Sembilan

22 6 0
                                    

Happy Reading Runers!



"Al? Lo minum obat pereda nyeri, tanpa konsultasi dokter?" Tanya Melodi yang makin panik, mendengar Alena yang mengonsumsi obat pereda nyeri tanpa pemberitahuan dokter.

"Habis gimana lagi mel, sebelum penyakit itu datang ke diri gue,....gue udah ngonsumsi obat itu" Sahut Alena.

"Itu bahaya Alena! Ck ayo kerumah sakit sekarang" Ujar Melodi membawa Alena kerumah sakit. Meli yang melihat kedua kakak itu pun hanya bingung dan menunggu dirumah.

"L-lo yang bawa?" Tanya Alena, Melodi pun mengangguk.

"Pegangan al!" seru Melodi saat mereka berdua sudah melaju menuju rumah sakit.

Sesampainya dirumah sakit, Alena dirangkul oleh Melodi, saat dilorong rumah sakit dia melihat dokter Zizi yang secara kebetulan juga melihat mereka. Dengan segera dokter Zizi menghampiri mereka, dengan panik.

"Alena kenapa?" tanya dokter Zizi khawatir dengan kondisi Alena yang kian melemah.

"Nanti saya ceritakan dok, tapi ini tolong Alena" Sahut Melodi yang juga panik.

Alena segera dibawa keruang intensif, untuk mendapatkan perawatan medis, setelah beberapa jam Melodi menunggu, akhirnya dokter Zizi keluar menghampiri Melodi.

"Gimana keadaan Alena dok?" Tanya Melodi yang masih khawatir dengan keadaan Alena.

Dokter Zizi tersenyum "untung saja kamu bawa Alena tepat waktu, kondisi dia sekarang makin membaik, namun untuk saat ini, Alena harus dirawat beberapa hari sampai kondisi dia pulih sepenuhnya" Jelas Dokter Zizi, mendengar pernyataan dokter Zizi, Melodi seketika bahagia mendengar kabar tersebut, untung saja Alena bisa bertahan.

Seusai Alena dipindahkan diruang rawat, Melodi sudah berada disana dan menemani Alena yang masih belum sadar, tak lama setelah itu, Gritte datang dengan Aiden keruang rawat Alena.

"Melodi, gimana keadaan Alena?" Tanya Gritte khawatir, dia menatap melas kearah Alena yang terbaring lemah.

"Kata dokter Zizi, kondisi Alena semakin baik, tapi dia harus dirawat beberapa hari, guna memastikan kondisi dia bener-bener pulih kak" Jawab Melodi tersenyum. Gritte mendengar itu lantas menghela nafas lega.

"Syukurlahh, makasi ya mel udah bantuin Alena, temenin Alena" Ucap Gritte tulus, sambil memeluk Melodi. Melodi pun mengangguk.

Beberapa jam kemudian, akhirnya Alena membuka matanya perlahan, dan melirik kearah sekitar dan mendapati Melodi, Gritte, dan Aiden. Tampak bahagia melihat Alena sudah sadar.

"Akhirnya lo sadar juga al" Ucap Melodi memeluk Alena yang masih terbaring.

"Gak usah terlalu panik gitu, gue gak papa kok" Sahut Alena lirih. Dia kembali melirik sekitar, berharap Reta sang ibu ada disamping dia, namun itu hanyalah sebuah mimpi yang mustahil untuk Alena raih. Reta tidak peduli apapun kondisi Alena.

"Gue mau pulang kerumah lo mel, gue males disini" Tutur Alena menatap Melodi.

"Kondisi lo belum pulih al, nanti yaa kita pulang kalo lo udah mendingan, gue khawatir kalo pulang sekarang, malah lo tambah drop al" Jawab Melodi menenangkan Alena.

~~~~~~~~

Singkat cerita beberapa hari, akhirnya Alena bisa kembali kerumah Melodi, dia tak ingin kembali kerumahnya, sebab masih ada Frans yang sudah berhasil mengambil hati Reta, dan tidak memedulikan Alena. Maka dari itu, dia putuskan untuk tinggal sementara dirumah Melodi.

Melodi tengah asik bermain dengan cimot bersama Meli, sedangkan Alena masih beristirahat, tak lama setelah itu Alena datang menghampiri ketiganya.

"Hai semua" Sapa Alena tersenyum, Melodi dan Meli pun menoleh ke sumber suara.

"Al? Lo udah baikan?" Tanya Melodi, mengukir senyuman dibibirnya, Alena pun mengangguk.

"Syukurlah" Ucap Melodi menghela nafas lega.

"Kakak beneran udah sembuh?" Ucap Meli bertanya-tanya, dan menatap Alena.

"Udah Meli" Balas Alena tersenyum

"Syukurlahh, jadi kita bisa main kak?" Tuturnya polos.

"Meli, kak Alena gak boleh main dulu, dia gak boleh cape, okee? Kamu bisa main sama cimot aja ya" Sahut Melodi mengelus kepala Meli, dia lantas mengangguk paham.

Suatu ketika saat hari menjelang sore, Melodi ingin mengajak Alena pergi ke kafe, tapi dia tidak menemukan dimana Alena berada, dia terus mencari disekeliling rumah Melodi. Namun nihil, Alena tidak disekitar rumah, hal itu membuat Melodi panik, sehingga dia mencari Alena diluar area rumahnya.

"lo kemana al" Ucap Melodi dalam hatinya, merasa khawatir dengan Alena.

Melodi juga mencari Alena ditaman, barangkali Alena ada disana, tapi feeling Melodi salah nyatanya Alena tidak ada ditaman, melodi berhenti sejenak dan memikirkan kemana tempat ternyaman Alena, dan terselip dibenak Melodi suatu tempat, yang Melodi yakin, pasti Alena ada disana.

"Danau! Emm dimana ada danau ya?" Gumam Melodi sembari berpikir, lalu dia sempat teringat dengan danau yang tak jauh dari area taman yang tadi sempat dia kunjungi.

Tanpa membuang waktu lama, Melodi kearah danau tersebut, dan benar saja, setibanya didanau, Melodi melihat Alena tengah duduk memandangi danau yang luas dan juga matahari yang sebentar lagi terbenam. Ia lantas menghampiri Alena yang termenung itu.

"Al gue cari lo kemana-mana, tau nya lo disini" Ucap Melodi menghela nafas lega, Alena pun menoleh mendapati suara sahabatnya itu.

"Sorry ya mel, gue pergi gak ngomong-ngomong" Sahut Alena tersenyum.

"Lo kenapa lagi al?" Tanya Melodi yang kini ikut duduk melihat sunset yang indah.

"Gue......gue cuma cari angin doang kok mel, sekalian liat sunset, karna gue pergi ke minimarket sekalian kesini" Tutur Alena menatap Melodi

"Mel kalo suatu saat nanti gue pergi, lo bakalan lupain gue yah?" Ucap Alena mendadak, membuat Melodi melotot kearah Alena.

"Cukup al, gak usah ngomong aneh-aneh, ucapan itu doa loh al. Cukup nyokap dan bokap gue aja yang pergi, tapi jangan lo sama Meli" Sahut Melodi yang tampak matanya berkaca-kaca.

"Gue cuma nanya Melodi" Timpal Alena

"Tapi pertanyaan lo bikin gue nyesek tau gak, gue gak mau kehilangan orang terdeket gue, gue cukup trauma sama kejadian yang menimpa orang tua gue, dan please jangan yang kedua kalinya, gue kehilangan orang yang gue sayang" tutur Melodi, meneteskan air matanya.

"Gue gak bisa janji mel"

Keduanya saling berpelukan erat, saling menguatkan satu sama lain, berharap suatu saat mereka bisa bersama sampai usia tua.

~~~~~~~

Kini Alena sudah kembali kerumahnya, meskipun Reta masih saja belum mempedulikan anaknya, entah sampai kapan hubungan mereka akan seperti ini. Tapi beberapa bulan kemudian, sesuai informasi dari Gritte, bahwa hubungan Alena dan Reta sudah mulai membaik, mereka sudah mulai akrab dan saling menyayangi satu sama lain.

Melodi merasa lega, kini sahabatnya bisa kembali berdamai dengan Reta sang ibu kandungnya, bahkan tak jarang mereka menghabiskan waktu bersama. Melodi rasanya ingin menemui Alena dan memberikan rasa bahagianya, namun keinginan nya seketika musnah, saat dia mendengar kabar dari Gritte bahwa Alena sudah tidak ada.

Unbelievable Alena {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang