Kalian apa kabar?
Are you miss me guys?
Selamat membaca, semoga suka😊
--------•÷•💠•÷•--------
Hari berlalu, kesibukan Abin pun terus bertambah seiring dengan omelan Mama Ine yang terus saja hadir, mengingatkan Abin untuk tak lupa dengan janji temu di hari sabtu nanti.
Chatan ibu dan Mama Ine yang terus saja membahas hal yang sama, tak lupa diselipkan ancaman berupa pembakaran album kpop Blackpink girl grup kesukaan Abin, yang ia simpan di kamar miliknya di rumah besar keluarga Buana.
Kadang dengan isengnya Mama Ine mengirimkan foto dirinya bersama dengan tumpukkan koleksi album Blackpink, dengan sebelah tangan memegang pemantik mengancam akan membakar semua album itu, jika Abin tak mau menuruti permintaan Mama Ine.
Jika sudah begitu, Abin hanya bisa pasrah saja. Mengangguk iya dan menurut perintah. Terkadang Abin berpikir betapa kejamnya Mama Ine, mengancamnya dengan kelemahan Abin.
Pernah sekali Abin mengadu ke sang Papa Adi tersayang, namun tak ada hasil berupa pembelaan yang ia harapkan. Malah Papa Adi menyuruhnya untuk menurut saja, dengan alasan menambah relasi dan koneksi siapa tahu berguna di masa mendatang.
"Bilang aja Papa takut sama Mama."gerutu Abin di satu siang saat Papa Adi sedang melakukan kunjungan rutin ke perusahan.
Ayah dan anak itu mengobrol santai bak kawan lama yang sedang reunian, dengan sama-sama duduk lesehan di lantai ruangan Abin, mengabaikan sofa panjang yang disediakan di sana.
Dengan gorengan tempe dan kopi instan kemasan yang dibeli di indomaret oleh Papa Adi dalam perjalanan ke kantor. Keduanya asik menonton pertandingan bulutangkis ganda campuran Indonesia melawan Malaysia.
"Emang kamu berani sama Mama? Papa sih gak, jadi cari aman aja, nurut aja selama gak melenceng itu si ibu Ine maunya."
"Abin juga gak berani, makanya minta tolong Papa, eh sama aja Papa kaya Abin."
"Ya udahlah turutin aja, mau mamamu itu toh cuma ketemu ini kan. Nanti deh kalo emang udah kelewatan banget maksanya, Papa omongin sama Mama."
"Janji ya Pah."
"Iya janji, tapi gak janji sama hasilnya."
"Ah elah, tapi gak papah deh."
Setelah hari itu, sampai sekarang belum adanya terlaksana ucapan Papa Adi yang ingin mendiskusikan soal hobi baru Mama Ine, dalam pencarian jodoh untuk Abin.
Hingga hari dimana Abin harus bertemu dengan Harry, anak dari teman SD Mama Ine.
Ya hari sabtu, yaitu hari ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ceritanya Kita | ChangJin |
Ficção AdolescenteCeritanya biasa saja, Abin yang sudah sering di suruh berkenalan dengan banyak orang, sebab sang mama takut Abin akan menjadi perjaka tua. Lalu sang mama mengenalkan Harry kepada Abin, melalui sebuah foto di ponselnya. Dan pertemuan antar keduanya...