Tujuh

18 6 0
                                    


Happy Reading Runers!


Malam hari yang sunyi, Alena tengah merenungi hal yang tadi ia dengar saat ditaman. Dengan tangan yang sedang menggenggam kertas dan bolpoin. Sedangkan cimot sedang sibuk memperhatikan ikan-ikan koki yang berenang sana-sini dikolam.

"Hidup gue kok jadi gini ya?" Tanya Alena sambil menatap bintang dilangit.

Cimot berlari menghampiri Alena yang sedang duduk sendu, sambil mengeong dia duduk dipangkuan Alena, sadar dengan apa yang dilakukan Cimot, Alena tersenyum dan mengelus cimot dengan penuh kasih sayang.

"Cimot sayang gak sama Alena?" Ucap Alena menatap cimot yang tidur dipangkuan Alena.

Merasa paham dengan apa yang dikatakan Alena, cimot pun mengeong dan menatap mata Alena.

"Gemes banget sih kucing gue" Gumam Alena

Tiba-tiba Alena menulis sesuatu di secarik kertas nya yang sudah ia pegang itu, sambil memutar lagu favoritnya, ia pun bersenandung riang, angin malam seakan mendukung dengan musik tersebut pun bergoyang.

~~~~~~

Dihari yang cerah, Alena memutuskan untuk pergi ke kafe Gritte, karena dia ingin membicarakan perihal Gritte dan Aiden.

"Kak gue pengen tanya, soal kakak tau penyakit gue bener dari Aiden?" Tanya Alena to the poin, Gritte pun langsung menoleh, dan terdiam sesaat.

"Itu__"

"Iya bener, dia tau dari gue" Potong Aiden yang baru datang, keduanya sontak menoleh kearah Aiden, yang berjalan kearah mereka.

"Kenapa lo kasih tau?" Ucap Alena melotot kearah Aiden.

"Karena dia khawatir sama lo len, sebab lo gak dipeduliin sama nyokap lo, siapa lagi kalo bukan Gritte yang khawatir dan peduli sama lo selain sahabat lo itu" Tutur Aiden sembari melipat tangannya didepan dada.

"Tapi kalo kak Gritte tau pasal penyakit gue sekarang, yang ada dia bilang ke nyokap gue, terus nyokap gue pasti ngomong drama lah segala macem, apa gue gak nyesek!" Sahut Alena kesal, Gritte langsung menatap Alena yang terlihat marah.

"Kakak gak bakal ngomong sama mamah kamu len, kakak aja sibuk di kafe, boro-boro kerumah kamu, kerumah orang tua kakak aja sesekali" Timpal Gritte membenarkan ucapan Alena. "Walaupun kakak deket sama mamah kamu, tapi itu dulu len, sebelum ayah kamu pergi, tapi sekarang kakak gak pernah kasih kabar ke kak Reta" lanjutnya seraya memegang tangan Alena.

"You're promise?" Tanya Alena ragu-ragu, Gritte langsung mengangguk.

"Sure i promise" Jawabnya.

"Untuk kalian yang udah tau penyakit gue, gue mohon banget sama kalian, jangan pernah ada yang kasih tau ke siapapun, cukup tau dan diam aja ya. Gue bener-bener gak mau ngrepotin kalian" Tutur Alena lirih, dengan segera Gritte membawa Alena ke dekapannya, guna memberi semangat dan kasih sayang ke Alena.

"Yang kuat ya, kamu anak kuat kok" Ucap Gritte memberi semangat kepada Alena. Dia pun mengangguk.

"Sekarang kalian mau minum apa, aku yang traktir" Ucap Gritte kepada Alena dan Aiden yang sedang duduk.

"Biasa kak" Jawab Alena singkat

"Kalo kamu apa?" Tanya Gritte menatap Aiden.

"Mau hati kamu, boleh?" Sahut Aiden menggoda Gritte, Alena melihat tingkah Aiden, langsung berdehem dan berpura-pura batuk.

Ekhmm

Ekhmm

"Mohon perhatian, kalo bucin jangan disini, ada anak kecil soalnya" Sindir Alena, yang dimaksud anak kecil adalah Alena sendiri.

"Apaansih den, aku serius kamu mau apa" Ujar Gritte kesal

"Samain aja sama Alena" Sahut Aiden terkikik.

Gritte kemudian berjalan, untuk membuat pesanan Alena dan Aiden, sedangkan kedua orang itu sedang sibuk dengan ponsel mereka masing-masing, tak berselang lama, pesanan mereka pun selesai, dan dibawa oleh Gritte.

"Gimana status kamu len? Udah punya seseorang yang tulus sama kamu?" Tanya Gritte tiba-tiba, Alena yang tadinya sedang menyeruput es kopi kini menoleh dan menatap Gritte.

"Gak ada kak, gue takut nyakitin soalnya, jadi gue males mau pacaran, apalagi deket sama cowo" Balas Alena dengan nada datar, seketika Aiden menatap tajam Alena, membuat Alena risih ditatap seperti itu oleh Aiden.

"Mungkin Alena ngira gue cewe kali ya" Gumam Aiden, yang masih bisa didengar oleh Alena dan Gritte.

"Bukan gitu musang! Lo kan udah milik kak Gritte, ya jadi sans aja kali lo deket sama kita" Sahut Alena terkekeh.

"Tau aja calon adik ipar" Timpal Aiden kepedean, Alena menatap jijik cowo itu.

"Pede gilak lo, berobat lo, dikira gue mau jadi adik ipar lo?, ogah gila!" Kesal Alena, Gritte hanya tertawa melihat Alena yang mulai tersenyum dan tertawa itu.

Dijalan raya yang cukup sepi, Alena berkendara dengan kecepatan tinggi, bagai tak terhalang apapun, Alena begitu cepat melaju di sepi nya jalan raya itu, dia ingin melampiaskan lelahnya dengan berkendara laju. Ditengah ia melaju, Melodi mengechat Alena. Ia pun berhenti dipinggir jalan.

You
"Ada apa mel?"

Melodikiw

"Lo lagi dimana al?"

You
"Gue tadi habis ke kafe kak Gritte, terus ini lagi pulang, ada apa?"

Melodikiw
"Gue pengen kerumah lo bisa? Ntar gue nunggu lo ditaman rumah, bye"

~~~~~~~~

Alena berdecak sebal, lalu kembali melajukan motornya menuju rumahnya, karena sudah ditunggu oleh Melodi.

Sesampainya dirumah, Alena segera memarkirkan motornya, lalu dia beranjak ketaman menemui Melodi, disana Alena melihat Melodi sedang bermain dengan cimot.

"Sayang banget ya sama cimot?" Ucap Alena tiba-tiba, pandangan Melodi jadi teralihkan.

"Lo lama banget ege, kebetulan cimot lagi main disini, yaudah gue ikut main deh" Sahut Melodi seraya mengelus bulu lembut milik cimot.







Hello Runers!

Gimana ya tentang masalah Alena, dan tentang penyakit yang Alena idap saat ini?. Kalian simak terus yaa, jangan sampai ketinggalan.

Pepatah mengatakan bahwa sedikit saja kamu tertinggal suatu informasi, maka itu akan mengakibatkan hal yang fatal dikemudian hari.

Wel semoga kalian puas sama cerita ini, dan terus enjoy. Dimohon juga untuk vote dan komennya teman, salam sehat untuk kalian semua.

See youu

Unbelievable Alena {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang