Ben dibuat terus berpikir semenjak kepulangan freya dari bandung. Tidak sesuai yang ia harapkan kemarin-kemarin,sikap freya justru semakin terlihat lebih berbeda dari terakhir kali.Gadis itu bahkan hanya menggunakan embel-embel kak di depan orang tuanya saja membuat lelaki itu sebenarnya cukup jengkel.
Ben tentu saja tidak hanya diam saja lelaki itu sudah bertanya pada adiknya itu mengapa sikapnya berubah kepadanya namun jawaban freya membuatnya ragu untuk mempercayainya.
"Gua cuma mau jadi lebih dewasa aja kok..gua ngga mau lagi kelihatan manja sama lo"
Hey..untuk apa gadis itu bersikap lebih dewasa jika nyatanya gadis itu masih SMA dan wajar saja masih bersikap manja padannya,tentu saja ben tidak merasa terganggu.
Apa karena freya sedang dalam masa puber?bukankah masa puber sudah saat SMP?
Hahh..apapun alasannya,tetap saja ben melihatnya bukan seperti gadis yang sedang mendewasakan diri namun lebih seperti gadis itu sedang menghindarinya.
Ditambah lagi sudah satu bulan lebih ini gadis itu tidak mau menerima tumpangannya untuk berangkat bersama saat ia ada kelas pagi dengan alasan jika gadis itu berangkat bersama temannya.
Awal-awalnya ben tidak masalah karena teman yang dimaksud oleh adiknya itu adalah bianca,gadis yang memang selalu bersama dengan freya dari dulu. Anggun juga sudah mengenalinya dan itu membuat dirinya merasa lega.
Namun seminggu ini nyatanya teman itu berubah menjadi seorang lelaki. Memang masih menggunakan seragam yang sama dengan freya tapi tetap saja ini pertama kalinya freya berangkat bersama dengan lelaki.
Ia bahkan pernah berdebat dengan gadis itu saat sarapan dibangku meja yang disebabkan karena ia membicarakan dengan siapa gadis itu berangkat.
"Aku berangkat sama temen pah"
"Lo berangkat bareng cowok kan?" Freya terdiam ekor matanya melirik pada ben yang duduk disampingnya dan berbicara tanpa melihatnya.
"Bukannya sama bianca?"
"Kalo sama bianca pasti bianca masuk ke rumah dulu bun" --- "ben lihat kok dia boncengan sama cowok sampe keluyuran habis sekolah pulangnya juga malem--
"Kok lo ngarang sih kak?gua ngga pernah yaa pulang sampe malem.." ben tidak mengindahi sangkalan dari freya dan lebih memilih menatap anggun.
"Bunda,freya masih terlalu SMA buat pacaran dan itu pasti ngeganggu sekolah dia,bunda juga inget kan?baru kemarin dia nangis karena cowok..jiwa freya masih terlalu menggebu,dia masih belum kontrol hal yang mau dia lakuin"
Freya mengepal kuat tangannya,ia tidak marah pada kepedulian ben padanya. Ia hanya marah kenapa lelaki itu harus bersikap mengganggu dirinya ia marah karena tidak bisa mengatakan jikalah ia melakukan hal itu karena semata untuk melupakan ben dari pikiran dan hatinya.
"Fre,kamu pacaran sama dia?" Freya terdiam dengan kepalanya yang sedikit menunduk.
"Cuma deket bun.."
"Kamu boleh deket sama temen cowok kamu tapi kamu janji sama bunda buat cerita apapun yang bikin kamu terganggu yang bikin kamu sedih kaya kemarin,oke?"
"Iya bun freya janji.."
"Dan bunda tetep akan mengamati nilai-nilai kamu kalo semisal nilai-nilai kamu jadi turun,bunda sendiri yang bakal nyuruh cowok itu buat jauhin kamu"
"Intinya..kamu jangan lagi pendem sesuatu sendirian yah fre,kamu tahu bunda,papah dan juga kakak kamu sayang sama kamu dan ngga mau kamu terpuruk kaya kemarin fre"
KAMU SEDANG MEMBACA
Stepbrother
RomanceKisah Freya yang berjuang menghilangkan perasaan terlarangnya untuk Ben sang kakak tiri. Lantas akan berakhir seperti apakah kisah romansanya itu?