1.

3K 155 4
                                    


Sudah seminggu kini Mandara menyibukkan dirinya di kantor, sejak kejadian Minggu lalu ia jadi malas untuk bertemu dengan teman temannya, ya walaupun ia masih berkomunikasi dengan Indira sang kekasih.

Namun Mandara ya tetap Mandara yang selalu luluh jika sudah bareng Indira, ntah pakai pelet apa Indira ke Mandara itu sampai Mandara selalu ngalah dan selalu luluh jika sudah bersamanya...

Tbl dan anos mereka masih tetap baik baik saja, hanya saja Mandara akhir akhir ini menghindarinya, ia masih kesal jika mengingat kejadian yang menjijikkan itu, ya walaupun hanya sekedar jalan berdua biasa~

.
.
.
.
.

Akhirnya kini El telah menyelesaikan kegiatannya ia pun kini menghampiri Lyn yang berada di koridor depan kelasnya.

"Hi bro" sapanya

"Halo, gimana El? jadi ke Mandara nanti?" ujar Lyn

"Gue si oke, tapi kalo buat rain ikut keknya ga dulu deh Lyn, gue takut dia kenapa napa" ujar El

"Iya juga si, yaudah sepulang ngampus nanti lu coba hubungin Mandara aja dia ada di rumah ga, soalnya emang akhir akhir ini dia selalu ngambil kelas online" ujar Lyn

"Ya gue tau, ya mungkin dia emang masih males buat ketemu rain dikampus, padahal kan beda kelas dan ga selalu ketemu terus kan?" ujar El

"Hooh, tapi yaudahlah lu tau sendiri gimana Mandara kalo udah benci orang" ujar Lyn

"Semoga bencinya ga lama lama, tbl kurang lengkap kalo gada rain atau Mandara" ujar El

"Nah lu tau, udahlah yuk mending ke kantin dah gue laper" ujar Lyn sontak El pun mengangguk dan kini mereka berdua pun berjalan lewati koridor koridor kampus untuk menuju kekantinnyaaa...

.
.
.
.
.
.
.
.
.

"Sejak kejadian itu, gue jadi jarang berinteraksi sama Mandara, ya iya si gue akui gue salah, tapi apakah gue bener bener gabisa di maapin kah?" ujar rain sembari menatap kaca besar yang berada didepannya

"Gue udah kehilangan icel, gue juga kehilangan Marsha gue juga kehilangan Mandara, emang boleh se kroyokan ini?" ujarnya lalu iapun menghela nafas panjangnya

"Besok gue harus bisa baikan sama Mandara, gue gabisa kalo harus terus terusan gini sama anak anak, gaenak juga gue sama El dan Lyn yang selalu ada diantara gue sama Mandara" ujarnya yakin lalu ia pun tersenyum tipis kearah kaca.

.
.
.

Sedangkan disisi lain

"Indira pasti kesini deh nanti siang huhu, siapin apa ya kangen juga sama tu anak kalo dia ga nemenin disini" ujar Mandara sembari mengkanan kiri bangku yang didudukinya itu

"Eumm, kangen cundle gasi? hehehe udah lama ga pelukan sama diraa" ujar Mandara

"Okey, kalo dia udah disini aku akan minta cundle" ujarnya sembari tersenyum smirk lalu ia pun melanjutkan pekerjaannya sebelum jam istirahat tiba

Saat Mandara sedang fokus tiba tiba saja ada seseorang yang mengetuk pintu ruangannya itu

Tok tok tok

"Masuk aja, pintu ga dikunci" ujarnya yang masih fokus ke laptopnya itu

Lalu orang itu pun masuk sembari membawa berkas yang mungkin akan ditanda tangani oleh Mandara?

"Halo siang pak" ujar orang itu

"Siang" ujarnya

"Mohon maaf sebelumnya pak, ini ada berkas yang harus bapak tanda tangani soal kerjasama kantor kita dengan kantor pak andata" ujar Gaby

ANTARKITA 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang