Chapter 3 : Liburan

29 2 0
                                    

Kalandra terlihat sibuk dengan kain-kainnya, akhirnya Rinai menentukan pilihannya pada design pertama yang di perlihatkan oleh Kalandra yang wanita itu kritik karena banyak kurangnya. Membuat kalandra dan semua karyawan KL Cloth lembur selama 1 bulan penuh, hanya untuk memikirkan selera sang calon ratu sehari itu.

Kalandra memegang jabatan fashion designer yang memiliki tugas utama yaitu menggunakan kreativitasnya untuk merancang busana dengan gaya terbaru yang sesuai dengan target pelanggannya. Sedangkan Hasha menjabat sebagai Stylist Tugas utama dari stylist adalah bertanggung jawab untuk memberikan saran mengenai cara berpakaian dan memadukan outfit dengan berbagai cara. Yang mengharuskan Hasha mampu mengetahui karakter calon client mereka dalam sekali lihat.

Bagian garment technologist yaitu pekerjaan yang inovatif karena bertanggung jawab dalam pengembangan bahan melalui pengujian kombinasi dari benang, tekstil, dan serat. Jadi, dalam proses pekerjaannya, Kalandra dan Hasha bekerja sama dalam melakukan riset untuk mencari material yang bisa digunakan dalam pembuatan produk fashion mereka.

Bisa dibilang Kalandra dan Hasha adalah dua orang yang tidak gampang percaya terhadap orang lain, sehingga mereka berdua lah yang harus mengambil keputusan untuk semua bahan produk mereka.

Yang membuat Kalandra naik pitam, mereka menghabiskan banyak waktu untuk memikirkan design yang mampu memenuhi kepuasan sang client. Dan setelah berpuluh puluh design, Rinai justru memilih design pertama yang dibuatnya. Jelaskan apa yang harus Kalandra lakukan untuk membukam mulut cerewet dari clientnya itu.

Hasha yang terkenal supel dan ramah terhadap orang lain saja, bisa berubah sepemarah Kalandra yang keinginannya tidak sesuai yang dia inginkan. Rinai adalah client pertama yang mampu membuat kedua sahabat itu kehilangan ketenangan dalam bekerja. Bersyukurlah dengan keprofesionalan mereka berdua, hingga akhirnya mereka bisa sampai di tahap penjahitan baju. Dan doakan saja semoga client mereka itu tidak mengubah apapun lagi.

****

Kedua sahabat itu mendudukan tubuh lelah mereka di sofa dalam ruangan Hasha. Dengan minuman masing masing ditangan mereka.

"akhirnya perkara Si Rinai selesai juga. Capek banget gue di recokin sama client super cerewet kayak gitu" Hasha menggerutu sambil meminum iced americanonya, disampingnya Kalandra terlihat sangat menikmati iced matcha lattenya.

"Kan elo yang bagian Approve client. Kok banyakan loe yang protes daripada gue yang tiap minggu dia recokin ini itu"

"Tau sih, Kal. Tapi loe pun setuju kan sama gue, kalo penampilannya itu menipu banget. Gayanya tuh kayak yang simple sederhana nggak muluk muluk lah. Eh taunya, bikin orang nyebut mulu"

"Artinya, dont just a book by its cover, sha." Kalandra memperbaiki posisi duduknya yang tadi setengah berbaring di sofa Hasha, dan menghadap sempurna kearah Hasha.

"Sha, ngebolang yuk. Udah lama nih kita nggak ngebolang. Terakhirkan 2 tahun lalu"

"Yah, gimana mau ngebolang, kalo semenjak tunangan loe liburannya bareng Ranen terus" Hasha ikut memperbaiki posisinya. Kalandra memeluk lengan Hasha, dan menumpukan kepalanya di bahu Hasha.

"Nah, berarti sekarang waktunya kita liburan berdua. Ngebolang lagi, gue mau ke raja ampat, Sha"

"Kalian berdua belum baikan yah?"

"Emang siapa yang berantem?" Kalandra melepaskan rangkulannya dan kembali menikmati iced matcha lattenya, tanpa menghiraukan tatapan Hasha kearahnya.

Hubungan Ranen dan Kalandra masih seperti biasanya, namun terkesan dingin tanpa jiwa. Kalandra akhirnya menyadari ternyata yang membawa jiwa dalam hubungan keduanya hanya kalandra seorang. Tanpa timbal balik, Kalandra sedang tak ingin mengalah. Ia ingin egois sejenak, Kalandra mau melihat sejauh apa Ranen berkeinginan untuk memperbaiki hubungan mereka yang sedang renggang.

Walaupun Kalandra sangsi, apakah Ranen menyadari kerenggangan hubungan mereka. Sedangkan, Kalandra tau sendiri seapatis apa kekasihnya itu. Sampai kesadaran menghantamnya, dengan kejadian sebulan lau di dalam ruangan kerja Ranen.

Mungkin bagi sebagian orang, akan mengutuk Kalandra yang mempermasalahkan hal remeh seperti itu. Tapi tidak bagi Kalandra, apa yang disaksikannya cukup mengguncang hatinya, dan mengoyak kesombongannya yang selalu merasa Ranen tak akan berpaling. Dan hanya Kalandra Renasha yang bisa mendampingi seorangan Ranendra Raja.

Kalandra lupa Ranen tak pernah mengenal cinta kepada orang lain, Selain kepada keluarganya. Kehadiran sosok baru dalam hubungan keduanya, menyadarkan Kalandra dari kelalaiannya. Bahwa ternyata ada seorang lagi yang bisa diajak bercengkrama dengan nyaman oleh Ranendra. Seorang gadis cantik bernama Sofia Humera.

Perempuan itu secantik namanya, sesopan perilakunya, dan kehadirannya seolah membawa warna baru dalam kehidupan seorang Ranen.

Kalandra selalu menggumamkan dalam hatinya, jika suatu saat Ranen menemukan seseorang yang mampu membuatnya bahagia lebih dari yang Kalandra lakukan. Maka Kalandra yang akan memilih mundur dari perjuangannya.

Tapi memang, berteori itu lebih mudah daripada merealisasikannya. Karena belum apa apa, Kalandra sudah merasa kalah. Kalandra sedang berupaya melindungi hatinya. Karena bagi Kalandra saat ini mundur perlahan lebih baik, daripada mencabut langsung hatinya tanpa peringatan.

Kalandra perlahan mulai membiasakan dirinya tanpa Ranen, menghilangkan kebiasaannya yang bisa membuatnya lebih sakit di kemudian hari. Kalandra takut jatuh lebih dalam dari ini.

"Ya udah, ayo kita berdua ngebolang. Kita liburin kantor 2 minggu kedepan, ayo istirahat sejenak dari rutinitas melelahkan ini. KL Cloth udah kerja ampun-ampunan 2 bulan ini. Dan pemasukan kita udah menutupi laba kita sebulan kedepan." Kalandra tersenyum menutupi perih hatinya. Hasha satu satunya orang yang mengerti Kalandra bahkan tanpa Kalandra mengatakannya.

"Yah... ayo kita ngebolang"

Ngebolang dalam kamus Kalandra dan Hasha adalah melakukan bagpacker bersama tanpa melibatkan kecanggihan teknologi. Mereka akan melakukan mengunjungi suatu wilayah dan melepaskan segala kecanggihan yang ada dalam hidup mereka dalam jangka waktu yang mereka tentukan. Meninggalkan social media dan Handphone. Mereka akan berinteraksi dengan orang lain lebih banyak dari hari biasanya. Dan selama jangka waktu itu mereka tak akan mengaktifkan handphone mereka, orang orang disekeliling mereka harus memaklumi ketika mereka tidak bisa dihubungi sama sekali.

Jika mereka sedang melakukan bagpacker mereka, akan ada orang kepercayaan mereka yang akan mewakili tiap kegiatan yang harus melibatkan mereka. Dan mereka berdua berjanji, apaun yang terjadi ketika mereka melakukan perjalan mereka. Tidak boleh ada yang menyesal. Karena itu keputusan mereka sendiri.

Salah satu yang mereka pegang ketika melakukan perjalan mereka adalah bisa saja itu menjadi kebahagian mereka yang terakhir. Jadi kesulitan apapun yang mereka hadapi setelah itu, mereka akan mengingat ada kebahagian yang tak bisai mereka dapatkan seperti itu dikesempatan lainnya.

****

To be continue

Park Jimin as Kalandra Renasha

Jeon Jungkook as Ranendra Raja

Additional cast :

Jung Hoseok as Hasha Wistara

Han So Hee as Sofia Humera

Our Little ThingsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang