7

2.2K 114 20
                                    


Happy reading

.

.

.

Begitu Jiyang sampai dirumah sakit ia langsung menuju resepsionis "saya kerabat dekat pasien Wang Yibo" ucap nya.

Setelah melakukan registrasi dan mengisi beberapa data yang dibutuhkan Jiyang pun berlari menuju ruang operasi Yibo.

Jiyang mengusak rambutnya frustasi sambil mondar-mandir di depan ruang operasi itu dan berdoa "Yibo semoga kau baik-baik saja"

Jiyang sengaja tidak mau mengabari Xuan lu atau Haikuan karena ia takut mereka akan mengalami panick attack jadi Jiyang akan mengabari nya setelah Yibo sudah baik-baik saja.

Jiyang masih berdoa dan akhirnya setelah 2 jam lama nya lampu ruangan operasi berubah hijau yang menandakan operasinya sudah selesai, pintu terbuka dan keluar lah beberapa dokter dan juga suster

"Bagaimana operasi nya, apa berjalan dengan lancar? Yibo baik-baik saja kan?" Tanya Jiyang pada Meng Ziyi

"Ya dia baik-baik saja, dia berhasil melewati masa kritis nya" ucap Ziyi

"Apa aku boleh bertemu dengan nya?"

"Untuk sementara tidak.. karena pasien baru saja melakukan operasi.. saya harap anda mengerti"

"Ya.. aku mengerti terimakasih dokter"

"Baik kalau begitu saya permisi dulu" dengan begitu Ziyi pun pergi dari sana bersama rekan nya menyisakan Jiyang yang langsung berlutut di lantai

"Ya tuhan terimakasih.. terimakasih banyak" ucapnya lalu ia mengambil ponselnya, mengirim kabar kepada Xuan lu dan Haikuan.

Xuan lu sempat shock dan memarahi Jiyang karena lalai menjaga Yibo tapi pada akhirnya ia sedikit tenang karena Jiyang memberitahu kalau Yibo baik-baik saja dan mengatakan akan menuju ke sana

Sedangkan Haikuan setelah dikabarkan ia langsung bergegas pulang, bahkan meninggalkan kerjaannya yang menumpuk.

Orangtua Yibo sekarang masing-masing dalam perjalanan, Jiyang sekali lagi menghela nafas dan duduk di salah satu kursi

Tiba-tiba seorang suster menghampirinya
"Tuan pasien akan dipindahkan ke ruang rawat karena keadaanya sudah stabil, jika anda ingin ikut silahkan tuan"

"Ya aku ikut" Jiyang pun bangkit lalu mengikuti sang suster, Yibo dipindahkan ke ruang rawat oleh beberapa perawat.

Setelah selesai Jiyang menatap wajah pucat Yibo
"Kenapa kau selalu membuatku khawatir Yibo" Jiyang pun menunduk dan meneteskan air mata nya

"Dasar cengeng" Jiyang segera mendongakkan kepalanya melihat wajah pucat Yibo yang tersenyum padanya

"Yibo kau sudah sadar? Apa ada yang sakit? Kau butuh sesuatu?"

"Ya ya.. jangan banyak bicara, aku pusing mendengarnya.. aku baik-baik saja... hanya saja tubuhku terasa sedikit dingin"

"Baiklah aku akan meminta selimut tambahan kepada perawat.. kau menginginkan yang lain juga?"

"Tidak"

"Baiklah tunggu disini" Jiyang hendak bangkit tapi tangannya ditahan

"Terimakasih" ucap Yibo membuat Jiyang tersenyum "tidak perlu mengucapkan nya Yibo, ini sudah tugasku" ucap Jiyang lalu segera pergi untuk mendapatkan selimut tambahan. Di koridor Xuan lu melihat Jiyang yang sedang berjalan

"Jiyang!" Xuan lu berteriak di ujung koridor dan berlari menghampiri Jiyang

"Hah.. ma....na Yi hah Yibo hah anak ku... hah mana?" Xuan lu terengah-engah

Jiyang menenangkan nya "tarik nafas dulu mah" ucap Jiyang perlahan Xuan lu mengikutinya dirasa dirinya sudah tenang Xuan lu pun bertanya lagi

"Dimana Yibo? Apakah dia baik-baik saja?" Tanya Xuan lu dengan wajah khawatir nya

Di ruang rawat Yibo

Yibo sedang menatap langit-langit ruangan, ia rindu mamah nya dan menyesal telah membohonginya. Pokoknya setelah ini dia harus minta maaf pada sang mamah.

