01.Telur dan tepung

249 95 88
                                    

Haii apa kabar teman-teman🥰

Maaf ya teman-teman kalo ada typo,oh ya kalian bisa komen kalo ada keritikan dan saran👌

Jangan lupa vote!!!

Pertemuan tanpa sengaja adalah titik awal dari pertualangan yang baru

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pertemuan tanpa sengaja adalah titik awal dari pertualangan yang baru.

*****

Minggu pagi dengan sejuknya embun udara ditemani suara kicauan burung, membuat semua orang terlarut dalam suasana tenang.

Namun, itu semua tidak bisa merubah perasaan gundah gulana gadis bernetra hitam, dengan rambut hitam legam yang terkuncir rapi.

Di saat ia terlena dalam indahnya mimpi, menciptakan pulau-pulau kecil pada bantal. Dunia mimpi yang menjadi candu baginya seakan sirna sesaat setelah Lusi memanggilnya.

Mata yang masih terpejam rapat perlahan terbuka saat sebuah gulungan uang jatuh tepat mengenai wajahnya." Zera, tolong belikan telur dan tepung."

Suara keras nan lantang itu melewati daun telinganya, sebuah helaan napas terdengar dengan jelasnya. Nyawa yang belum terkumpul sempurna, lidah yang terasa kelu serta mulutnya terasa terkunci membuat dirinya hanya mampu pasrah menuruti apa mau mamanya.

Lusi berdiri tepat di samping ranjang milik Zera, kedua tangannya berkacak pinggang disertai dengan tatapan horor membuat Zera, seketika langsung bangkit dari ranjang king size menunju ke arah kamar mandi.

Sempat jika dirinya masih berleha-leha di atas ranjang itu, sudah dirinya pastikan sebuah bantal melesat tempat mengenai wajahnya dengan keras di sertai omelan di pagi hari.

🥀🥀🥀🥀🥀

Zera keluar dari toko, satu tangannya menjinjing sebuah kantong plastik berwarna putih dengan mulutnya yang berisi sebuah permen tangkai rasa coklat.

Dirinya menggigit tangkai permen sesekali menggerutu disertai mengentakkan kaki, rasa kesalnya sudah berada pada puncak tertinggi. Bagaimana tidak kesal !
Dirinya terpaksa harus jalan kaki hanya karena tidak sempat mencari kunci motor.

Andai saja Lusi tidak berdiri memandanginya dengan sebuah kuali saat ia mencari kunci motor, mungkin saat ini dirinya tidak perlu membuang tenaga untuk berjalan kaki.

Sinar matahari mulai menyinari bumi dengan kehangatannya. Promenade yang sepi di pagi hari di penuhi dengan warna keemasan yang memancar di balik awan. Sinar matahari menyapa dengan lembut, merangkai bayangan yang panjang di atas tanah yang sejuk.

Semilir angin pagi membawa aroma segar dari dedaunan yang masih basah terkena embun. Membuat Zera, memejamkan mata sejenak untuk menikmati suasana tentang.

Sejuta kejutan untuk Zera Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang