Unbreakable Love

28 3 0
                                    

Cahaya matahari tembus masuk lewat jendela kamarnya. Seanna terbangun dengan muka lusuh berjalan menuju kamar mandi untuk bersiap melakukan aktivitasnya. Tampak di meja makan ibu Seanna yang dari tadi sibuk menyiapkan sarapan pagi.

"Seanna kamu sudah bangun ? cepatlah turun sarapan sudah siap."

"Iya aku akan segera turun."

Seanna keluar dari kamarnya menuju lantai bawah setelah satu jam berdandan. Rumah Seanna cukup sederhana, dia hanya berdua bersama ibunya tinggal di rumah tersebut. Keberadaan ayahnya belum dia dapatkan setelah perceraiaan dengan ibunya. Dia sedikit membencinya setelah perceraian kedua orangtuanya, ayahnya sama sekali tidak pernah mengunjungi ataupun sekedar menanyakan kabarnya. Anak mana yang tidak akan menaruh kebencian disaat seorang anak butuh kasih sayang sementara ayahnya masih hidup tapi seperti sudah mati tanpa kabar.

"Cepatlah makan, kamu akan terlambat hari ini." ajaknya setelah melihat Seanna yang baru turun dari tangga.

"Wah ibu masak banyak hari ini dalam rangka apa ini ?." tanyanya yang melihat begitu banyak jenis hidangan.

"Sudahlah cepat kamu makan. Kemarin ibu mendapatkan bonus dari kantor makanya sebagai ucapan syukur hari ini ibu masak banyak."

Dua hari yang lalu ibu Seanna mendapatkan bonus atas pencapaian target di kantornya. Ibunya bekerja di sebuah perusahaan yang bergerak di bidang kosmetik. Dia diamanahkan sebagai marketing yang bertanggung jawab mempromosikan produk-produk tersebut. 

Seanna sebenarnya telah dilarang oleh ibunya untuk berhenti bekerja setelah beliau mendapatkan pekerjaan dua tahun yang lalu dan menyuruh Seanna melanjutkan kuliahnya. Namun, Seanna terlanjur nyaman dengan pekerjaanya yang ditekuni selama hampir tiga  tahun. Dia akan fokus ke jenjang karirnya dengan menjadi seorang idol di masa depan.

"Sea, kamu ajaklah hari ini Minhyung ke rumah ibu akan memasakkannya."

"Benarkah? ibu mengizinkannya ?." tanyanya yang tidak percaya.

Sore kemarin Seanna memberanikan diri meminta izin ke ibunya untuk mengajak Minhyung ke rumahnya sekaligus untuk memperkenalkanya. Selama berpacaran hampir satu tahun Seanna belum pernah mengajak ke rumahnya, dia takut ibunya akan memarahinya.

----

"Bi tolong ambilkan madu di meja dapur ya." Perintahnya kepada pelayan yang baru saja  menyiapkan sarapan pagi.

"Baik Nyonya."

Suasana sarapan pagi kini cukup sepi meninggalkan dua orang yang sibuk sarapan di meja makan.

"Apa kegiatan mu hari ini ?."

"Aku akan pergi ke agensi untuk melakukan pelatihan bu."

"Apakah kamu sudah mendapatkan informasi tentangnya ?."

"Belum, masih aku cari keberadaanya." jawabnya yang sibuk menyantap roti 

"Kamu ingat pesan ayah mu kan? Tolong temukan dia secepatnya."

"Ibu tidak usah khwatir, Mihnyung pasti akan menemukannya. Saat ini ibu hanya perlu fokus dengan kesehatan ibu, tidak usah dipikirkan."

"uhukk,uhuk.."

"Bu..ibu baik-baik saja kan?"

Minhyung tiba-tiba panik melihat ibunya mengeluarkan darah dari mulutnya. Dia segera bangkit dari kursinya menghampiri tempat ibunya.

"Ibu kita kerumah sakit sekarang."

"Tidak usah nak, ibu istirahat di rumah saja ibu hanya perlu ke kamar."

"Baiklah, sekarang ibu masuk ke kamar. Minhyung akan perintahkan pelayan untuk mengantar makanan ke kamar ibu."

Kemudian mengantar ibunya ke lantai atas untuk mengistirahatkan di kamarnya.

SeannaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang