03, Arrival To Korean.

9 4 0
                                    

Setelah menempuh perjalanan 9 jam di udara akhirnya zarayyan sudah sampai di bandar udara internasional Incheon-seoul ( BUII; Hangul).

Sebelum sampai bandar udara Korea Selatan zarayyan Al-Hasan selalu melantunkan ayat-ayat Allah di dalam hatinya di dalam kabin pesawat.

Pada saat ia masih di bandar udara internasional Zainuddin Abdul Madjid lombok, ia sempat melihat kebelakang... Apakah keputusan nya ini bener atau tidak tapi ia kembali meyakinkan diri bahwa ia akan bisa dan kembali lagi.

Dalam kabin pesawat ia juga sempat berfikir bagaimana kehidupannya saat ia jauh dari orang tua dan macam lagi.
Sekaligus menelpon pihak kampus yang menaungi dia selama di sana, orang itu juga yang akan membantu dia mengurus perkuliahan, pekerjaan dan tempat tinggalnya, karena orang itu sudah bekerjasama dengan pondok pesantren NW Al Hikam dan NW abhu dharda yang menjalankan zarayyan ke negeri sakura itu.

"Alhamdulillah... masyaAllah akhirnya." Gumam zarayyan saat sudah sampai di negeri sakura, negara yang dari kecil ia ingin pijak.

Setelah keluar dari area bandara tak lama datang sebuah mobil industri berwarna abu-abu.

"Dengan bapak M. Zarayyan Al-Hasan." Tanya seorang pria yang lebih tau kelihatannya dari kedua orang tuanya memakai bahasa inggris.

"Ya.. ini saya, anda tuan Kim Hyun Joong?" Tanya zarayyan.

"Yes of course.. call me Mr Kim." Katanya sambil menjabat tangan tangan zarayyan. " After you please." Katanya seraya membukakan pintu mobil.

Zarayyan yang belum memasukkan kopernya ke bagasi berniat memasukkan kopernya terlebih dahulu tapi belum sempat ia menggeret kopernya laki laki itu mengambilnya dan berujar.

"Let me I help you Mr." Kata nya seraya mengambil alih koper itu.." silahkan tuan masuk saja biarkan saya yang menaruh nya."

"Thank you Mr Kim." Katanya menangkup tangannya dan masuk kemobil.. jujur ia sangat kedinginan.

Tepat pukul 19. 35 di Korea dan 13.00 di Indonesia hari sudah mulai gelap, sinar jingga mulai terganti dengan malam yang mulai menyapa..

Ini adalah kesan pertama yang ia lihat di negeri sakura begitu indah gumam nya.

Setelah pemuda itu berada didalam mobil terdengar bagasi mobil tertutup setelah itu masuklah pria yang tidak terlalu tua itu.

"Apakah anda kedinginan tuan?." Tanya sang taun Kim.

"Ah ya lumayan dingin." Jawab Ayyan.

Terdengar suara gelak tawa dari sang lelaki itu. " Hmm pakai lah tuan." Katanya menyerahkan sebuah sweater kulit tebal.

"Thank you Mr Kim." Ucap ayyan sembari mengambil sweater itu dan memakainya.

"Sama sama." Ucapan dan menyalakan mesin mobil. "Langsung ke apartment yang sudah disediakan pihak kampus dan kantor tuan?.. atau mau membeli sesuatu dulu?, Oh ya disina sudah lengkap semua tinggal bahan makanan yang belum tersedia.. besok pagi akan di antarkan bahan makanan dan sejenisnya, untuk malam ini anda bisa memakan mie instan dulu." Terang nya pada zarayyan di dalam mobil yang melaju membelah jalan raya yang tak ramai.

Kemerlap lampu di jalan raya Korea Selatan itu membuat perjalanan yang sedikit dingin terasa hangat...

Pejalan kaki yang ramai, kedai makan, gedung gedung tinggi dan ikon yang ada di negara itu tak lipat dari penglihatan pemuda muslim yang baru datang dari negeri tropis itu.

"Di negara ini memang seperti ini tuan anda lama kelamaan akan terbiasa." Jelasnya lagi setelah sekian terdiam.

"Ah akan saya coba tuan."

AzzarineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang