionKadang takdir yang tidak kita sangka membawa kehidupan yang begitu bermakna. Manjadi seorang idol sudah tidak lasim di telinga kita. Hidup di zaman sekarang seorang idol semakin dipuja, ketenaran mereka telah memuncaki popularitas diseluruh negara s...