4. Petrikor

113 7 0
                                    

Reksa tidak bohong saat dia berkata bahwa dia lelah dan tubuhnya terasa sakit karena hampir seharian ini dia sibuk, di mulai dari mengurus jadwal harian Arkhan sampai memimpin rapat dengan para karyawan agensi dan sekarang dia hanya ingin beristirahat dengan tenang malam ini.

Keputusannya untuk menuruti permintaan Arkhan agar kembali menginap di kediaman Alderick ternyata bukanlah hal yang salah dia dapat langsung berbaring di atas kasurnya tanpa harus membereskan ruangan yang berantakan.

Tidurnya memang terasa nyenyak di awal namun beberapa saat kemudian Reksa merasakan tubuhnya panas bahkan selimut yang dia pakai sampai terjatuh ke bawah karena kakinya terus mendorong selimut tersebut berusaha membuat udara yang di hasilkan dari pendingin ruangan menyentuh kulitnya langsung.

Namun usahanya sia-sia Reksa masih merasakan panas yang kian menjadi di tubuhnya akhirnya Reksa terbangun dia berjalan keluar dari kamarnya berniat masuk ke dalam kamar Mamihnya Arkhan karena mungkin jadwal heatnya maju beberapa hari dari perkiraan.

Tapi langkahnya terhenti di tengah jalan ketika dia mengingat kalau Mamihnya Arkhan sedang pergi ke Bandung mengunjungi Papihnya Arkhan yang sedang sibuk dengan urusan kantornya yang berada di Bandung maka dengan kesadaran yang tersisa tidak seberapa dirinya justru malah masuk ke dalam kamar sang alpha.

Panas di tubuhnya sedikit berkurang begitu menghirup feromon khas milik Arkhan yang menenangkan akhirnya tanpa pikir panjang Reksa naik ke atas ranjang dan ikut berbaring tepat di samping Arkhan.

Reksa terus merapatkan tubuhnya mengikis jarak antara dirinya dan Arkhan hidungnya tidak berhenti menghirup feromon milik Arkhan.

Mata Reksa mulai terpejam begitu menemukan kenyamanan yang ada pada Arkhan panas di tubuhnya sedikit berkurang dan tubuhnya tidak lagi merasa kesakitan Reksa hanya berharap Arkhan tidak keberatan dengannya dan malam ini biarkan dia melawan ucapannya sendiri.

Dan hanya butuh beberapa menit hingga Arkhan menyadari bahwa kini dia tidak sendiri, panas dari tubuh Reksa membuat tidurnya terganggu dan Arkhan terkejut begitu menemukan Reksa tertidur di belakangnya.

Arkhan mencoba melepaskan pelukan Reksa di perutnya tapi Reksa memeluknya dengan kuat dan jika dirinya mengeluarkan tenaga lebih banyak dia takut tangan Reksa akan sakit nantinya.

Maka secara perlahan Arkhan memutar tubuhnya membuatnya menjadi berhadapan dengan Reksa yang sesekali mendesis kesakitan tangan Arkhan yang satunya bergerak untuk menghapus tetesan keringat di dahi si omega.

"Reksa" Panggil Arkhan pelan berusaha membuat Reksa bangun karena kemungkinan besar Reksa akan menyesali perbuatannya nanti.

"Vellyn" Panggil Arkhan lagi dan bukannya menyahut Reksa justru merengek dan semakin merapatkan tubuhnya.

Arkhan hanya pasrah dan dia berharap akal sehatnya masih tersisa dan tidak tergoda seiring dengan feromon Reksa yang semakin bercampur dengan miliknya, sebelah tangan Arkhan kembali bergerak kali ini membawa tubuh Reksa untuk masuk kedalam dekapannya kepala Reksa dia biarkan bersandar di atas lengannya agar Reksa tidak terus menciumi lehernya.

Sedangkan tangan yang satunya dia gunakan untuk mengusap lembut kepala Reksa.

"Arkhan" Ucap Reksa tanpa membuka matanya.

"Kenapa Sa?"

"Arkhan" Ucap Reksa lagi kali ini sambil mengerek kecil.

"You're in pain, I know" Balas Arkhan kemudian dengan hati-hati dia kembali membawa Reksa untuk kembali mendekat dan menenggelamkan wajahnya di lehernya membiarkan si omega menghirup bau feromonnya sebanyak mungkin.

ᴘᴇᴛʀɪᴋᴏʀ {ᴇɴᴅ}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang