Itu tidak direncanakan. Lisa hanya bermaksud untuk segera membangunkan Jennie agar mereka dapat bersiap untuk pemotretan berikutnya, tetapi ternyata ketika Lisa melihat wajah Jennie tertidur, ia tidak bisa menahan diri.Jennie tidak pernah menyukai pagi hari, tetapi ketika bangun tidur dengan bibir montok yang menghiasi pipinya dan mendengar tawa favoritnya, Jennie tahu bahwa ia akan selalu menyukai pagi hari, terutama ketika ia bangun dengan pemandangan mata cokelat yang berbinar.
Dan, pagi itu, saat ia berbaring di pangkuan Lisa, Jennie mendapati dirinya berada dalam kondisi kesurupan-eh tersihir lebih tepatnya- saat Lisa berbicara dengan penuh semangat tentang mimpinya. Rupanya dirinya adalah seekor kucing di mimpi.
Mungkin karena cahaya matahari yang merembes masuk melalui jendelanya tanpa peduli. Sinar matahari mencium fitur lembut Lisa, memamerkan kulitnya yang sempurna, jernih, dan mulus. Jennie sebenarnya pasti tahu akan fitur yang ada pada Lisa, dia sudah sering mencium pipinya.
Sinar matahari seakan menyempurnakan kesempurnaannya, cahayanya membuatnya terlihat begitu terang sehingga membuat jantung Jennie berdebar-debar di pagi hari. Cahaya itu bersinar begitu terang sehingga Jennie berani bersumpah bahwa dia melihat kilau keemasan di mata cokelatnya yang dalam. Apa pun itu, itu adalah pemandangan yang sangat indah.
Bagaimana mungkin ia melewatkan keindahan seperti itu?
Jennie juga ingat saat Lisa sesekali memberikan ciuman singkat di pipi atau dahi Jennie ketika ia sedang membicarakan mimpinya.
"Aku tidak bisa menahannya. Seluruh wajah mu terlihat begitu enak dicium." itu adalah apa yang dikatakan oleh Lisa, yang membuatnya mendapat cubitan di perut dari si mandu yang memerah.
Oh ya, Jennie jadi sangat menyukai pagi hari.
.
.
.
"Jadi, apa kamu dan Lisa sudah berpacaran?"
Jennie terkejut dengan pertanyaan itu, diikuti dengan erangan kesal saat ia mengoleskan lipstiknya sampai ke pipinya.
Gadis berambut cokelat itu berbalik dan menyeringai seperti iblis dan menyipitkan mata kucingnya.
"Aku sedang memakai lipstik, Chu!"
"Dan aku sedang bertanya padamu," Jisoo membalas dengan bercanda sambil menyeka noda di pipi Jennie dengan serbet. "Tapi, serius, kalian bisa dibilang pacaran, jadi mengapa tidak memberi label saja?" sekarang, jika bukan karena noda merah di pipinya, rona merahnya karena tersipu pasti akan terlihat.
Apakah mereka berkencan?
Ide tersebut sama sekali tidak terdengar buruk. Faktanya, Jennie merasa sangat bergejolak dan pusing. Membayangkan kehidupan dengan Lisa di luar kehidupannya sebagai anggota member Blackpink membuat wajahnya terasa panas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Just Noticed (JENLISA)
FanfictionJennie loved the way her eyes stared at her. Loved the way she smiled at her. Tapi yang terpenting Adalah cara gadis berwajah Barbie itu membuat jantungnya berdebar-debar. And she just noticed? Am I in love with her? Credit by @roseyluv143 Transla...