04, new day in south korea (Busan)

9 4 0
                                    

Sinar pagi di hari baru menyapa pemuda yang teryata tertidur di atas sajadah nya.

"Astagfirullah halazimmmm." Ucapnya dengan sedikit kesadaran..." YaaAllah kenapa aku bisa ketiduran."

"Mungkin efek tadi malam aku kebangun kali yah tapi biasanya iya iya saja.. mungkin kelelahan juga.

Setelah mengumpulkan nyawanya yang belum sepenuhnya kembali, setelah nyawanya sepenuhnya kembali ia bergegas ke kamar mandi tanpa melepas sarung dan pecinya.

Keluar dari kamar mandi, ia segera keluar untuk membuat sarapan, jam juga menunjukkan pukul 06,01

"Bismillahirrahmanirrahim YaaAllah mudahkan lah segala urusan ku di negri yang baru aku pijak ini, tuntun aku dan bimbang aku semoga aku tak berpaling dari mu.' gumam nya menuruni anak tangga rumahnya..

Sesudah ia berada di lantai satu.. ia berjalan ke arah dapur tapi baru sempat memasuki pintu dapur terdengar pintu utama rumah di ketuk.

"Siapa ya?.. masih pagi." Gumamnya tapi tak urung ia berjalan untuk membuka dan menemui orang yang mengetuk pintu rumah nya.

"Wait a moment please." Ucap ayyan.

Cklek pintu terbuka memperlihatkan seorang pria yang masih terlihat muda tapi juga sedikit tua dan gadis muda yang manis tapi berpakaian sedikit terbuka.

"Assalamualaikum ya muslim Youth, These are the foodstuffs that Uncle Kim ordered for you." Ucapnya mengunakan bahasa Inggris dan menyerahkan bahan makanan yang ia bawa.

"Ah thank you Mr, let me take this and And come on, sir, come in, I'll make you a drink for this lady. Balasnya, Ayyan pun menerima bahan makanan yang tentunya halal itu.

"Oh no need to bother... we'll go straight away and thank you for the offer, sir. Tolaknya secara halus.

"Ah baiklah tuan.. sekali lagi terima kasih sudah repot repot." Ucap nya.

"Baik kami pergi dulu jika ada apa apa tuan bisa hubungi saya, Mr arkim dan dia nan am jzuang ze." Terangnya.

"Ah baik tuan?."

"Panggil paman nam'an saja."

"Baik paman nam'am... Senang bertemu denganmu."

"Baiklah kalo begitu kami pergi dulu yah selamat datang di negeri kami dan nikmati hari baru plus pertama mu, sampai jumpa." Ucapnya dan pamit undur diri.

Sepergian kedua orang itu zarayyan menutup pintu dan berjalan menuju dapur untuk membuat sarapan.

Di gerbang rumah itu kedua orang tadi berbincang. " Kamu tumben tidak bicara nan ze ada apa?." Tanya ayahnya.

"Ah aku tidak apa apa ayah cuma pemuda itu tadi sungguh berbeda... And kenapa dia tidak menatap ku ayah?.. apa aku tidak cantik atau dandanan ku yang gimna?." Tanya nan am jzuang ze.

Ayah dari gadis itu tersenyum dan berbicara " bukan seperti itu nak, dua pemuda muslim yang mana orang itu terkenal taat akan agama nya, ya itu agama Islam dan mereka di larang menatap lawan jenis nya." Jelas pada sang putri.

"Kenapa gitu ayah?." Tanya sang gadis yang sedikit penasaran.

"Ayah tidak paham akan agama mereka nak, ayah cuma tau sedikit, kenapa tanya juga tentang pemuda muslim itu apa kamu menyukai nya?."

"Hehe belom ayah masih pantau aja."

"Apapun keputusan mu ayah dukung tapi jika kamu ingin bersama nya maka kamu akan meninggalkan agama mu dan ikut agamanya... ayah pernah baca jika mereka pantang pindah agama." Terang nya membuat sang gadis yang semula tersenyum kini memudarkan senyuman itu..

Lanjut setengahnya besok. Ok

".Dia pemuda yang ku temui kemarin!  Sungguh tampan sekali tuhannn... Aku harus mendapatkan dia." Gumam gadis itu menyeringai

***

"Kamu memutuskan hubungan dengan ku gara gara pemuda Indonesia itu lihat apa yang akan terjadi pada mereka". Seringai jahat.

AzzarineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang