Di pagi hari ini, Alex tengah bermain hp di kamarnya untuk menghabiskan waktu liburannya sebelum masuk sekolah di semester berikutnya. Ia sibuk berpikir untuk melancarkan aksinya untuk menjebak abang iparnya itu. Alex sudah memikirkannya matang-matang, tapi ia mengalamai kendala yaitu keberadaan kakak perempuannya di rumah ini.
Alex bingung bagaiamana menyingkirkan kakak perempuannya itu. Jika menunggu liburan berakhir, maka masih 3 hari lagi. Alex sudah tidak sabar untuk memulai rencananya itu sekarang juga. Ia sudah tidak tahan dengan sikap abang iparnya yang terus saja merendahkan dirinya.
"Alex, sarapan dulu!" Panggil Vina dari luar kamar Alex.
Alex lalu menyimpan hpnya di kantong dan berjalan keluar menyusul kakaknya. Saat ia sampai di ruang makan, sudah ada abang iparnya yang makan terlebih dahulu dengan pakaian yang masih sama yaitu tanktop dan celana pendek.
Lagi-lagi Alex harus melihat pemandangan tubuh sexy abang iparnya itu tanpa bisa menyentuh. Alex benar-benar terangsang setiap kali ia membayangkan bisa menggagahi abang iparnya itu. Bahkan Alex sudah jarang sekali menonton video porno dan menggunakan abangnya itu untuk imajinasi.
Alex lalu duduk di depan Andi yang sedang menikmati makanannya sambil memainkan laptop. Entah apa yang ia kerjakan, Alex tidak terlalu paham. Ia bisa mengamati dada montok milik abangnya itu terlihat jelas saat Andi membungkuk untuk menyuapkan makanan ke dalam mulutnya.
Sedangkan Vina sedang sibuk membungkus bekal entah untuk siapa. Wanita itu terlihat sangat rapih dengan setelen kemeja. Alex langsung mendapatkan firasat jika kakak perempuannya itu akan segera pergi.
"Mbak Vina gak sarapan juga?" Tanya Alex basa-basi. Dari ucapannya itu membuat Andi melirik sekilas dengan tatapan mata yang sinis. Andi melakukan itu karena ia heran adik iparnya itu menunjukkan kepeduliannya terhadap Vina. Mungkinkah Alex sudah berubah?
"Nanti di jalan aja. Mbak mau studi lapangan." Jawab Vina sambil menyiapkan bekal dan berkasnya.
"Kan masih hari libur mbak?" Sanggah Alex merasa bingung. Walaupun hatinya berdebar jika kakaknya itu memang akan pergi.
"Orang dewasa itu beda sama bocah kayak kamu. Kalau udah kerja, hari libur itu tetep kerja. Bukannya kayak kamu." Andi membalas pertanyaan Alex dengan sindiran.
"Mas Andi jangan kayak gitu ngomongnya.." Vina membela adiknya.
"Emang libur Lex, Mbak cuma studi lapangan bentar. Tapi nanti pulangnya agak sorean soalnya ada janji sama temen." Jelas Vina. Wanita itu selesai merapikan barang-barangnya dan bersiap untuk berangkat.
Vina lalu bersalaman dengan Andi dan berpamitan. Andi yang sibuk makan tidak mengantar Vina ke depan, sedangkan Alex langsung menyusul kakaknya itu ke depan. Vina yang sudah berada di kursi kemudi langsung di cegat oleh Alex.
"Nanti kalau pulang Alex boleh nitip jajan gak?" Tanya Alex antusias.
"Jajan apa?" Tanya Vina balik.
"Eumm... masih bingung sih mbak. Gini aja deh. Alex pikirin dulu, nanti kalau Mbak Vina udah mau pulang telpon Alex aja yaa. Boleh kan?" Alex berharap kakaknya itu mau menuruti permintaannya guna melancarkan aksinya.
"Ya udah iya, asalkan kamu jangan berantem sama abang mu!"Alex mengangguk untuk membalas lalu menuntun kakaknya itu keluar dari halaman rumah. Setelah itu Alex mengunci gerbangnya.
Alex berjingkrak kegirangan karena kakaknya itu pergi. Ia langsung berjalan menuju ruang makan bersama kakaknya. Andi masih duduk di meja itu sambil menikmati makanannya yang belum habis juga. Orang itu masih menatap laptopnya tanpa henti.
KAMU SEDANG MEMBACA
Menaklukkan Kakak Ipar
FantasySetelah menunggu sangat lama, akhirnya Alex berhasil mendapatkan senjata rahasia untuk menaklukan kakak iparnya yang sangat sexy. Tujuan Alex untuk menjadikan kaka iparnya sebagai budak sexnya baru saja dimulai. Jangan sampai melewatkan kisah Alex...