Sebuah mobil Toyota Avanza berhenti di depan salah satu rumah di komplek perumahan kelas menengah di daerah Kota X. Setelah berhenti, keluarlah seorang pemuda tampan dan tinggi yang memandangi rumah yang ada di depannya. Pemuda berkulit coklat itu mengamati seluruh rumah dengan seksama karena sebentar lagi ia akan menempati rumah itu bersama keluarga barunya.
Rumah barunya itu terlihat sangat mewah jika di bandingkan dengan rumahnya yang ada di kampung. Rumah barunya itu bertingkat dan memiliki balkon yang cukup luas. Dengan pagar tembok setinggi 2 meter menambah kesempurnaan rumah barunya itu. Hari barunya akan di mulai di rumah ini.
"Alex bukain gerbangnya, Mbak mau ambil bingkisan dulu." Ujar seorang wanita muda yang baru saja keluar dari kursi depan.
"Kuncinya?" Tanya Alex sambil menjulurkan tangannya.
Kakak perempuannya itu lalu menyerahkan kunci pagar kepada Alex dan setelah itu Alex memilah di antara beberapa kunci yang ia pegang. Setelah ketemu Alex lalu membuka gerbang rumah itu dan ia bisa melihat halaman yang cukup luas beralaskan paving hexagon dan sedikit sekali tanaman. Alex sangat senang melihat itu.
Alex lalu berbalik dan membuka gerbangnya lebih lebar lagi agar mobil yang ia kendarai tadi bisa masuk ke dalam. Saat Alex menatap ke depan ia bia melihat seorang pria yang duduk di kursi kemudi sedang bersiap untuk memarkirkan mobilnya.
Pria itu hanya menatap hp dengan tangan kiri dan tangan kanannya ia gunakan untuk memegang kemudi. Setelah selesai dengan hpnya, pria itu menatap kedepan dan melihat adik iparnya yang berdiri di depan mobil dengan seringai yang aneh.
Alex menatap pria itu intens dengan sedikit seringai yang tidak di sadari siapapun. Alex menatap pria itu beberapa detik hingga membuat pria yang ia tatap langsung bereaksi.
DINNTT
Suara klakson mobil itu membuat Alex terkejut lalu ia mundur menuju sisi kanan dan memberikan jalan kepada mobil itu untuk masuk. Saat pria yang ada di dalam mobil itu berpapasan degan Alex melalui kaca jendela mobil, ia melihat lirikan mata dari pria itu menandakan jika pria itu tidak terlalu menyukai Alex.
"Alex! Bantuin sini!" Di luar, Vina meanggil Alex untuk mengangkat barangnya.
"Halah Mbak, itu kan bisa di buka di dalem!" Keluh Alex melihat beberapa bingkisan yang di bawa oleh Vina.
"Ini oleh-oleh buat tetangga. Sekalian aja di kasih sekarang dari pada nanti lupa." Wanita itu lalu berjalan menuju rumah sebelah dan di ikuti Alex yang membututi dari belakang.
Alex yang malas hanya menuruti kakaknya itu dan tidak banyak bicara. Hingga mereka berdua sampai di salah satu rumah yang berada di sebelah kanan rumah kakaknya. Rumahnya terlihat sepi namum kakaknya itu terus saja memanggil orang yang ada di dalamnya.
Saat pemilik rumah keluar Alex melihat seorang pria yang tinggi dan gemuk keluar bersama seorang bocah laki-laki yang menangis di gendongannya. Kakaknya lalu langsug memberikan bingkisannya dan menyapa bocah laki-laki yang sedang menangis.
"Ibunya belum pulang juga pak?" Tanya Vina kepada orang itu.
"Belum mbak, masih bulan depan."Pria itu menjawab dengan ramah dan sekilas melihat kepada Alex.
"Itu adiknya mbak Vina ya?" Ujar pria itu basa basi. Alex langsung menyunggingkan senyum palsunya agar terlihat sopan.
"Iya pak, ini adik saya. Alex namanya." Jawab Vina sambil memperkenalkan Alex.
Setelah semua bingkisan sudah Vina bagikan, kini mereka berdua sudah sampai di rumah dan di sambut oleh pemandangan seorang pria yang hanya menggunakan tanktop dan celana training panjang berwarna abu-abu. Karena menggunakan tanktop, lengan berotot pria itu tereskpos begitu saja dan mata Alex tidak bisa mengacuhkan pemandangan itu. Ia menelan ludah setelah melihat lengan yang berotot itu
KAMU SEDANG MEMBACA
Menaklukkan Kakak Ipar
FantasySetelah menunggu sangat lama, akhirnya Alex berhasil mendapatkan senjata rahasia untuk menaklukan kakak iparnya yang sangat sexy. Tujuan Alex untuk menjadikan kaka iparnya sebagai budak sexnya baru saja dimulai. Jangan sampai melewatkan kisah Alex...