1 - Garis Pertama Untuk Kerajaan Setelah 400 Tahun Lebih

11 2 0
                                    

"-Yang Mulia!"

Suara seorang pria yang terdengar begitu tegas memenuhi ruangan yang secara tiba-tiba menjadi ramai dan hidup.

* SREEEEAAA! *

Pedang dari kedua tangan kiri dan kanan sang raja, Twin Moons, siap menebas penyusup yang ada di depan sang Raja.

* THAANG-! * Suara keras dari ujung tombak penjaga istana terhentak, memberi peringatan sebelum menyerang.

"Beraninya! " Komandan Kesatria dalam balutan zirah emas berdiri dengan tatapan tajam, penuh ancaman, kearah wanita berjubah hitam di dekat sang Raja.

"Tidak terhormat, segera menjauh dari Yang Mulia! " Wakil senat, seorang pria muda dengan jubah hitam berzirah perak berkata.

Semua orang yang ada di dalam ruangan itu berfokus pada satu titik, sang Raja muda yang hanya diam di atas singgasana-nya dan seorang wanita asing yang ada di dekatnya.

"... Fufu~ ini cukup kacau, bukankah begitu~ Raja ku? "

"...." Tiada satupun dari gambaran ekspresi sang Raja yang berubah.

Dia hanya diam, duduk di atas singgasana-nya yang megah, dengan tanpa ekspresi menatap lurus ke depan.

[ Welcome, player Sinn Deinn! ]

Hanya saat sebuah layar transparan muncul di depannya, dengan di iringi oleh dentingan kecil suara lonceng.

"... H... A-apa...? " Suara seraknya terdengar.

Suasana yang ada di dalam ruangan megah, udara yang terasa dingin, para hadirin yang melayangkan tatapan tajam, tekstur lembut dari kain jubah berkualitas tinggi yang pria itu, Raja Sinn Deinn kenakan. Semua hal dari sesuatu yang biasa dia rasakan di dunia nyata, saat ini bisa dia rasakan di dalam dunia game yang biasa dia mainkan.

[ Saat ini anda berada di wilayah Extradional, tanah tanpa kerajaan di benua tengah - Bangunan pribadi anda; Sin's Of Hall - Status saat ini adalah; Raja ]

[ Sinn Deinn - High Human ( Immortal ) - Geomancer ( Legendary ) Level: 100 ( Max ) ]

"..... -?! "

[ Mentransfer ingatan dari karakter Sinn Deinn ]

[ Memproses • • • ]

"Ugh-!" Tersentak dengan ekspresi pedih, menahan sakit yang menusuk kepalanya.

"A-apa yang kalian lakukan!? "

"Ra-Rajaku!? "

Semua orang yang ada di dalam ruangan singgasana menjadi panik.

"Y-yang mulia!?"

"Ta-Tabib, cepat panggil tabib kerajaan!!"

[ Memproses ingatan terakhir dari karakter Sinn Deinn dan player Suryya Nugraha Putra • • • ]

"Aagghh-!!!???! "

Suara pekikan sang Raja semakin terdengar keras, membuat semua orang yang ada untuk kehadirannya semakin takut dan khawatir.

"Tabib-!! Cepat panggil Tabib!! " Ujar seorang Senat, tetua yang berdiri dengan tongkat emas dengan energi magis menyelimuti.

"Apa yang kalian, para pembantu Raja lakukan?! "

"Ba-baik!"

Panik dengan suara keras dari tetua Senat, dua wanita cantik dengan rambut pirang berkilau bagaikan emas berlari kearah sang Raja.

"Tunggu dulu~" Toria berkata. "Ageis."

* Syuut! *

Dan sebuah dinding sihir tercipta, menutupi daerah di sekitar kursi singgasana Sinn Deinn seperti sebuah kubah.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 19, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

I Became The King, That I Made In The GameTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang