"Permisi.. Nak Atsumu?" ucap seorang dokter yang masuk kedalam kamar inap Atsumu
Suna dan Atsumu langsung menoleh dari handphone mereka masing-masing. Suna langsung berdiri dari sofa dan Atsumu langsung menegakkan posisi duduk nya.
"Ada kabar baik, ada seseorang yang bersedia mendonorkan paru-paru nya untuk mu, Atsumu" ucap dokter
Suna dan Atsumu melebarkan matanya, "benarkah!? Anda tidak berbohong kan?" tanya Suna dengan bahagia
Atsumu masih diam, memproses apa yang baru saja ia dengar. "Jadi.. Gue bakalan tetep hidup?" gumam Atsumu. Suna kemudian menyenggol Atsumu dengan seringai lebar dibibir nya. "Ini berita bagus loh tsum! Lo bisa nongkrong lagi tanpa khawatir ama paru-paru lo!" ujar Suna dan dibalas tawa kecil Atsumu
"Kalau boleh tau.. Siapa orang yang ingin mendonorkan paru-paru nya kepada saya dok?" tanya Atsumu dengan seringai lebar dan wajah gembira
Dokter menggeleng kan kepala nya, "maaf.. Sang pendonor tidak ingin indentitas nya diketahui" jawab Dokter, jawaban dari dokter sempat membuat Atsumu kecewa tetapi kemudian ia mengangguk. Wajar saja jika identitas nya tidak ingin diketahui. Siapa tau dia adalah orang asing. Bukan teman, orang-orang terdekat Atsumu bahkan saudara nya sendiri.
"Baik, operasi nya akan dilaksanakan 5 hari lagi.. Jadi tolong diusahakan jangan merokok dulu dan dengarkan anjuran dari rumah sakit" tegas Dokter dan Atsumu hanya mengangguk saja. Ia tidak peduli.
Dokter pun keluar dari ruangan dan seketika ruangan menjadi hening, "tuh dengerin kata dokter, jan ngrokok mulu.." ucap Suna, memecahkan keheningan. "Diem lo bangsat, lo juga yang ngajak" balas Atsumu dengan sinis dan Suna hanya terkekeh.
Besoknya:
Osamu melakukan aktivitas seperti biasanya, yaitu sekolah dan eskul. Tetapi kali ini adalah hari terakhir nya untuk mengikuti eskul. Hari ini Osamu manfaatkan sebaik-baiknya sebelum melakukan sebuah tindakan operasi.
"Kenapa kau ingin keluar klub? Miya Osamu?" tanya KitaShin dengan nada mengintimidasi.
Osamu hanya bisa berdiri tegak dan merinding. Bibir nya bergetar kecil sebelum ia berbicara..
"I-ini.. Keinginan pribadi saya kak Kita" jawab Osamu
KitaShin hanya menggelengkan kepalanya dan menyilangkan tangannya. "Terserah mu saja Osamu, aku tidak peduli kau keluar dari klub ini.. Keluar saja" balas KitaShin sebelum mengalihkan perhatian nya kembali pada latihan voli
Osamu yang ditinggal berdiri sendirian hanya tersenyum sumringah, bibir nya bergetar kecil dan mengatup rapat.
"Jahat banget ya?" gumam Osamu
Sepulang sekolah, Osamu pergi kesebuah toko alat tulis.. Ia hanya membeli kertas folio dan juga pulpen karena pulpen nya hilang.
Setelah itu ia langsung pulang kerumah nya dan duduk disebuah sofa.. Menyandarkan kepalanya dan melepaskan penat. "Astaga aku hampir lupa! Ini sudah waktunya jam makan malam Atsumu.. Astaga bagaimana aku bisa melupakan ini" gumam Osamu
Ia segera berdiri lagi dari sofa, mengambil beberapa uang dari celengan nya dan pergi keluar untuk membelikan Atsumu makanan. Meskipun ia letih karena aktivitas disekolah, ia tetap melawan rasa letihnya itu demi sang kakak.
Dirumah sakit:
Suna dan Atsumu saat itu sedang ingin keluar, mencari udara segar di malam hari. Tiba-tiba mereka melihat Osamu berlari ngos-ngosan sambil membawa plastik putih.
"Ngapain?" tanya Suna dengan nada sinis. Osamu masih mencoba mengontrol nafasnya sebelum ia menatap Atsumu dan Suna.
"Ini.. Gue hampir lupa kalo ini dah waktu nya Tsumu makan malam" ucap Osamu sambil memberikan plastik putih itu kepada Atsumu
KAMU SEDANG MEMBACA
𝙱𝚛𝚘𝚝𝚑𝚎𝚛 𝚃𝚑𝚒𝚜 𝙸𝚜 𝙼𝚎!!!-𝙼𝚒𝚢𝚊 𝚃𝚠𝚒𝚗𝚜 [𝙲𝙾𝙼𝙿𝙻𝙴𝚃𝙴]
Science Fiction"Lo bukan siapa-siapa nya gue" -Atsumu Miya- "Gue tau lo benci ama gue, tapi lo tetep abang gue" -Osamu Miya- sinopsis: setelah kejadian kecelakaan yang menewaskan kedua orang tua si kembar, sang putra sulung selalu mengukit pasca kejadian ini den...