Tiba-tiba pintu ruangan terbuka, Yibo mengira itu Jiyang "jiya- eh Zhan Ge" ucap Yibo

Xiao Zhan menghampiri nya sambil tersenyum
"Bagaimana perasaanmu?" Tanya nya lalu duduk di kursi dekat ranjang Yibo

"Uhm lumayan, hanya kepala ku sedikit pusing dan badanku terasa dingin" keluh nya membuat Xiao Zhan menganggukkan kepalanya dan tersenyum

"Itu normal Yibo"

.

.

.

"Yibo baik-baik saja mah.. dia sudah siuman.. mari kuantar ke ruang rawat nya" Xuan lu pun mengangguk lalu mengikuti Jiyang

Tiba-tiba saja beberapa dokter dan suster berlari mendahului mereka "aduh duh pelan-pelan saja kan bisa" keluh Xuan lu yang kena senggol salah satu perawat

"Sabar mah.. namanya juga rumah sakit, kali aja ada pasien darurat" ucap Jiyang yang melihat kerumunan orang itu berlari ke arah ruangan Yibo

"Mah.. firasatku tidak enak.. sebaiknya kita cepat!" Jiyang pun berlari diikuti Xuan lu yang kebinggungan

Jiyang hendak masuk ke ruang rawat Yibo tapi segera dihentikan oleh dokter Ziyi

"Maaf pasien Yibo tiba-tiba mengalami perubahan, kita harus cepat menanganinya.. mohon kerja sama nya"

"Tapi bukan kah tadi Yibo sudah siuman.. kenapa jadi seperti ini? Sebenarnya apa yang terjadi?"

"Maaf tapi ini diluar kendala.. sekali lagi mohon kerjasama nya" dokter Ziyi pun segera menutup pintu itu lalu Jiyang mundur dengan lemas

"Jiyang apa yang terjadi?" Tanya Xuan lu sambil memegang lengan Jiyang

"Aku tidak tahu mah.. tadi Yibo baik-baik saja bahkan ia sudah siuman.. aku juga tadi sempat ngobrol dengannya tapi tiba-tiba dokter bilang sekarang keadaanya... buruk... aku-aku tidak tahu apakah Yibo baik-baik saja"

Xuan lu tersandung lalu Jiyang dengan cepat menahan nya. Xuan lu menangis dalam diam setelahnya.

30 menit berlalu akhirnya pintu ruangan terbuka, beberapa suster pergi hanya tersisa dokter Ziyi dan dokter Xiao yang menundukkan kepala nya

"Bagaimana keadaan anak ku? Apa aku boleh melihatnya?" Tanya Xuan lu sambil memegang erat lengan dokter Ziyi

"Maaf kami sudah berusaha sebaik mungkin.. tapi takdir berkata lain" ucap dokter Ziyi

"Saya turut berduka" ucap dokter Xiao sambil menundukkan kepalanya nya, matanya sedikit memerah dan isakan kecil juga beberapa kali terdengar dari bibirnya, tangan nya juga kelihatan bergetar.

Xuan lu menggelengkan kepalanya sambil menatap dokter Xiao dengan tatapan tidak percaya

"Tidak mungkin" ucap nya lalu terjatuh pingsan

"MAMAH!"

.

.

.

TBC

Oke karena banyak yang minta Yibo idup, jadi Yibo gua bikin mati 😇😇😇

𝚙𝚜𝚢𝚌𝚑𝚘𝚙𝚊𝚝𝚑𝚒𝚌 𝚍𝚘𝚌𝚝𝚘𝚛'𝚜 𝚘𝚋𝚜𝚎𝚜𝚜𝚒𝚘𝚗 [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang