"agh sial lo...." protes salah seorang pemuda.
"Hmn kenapa, ini kan sudah kewajiban seorang istri melayani suami" balas pemuda lain.
Mereka sedang duduk diatas ranjang dengan salah satu yang di tahan diantara kakinya.
"Tapi di surat konh-trak gak ada ijin lo boleh nyentuh gue yahh uh anjing!" Umpat orang itu terus protes tak terima.
Mendengar itu orang yang ceritanya berstatus sebagai suaminya, tangan nya malah merangkak keatas, meraba dan meremas dada istri kontrak nya dengan gemas..
"Tapi disurat kontrak juga gak ada larangan gue boleh nyentuh elo" balasnya juga.
Si istri kontrak geram, rasa ingin mencakar wajah si pria itu sangat besar.
"Bajingan! Tangan lo!! " Umpatnya..
Darren terkekeh mendengar pemuda itu hanya bisa mengumpat.
"Kata mama gua harus cepet-cepet hamilin lo, kita harus gini biar lo cepet hamil" bukannya takut Darren malah sengaja makin membuat Arsa semakin kesal.
"Gua lakik kalo otak lo masih berfungsi!!" Geramnya.
"Ya gimana yang ortu gua tau lo nya cewek" Darren..
"Uh ta-tangan lo Ren! P-please.. kita ini cuma suami istri pura-pura" akhirnya Arsa menyerah, apa lagi ketika Darren makin merapatkan diri padanya.
Arsa merinding.
Darren dari awal sudah menyukai Arsa, mana mungkin dia menyia-nyiakan kesempatan..
Sudah susah payah Darren menjebak Arsa untuk mau menyamar menjadi wanita lalu berpura-pura akan menjadi calon istri pilihan nya didepan orang tuanya yang sudah kebelet ingin dirinya cepat menikah.Dia mengiming-imingi imbalan yang besar agar Arsa mau menerima tawarannya.
"Meski hanya pura-pura, tapi kita tetap menikah secara sah" kata darren.
Darren dengan sengaja kembali meremas dada Arsa..
"Ahh.. Dar-darren lo gaboleh giniin gue" Arsa sudah mulai putus asa saat Darren bergerak membuka kancing bajunya."Gue masih punya pacar Darren" Arsa.
"Gue lakik!" Arsa.
"Le-lepasin.." Arsa.
Darren tidak peduli dengan segala perkataan Arsa, langsung membalik tubuh Arsa hingga duduk dipangkuan nya dan berhadap-hadapan dengannya..
Arsa semakin merinding.
"Lo tau, meski kontrak kita berakhir gue gabakal ceraiin lo" Darren tersenyum miring..
Arsa melotot.
Apa katanya tadi?
"Lo gila!!" Arsa ingin menjauh kan diri tapi Darren menahannya.
"Lo baru sadar? Gue bisa lebih gila dari ini" bisik Darren.
Arsa takut.. feelingnya mengatakan bahwa Darren jika dibiarkan akan melakukan hal yang lebih dari perkiraan nya.
Darren mendorong Arsa agar jatuh dibawah kendali nya..Tok tok
Namun kegiatan mereka dihentikan suara ketukan pintu kamar mereka..
Darren kesal bukan main, baru juga dia bisa punya kesempatan meraba-raba Arsa.. ada saja pengganggu."Den Darren Ny. Michelle sedang berada diruang tamu menunggu Anda dan Nona Muda"
Darren yang mendengar ucapan pelayannya langsung beranjak dari atas tubuh Arsa..
"Mama gue dateng.. kayaknya dia pengen nanyain lagi lo udah hamil apa belum" ini Darren.
Arsa merasa kali ini kedatangan Ny. Michelle adalah keberuntungan untuk nya..
Padahal biasanya Arsa akan selalu kesal setiap kedatangan wanita paruh baya itu yang pasti akan selalu membicarakan tentang kehamilan.Yah untuk kali ini Arsa akan mencoba tidak kesal, sebagai ganti telah membuat nya gagal di lecehkan putra kesayangannya si Darren bajingan.
Cupp
Mata Arsa melotot, apa apaan!
Darren baru saja mencium pipi nya..
Kali pertama dia dicium laki-laki.Dia menyentuh pipinya..
Meski Arsa punya garis wajah yang cantik, dan manis.. tapi bagaimanapun Arsa itu stright!!
Saat dia menikah kontrak dengan Darren saja dia masih memiliki kekasih yang tak kalah imut darinya.
Kalau dilihat-lihat sih wajahnya dan wajah kekasihnya saingan.. yah tapi itu sama sekali tidak membuat mereka tidak bisa saling menyukai.
Sampai sekarang pun dia masih menjalin hubungan dengan gadis kekasihnya.
Sayangnya tanpa Arsa tau, Darren itu memang sengaja menjebak Arsa agar mau berpura-pura menjadi wanita..
Selain hanya dengan cara ini Darren bisa memiliki Arsa, dia juga bisa mengikat Arsa agar pemuda manis itu menjadi miliknya.Hahaha Arsa terlalu bodoh, jelas-jelas Darren mendekatinya.. karena otak polos atau bodohnya lah yang tidak peka.
Darren tersenyum melihat wajah rumit Arsa berkat ciuman pipi yang dia berikan..
Padahal Arsa baru saja dia perlakuan lebih dari ciuman pipi..Bagaimana reaksi Arsa jika Darren melakukan lebih dari yang tadi?
Hemm.. Darren jadi ingin menggagahi Arsa sekarang juga."Bengong terus lu bisa-bisa kesambet.. perkara gue cium pipi lo doang bisa bikin otak lo kosong" kata Darren sengaja agar membuat Arsa sadar dari lamunannya.
"Sialan lo! Pokoknya jangan sentuh-sentuh gue lagi!!" Arsa geram.
Darren menggedikkan bahunya acuh..
"Kek perawan aja lo, lagian lo juga pasti dah sering ngelakuin adegan 18+ sama pacar sok imut lo itu" Ucap Darren.
Arsa mendengus kasar "yakan beda! Dia pacar gue.. dan dia cewek bukan cowok!"
Darren cemburu mendengar nya.. "gue ga peduli, yang jelas sekarang status gue lebih tinggi dari orang yang cuma berstatus pacar lo itu.. inget! Gue sekarang suami lo"
"Suami kontrak!" Arsa.
"Tapi kita menikah secara sah!" Darren.
Arsa ingin sekali melempar Darren ke jurang..
Jika Arsa tau Darren akan se tidak konsisten begini, dia pasti akan menolak mentah-mentah pernikahan kontrak sialan ini.."D-den Darren maaf mengganggu, tapi Ny. Michelle meminta kalian segera turun" kata pelayan yang ternyata sudah kembali lagi didepan pintu kamar mereka.
Darren melihat sekilas wajah kesal Arsa..
"Kami bakal segera turun, bilang mama buat nunggu sebentar" Darren."Mengerti Den"
>>>>>
.
Ok fine, thank you awokkwoakakk ehek ehek hekk hekkk:'D