Chapter 9 : Perjuangan Mereka

31 2 0
                                    

Jangan lupa VOTE ⭐ and COMMENT yah guys kalo suka sama ceritanya 🥰

❗jikook × kookmin area ❗

Selamat membaca....

*******
"Dokter, kenapa kaki saya nggak bisa saya rasain yah bahkan nggak bisa saya gerakin?" Dokter itu menatap Ranendra lekat. Meminta persetujuan Ranen, namun Ranen tak menyetujui nya. Biar dia saja yang memberitahu Kalandra. Dokter itu pun pergi tanpa menjawab Kalandra.

Memangnya ada yang bisa melawan Ranendra, sementara rumah sakit ini salah satu aset keluarga konglomerat itu.
Ranen mendekat dan duduk di hadapan Kalandra, lalu menarik lelaki mungil itu kedalam pelukannya. Betapa dia sangat merindukan kekasihnya ini.
Menghela nafasnya berat, dan Kalandra menyadari itu.

"Kenapa?" Tanyanya

"Kaki kamu......mengalami gangguan Saraf motorik dan sensorik karena benturan yang terlalu keras. Membuat kedua kaki kamu kehilangan fungsi nya untuk sementara waktu, sampai nanti kamu menjalani pengobatan"

Ranen menatap sang kekasih yang terdiam cukup lama.

"Aku.....Lumpuh"

-----
Rasanya Ranendra bisa menghancurkan Rumah Sakit ini melihat tatapan kekasihnya. Dia tidak pernah bisa melihat Kalandra seperti ini, Ranendra tidak menyukai sorot kosong dalam tatapan itu. Seolah menenggelamkan tatapan ceria yang biasanya setiap hari dia dapatkan.

"Aku beneran lumpuh, aku nggak bisa jalan lagi?"

Ranendra terpaku mendengar racauan kekasihnya itu. Kembali menarik lelaki mungil itu dalam pelukannya.

Ranendra ingin Kalandra tau, sekalipun lelaki itu tak dapat berjalan lagi Ranendralah yang akan menjadi kaki untuknya, dan Ranendra berjanji dia akan melakukan apapun untuk mengembalikan kehidupan dalam sorot kosong itu.

"Nggak akan lama, cuma sebentar. Aku janji ini cuma sebentar, aku akan ngelakuin apapun itu untuk kesembuhan kamu"

Ranendra mengeratkan pelukannya,seolah takut jika dia melepaskan pelukannya maka Kalandra akan menghilang darinya.

"Tapi nanti aku gimana?" Kalandra membalas pelukan erat kekasihnya tak kalah eratnya. Dia takut, lebih takut lagi jika Ranendra meninggalkankannya.

"Ada aku, kamu aman sama aku. Nggak akan aku biaran apapun lagi nyakitin kamu. Aku nggak akan pernah ninggalin kamu, Kal. Aku disini sama kamu!"

Walau masih takut akan ditinggalkan, tapi Kalandra lega mendengar tutur kata kekasihnya.

"Makasih,,, masih mau sama aku yang selalu ngerepotin kamu"

"Aku nggak pernah ngerasa kamu ngerepotin aku"
Kalandra mengernyitkan dahinya. Dan mengurai pelukan mereka sejenak.

"Bohong banget, kamu kalo aku minta tolong sesuatu pasti kamu mencak-mencak" Kalandra menodong Ranendra dengan fakta. Ranendra tersenyum tipis, mendengar kekasihnya yang mulai kembali cerewet walau wajahnya masih sangat pucat.

"Kamu itu bukan minta tolong, tapi maksa"Kalandra terperangah mendengar jawaban Ranen, dan mulai mengingat-ngingat permintaannya.

"Emang iya?"

"Iyalah, nggak sadarkan?!" Ranen melihat Kalandra yang mengangguk, tersenyum kecil. Betapa menggemaskannya kekasihnya ini.

"Udah, mending sekarang kamu istirahat lagi! Biar besok bangunnya makin seger "

"Tapi, jangan tinggalin aku" Ranen menarik selimut agar dapat menutupi tubuh kekasih mungilnya itu.

"Nggak, aku disini. Nggak kemana - mana"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 19, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Our Little ThingsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang