Delapan

17 6 0
                                    

Happy Reading Runers!





"Ada perlu apa lo kesini?" Tanya Alena dengan nada datar, sembari dia mendudukkan badannya dibangku.

"Pengen main aja, sekalian ngerjain proyek yang ditugasin sama mr. Daniel yang killer itu" Jawab Melodi, Alena seketika terbelalak mendengar penuturan Melodi.

"Ngaco! Mana ada tugas dari mr.Daniel" Ketus Alena menatap Melodi.

"Pikun nih anak, lo gak inget......astaga kemarin kan lo di uks, jadi gak tau tugasnya, sorry al" Tutur Melodi, membuat Alena dibuat malas dengannya.

"Terus tugasnya apa?"

"Disuruh wawancara sama dokter manapun, terus dibuat laporan gitu, istilahnya skripsi lah yaa" Tutur Melodi.

"Ribet bet ah elah!" Keluh Alena. Tidak bisa kah, sehari aja sekolah gak ada tugas? Itu adalah mimpi semua pelajar, mungkin.

"Ya udah, gas kerjain, biar cepet selesai dan gak nanggung beban lagi gue" Pasrah Alena beranjak dari duduknya, bersama Melodi mereka berdua menuju rumah sakit yang sudah ditentukan, dan melakukan proyek mereka berdua.

Malam hari Alena dan Melodi sedang duduk ditaman rumah Alena, sembari melukis dikanvas masing-masing, ditengah mereka asik melukis, tiba-tiba Alena melihat Reta sedang berjalan kedalam rumah bersama satu lelaki yang tampak asing yang tengah bergandengan.

"Mel lo liat nyokap gue?" Ucap Alena menoleh kearah Melodi, Melodi pun menoleh kearah pintu dan melihat keduanya.

"Siapa cowo itu al?" Melodi bertanya balik, saking gak fokusnya, Alena segera berlari menghampiri mereka.

"Mah? Mamah dari mana aja, terus siapa lelaki disamping mamah?" Tanya Alena saat sudah dibelakang mereka, kedua pasangan itupun berbalik badan menatap Alena.

"Ini calon papah kamu Alena" Jawab Reta dengan santainya.

"P-papah? Gak, papah Alena udah meninggal, Alena gak mau papah digantikan sama orang lain!" Sahut Alena tak percaya dengan Reta.

"Hai Alena" Ucap Frans mengulurkan tangannya ke Alena, Alena merasa risih, dia segera menghempaskan tangan Frans.

"Apa hai hai, dikira gue aplikasi!.  Sampai kapanpun gue gak mau papah gue digantikan sama lo!" Tutur Alena menatap tajam Frans.

"Alena! Papah kamu itu udah gak ada! Seharusnya kamu berterima kasih dan kamu ini butuh seorang papah, kamu butuh kasih sayang sama papah kamu kan" Timpal Reta, setelah mendengar pernyataan Reta, seketika Alena menoleh sinis kearah-nya, dan melipat tangannya didepan dada.

"Apa kasih sayang? Mamah aja gak pernah sayang sama Alena, gak pernah peduli sama Alena.  Sekarang mau dia gantiin papah?" Ucap Alena terkekeh.

"Sadar mah, dia itu cuma parasit yang nggerogotin harta mamah! Meskipun papah udah gak ada, tapi dihati Alena, papah gak akan tergantikan sama siapapun mah!" Lanjutnya sambil menunjuk dengki kearah Frans.

"Jaga ucapan kamu Alena! Berani kamu seperti itu? Kamu bukan anak mamah lagi kalau seperti ini, buat masalah saja kamu!" Cibir Reta dengan nada tinggi.

Alena tidak memedulikan ucapan Reta, dia dan Melodi kembali keluar rumah dan menuju ke taman, dia sangat tidak habis fikir dengan Reta yang begitu naifnya, dia tega mengkhianati papah Alena dengan berselingkuh dengan lelaki lain.

"Seburuk itukah gue dimata mamah?" monolog Alena saat duduk termenung ditaman, Melodi melihat sahabatnya termenung pun berusaha untuk menghibur.

"Enggak al, lo gak seburuk yang nyokap lo kira, lo sempurna al, sayangnya dia gak lihat kesempurnaan lo" Sahut Melodi sambil menepuk bahu Alena.

Unbelievable Alena {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang