Setelah beberapa hari zanzara sudah terlihat lebih sehat,dan kembali melakukan aktivitas,tapi pemikiran zanzara tidak pernah goyah,dia langsung menemui kaisar untuk meminta keadilan atas perbuatan pelayan itu
Tok
Tok
Tok
Zanzara mengetuk ruang kerja kaisar
"Masuk"ucap kaisar dari dalam ruangan
Zanzara langsung masuk dan berjalan untuk menghadap ke kaisar
"Selamat siang kaisar, kedatangan saya di sini untuk menuntut pelayan yang pernah menamparku waktu itu"ucap zanzara dengan wajah serius
"Zanzara...... duduklah dulu dan jangan terlalu serius... karena itu tidak cocok denganmu karena kau seperti bayi"ucap kaisar meledek zanzara
"Ahhh~~..... kaisar jangan berkata seperti ituu....aku sudah dewasa"ucap zanzara yang mulai mengeluarkan sifat aslinya
"Haha... maafkan aku lain kali tidak perlu bersikap kalau kau itu seram, karena jujur wajahmu seperti bayi...jadi tidak cocok"ucap kaisar sambil terkekeh kecil
"Kaisar aku di sini untuk meminta keadilan, berhentilah meledekku"ucap zanzara kesal
"Ya yq baiklah, pelayan itu juga sudah keterlaluan karena berani menampakkan omega kesayangan anakku "ucap kaisar
Zanzara dan kaisar juga langsung mengobrol dengan asik dan sesekali mentertawakan tentang kisah masa kecil kevin yang di ceritakan oleh kaisar
Lama mengobrol Zanzara langsung meminta izin untuk berjalan jalan di kerajaan milik kaisar
"Eummm .... apakah aku boleh pergi untuk berjalan jalan??"tanya zanzara
"Tentu saja zanzara,,kau boleh pergi untuk mengelilingi istana ini"ucap kaisar sambil tersenyum
"Terima kasih kaisar,,saya permisi"ucap zanzara
Zanzara langsung pergi untuk berjalan santai di sekitar istana,ya dia harap dia biasa mengelilinginya selama beberapa menit,tapi itu tidak mungkin karena istana itu sangatlah besar, mungkin perlu beberapa jam
Saat zanzara sedang asik berjalan tiba tiba dia melihat kevin yang sedang melatih pasukannya, zanzara terus memandangi Kevin,kevin memang jahil dan seperti anak anak di depannya,tapi ketika di di depan yang lainnya dia terlihat sangat tegas
Zanzara sangat fokus melihat cara kevin melatih pasukannya, sampai ada salah satu prajurit melihat zanzara dan langsung memberikan tahu kevin
"Izin melapor putra mahkota,saya melihat dukes anda,dia sedang memperhatikan anda sangat fokus "ucap prajurit itu dengan nada pelan
Kevin mulai mencari di keberadaan zanzara,dan dia bisa melihat zanzara berdiri dan sesekali tersenyum kearahnya, entah apa yang zanzara pikiran saat itu
"Terima kasih telah memberi tahu ku, silahkan lanjutkan latihanmu"ucap kevin
Prajurit itu menunduk singkat dan langsung pergi untuk kembali latihan,kevin langsung mendekati zanzara
"Sedangkan apa kau di sini Zanzara?,dan bersama siapa"tanya kevin yang langsung memecahkan lamunan zanzara
"Ah a-anu a-aku ke sini untuk berjalan santai,dan tak sengaja melihat mu"ucap zanzara
Kevin terkekeh melihat zanzara yang kaget dan bingung harus menjawab apa"apa yang tadi anda pikirkan zanzara??,, sampai kau tersenyum ke arahku "ucap kevin
"Aku tidak memikirkan apa pun,aku hanya melihat para prajurit yang sedang latihan "jawab zanzara
"Benarkah??,ku lihat kau sesekali tersenyum sambil melihat kearah ku"ucap kevin menggoda zanzara
"Hah? Ter-tersenyum?, tidak mungkin"ucap zanzara
"Hah... lupakan,jadi sekarang kau ingin ke mana??"ucap kevin
"Tidak tau aku hanya ingin jalan santai,tapi saat ini aku ingin melihat para prajurit berlatih"ucap zanzara sambil melihat ke arah para prajurit yang sedang fokus pada latihan masing masing
"Kau ingin melihat mereka atau aku"ucap kevin
"Yang benar saja tentu aku ingin melihat mereka,kalau melihat mu aku sudah setiap hari, bahkan setiap pagi"ucap zanzara
"Ya baiklah ayo"ucap kevin menarik tangan zanzara
Kevin sangat tegas pada para tentara kerajaan,tapi di depan zanzara ia seperti bayi yang ingin mendapatkan perhatian penuh,dan itu membuat zanzara merasa aneh kepada kevin
Mereka berdua asik mengobrol dan melihat para tentara kerajaan yang sedang berltih.... hingga kevin memutuskan untuk kembali ke dalam segera, karena jarak dari tempat latihan tadi ke pintu istana lumayan jauh,jadi kevin mengajak zanzara pulang bersamanya