Chapter Eleven

872 76 17
                                    

Happy Reading....
.
.
.
.
.
.

Rosé duduk di sofa ruangan Jaehyun dengan bosan. Hari ini Jaehyun menyuruhnya untuk menemani pria itu bekerja setelah dirinya yang sakit kemarin. Awalnya Rosé menolak dengan keras permintaan Jaehyun, karena Rosé merasa tidak enak dengan karyawan yang lain, tapi pria itu memaksa dengan alasan dia yang masih harus banyak istirahat. Padahal Rosé merasa dirinya sudah lebih membaik sekarang.

Rosé menatap Jaehyun dengan kesal yang sedang sibuk dikursinya kebesarannya. "Jaehyun, biarkan aku bekerja. Aku sudah merasa lebih baik sekarang."

Jaehyun tak peduli dengan rengekan Rosé, dia masih sibuk membolak balikkan berkas-berkas yang ada ditangannya. Dan itu membuat Rosé semakin kesal dibuatnya karena merasa diabaikan.

Rosé berdiri dari duduknya dan berjalan menghampiri Jaehyun yang sedang sibuk itu. Dengan lancang dia mengambil berkas yang dipegang Jaehyun dan meletakkannya diatas meja. "Biarkan aku bekerja atau aku akan menganggu mu?" ancamnya dengan mata yang memicing tajam menatap Jaehyun.

Bukannya marah, Jaehyun malah terkekeh melihat raut wajah Rosé yang terlihat menggemaskan di matanya. Dia menarik tangan Rosé dan membuat gadis itu terduduk di pangkuannya.

"Apa yang kau lakukan?" marah Rosé yang berusaha turun dari pangkuan Jaehyun. Tapi pria itu malah semakin mengeratkan pelukannya pada pinggang Rosé.

"Kenapa kau tidak ingin mendengarkan ku? Aku hanya menyuruh mu untuk duduk di sana dan menemaniku bekerja. Ini juga ku lakukan demi diri mu. Kau harus banyak istirahat agar tubuh mu benar-benar pulih total." ujar Jaehyun dengan lembut sambil mengusap punggung Rosé.

"Aku bosan Jaehyun, dan aku merasa tidak enak dengan karyawan mu yang lain. Mereka sibuk bekerja, sedangkan aku? Aku malah duduk santai di sini tanpa melakukan apapun." Rosé memanyunkan bibirnya kesal sambil memainkan rambut Jaehyun.

Jaehyun tersenyum tipis melihat tingkah kekasihnya itu. "Lalu kau ingin melakukan apa hmm?" tanya nya sambil mengelus pipi Rosé dengan pelan.

"Aku ingin bekerja diruangan ku" minta Rosé dengan mata yang berbinar menatap Jaehyun.

Jaehyun menggelengkan kepalanya. "No baby. Untuk hari ini aku tidak mengizinkan mu bekerja." tolak Jaehyun dengan suara tegas.

Rosé menenggelamkan wajahnya di ceruk leher Jaehyun. Dia sudah pasrah dan akan menuruti perkataan Jaehyun saja. Melawan pria itu juga percuma, karena Jaehyun yang memiliki kuasa atas dirinya.

Jaehyun semakin mengeratkan pelukannya. Di pejamkan matanya sambil menghirup aroma tubuh Rosé dalam-dalam. "Sayang" panggil Jaehyun pelan yang dibalas deheman oleh Rosé.

"Lihat aku" Rosé mengangkatkan kepalanya dan menatap mata Jaehyun.

"Aku mencintai mu" tutur Jaehyun tiba-tiba, lalu mencium bibir Rosé dengan lembut. Rosé membelalakkan matanya saat merasakan sebuah benda kenyal mencium bibirnya. Mulanya dia berusaha mendorong tubuh Jaehyun agar menjauh, tapi pria itu malah semakin mengeratkan pelukan mereka sehingga tubuh mereka semakin menempel. Rosé pun pasrah menerima ciuman Jaehyun, ia mulai memejamkan matanya mencoba untuk menikmati ciuman dari prianya.

Jaehyun menekan tengkuk Rosé, memperdalam ciuman mereka. Lama kelamaan bibir Jaehyun mulai berpindah ke leher gadisnya. Pria itu semakin gencar menciumi sekitaran leher Rosé hingga terkadang menghisapnya.

"Sshhh" ringis Rosé ketika Jaehyun dengan sengaja menggigit lehernya. Jaehyun tersenyum tipis lalu menyelusupkan satu tangannya ke dalam baju Rosé dan mengusap punggung gadis itu dengan lembut.

"Stop Jaehyun" kata Rosé berusaha menghentikan pergerakan tangan Jaehyun yang semakin jauh.

Jaehyun menatap mata Rosé dengan sayu. "I want you baby." tubuh Rosé menegang mendengar suara berat dan serak dari Jaehyun.

Jaehyun menggendong Rosé ala koala dan dibawanya menuju kamar pribadi yang ada diruangannya. Sesampainya disana Jaehyun menurunkan Rosé dengan lembut di ranjangnya lalu mengukung tubuh gadis itu.

Ketika Jaehyun ingin kembali menciumnya, tangan Rosé terlebih dulu menahan dada pria itu. "Belum saatnya Jaehyun" lirih Rosé.

Pria yang sedang di kabut gairah itu perlahan-lahan menurunkan tangan Rosé dan menggenggam tangan mungil itu.

"Baby, you believe me right?" tanya Jaehyun menatap mata Rosé dengan serius.

Rosé menganggukkan kepalanya. "I always believe in you, tapi sekarang belum waktunya."

Jaehyun menghela nafas kasar, dirinya tadi terlalu dikuasai oleh nafsu, sehingga ia hampir saja melakukan tindakan bodoh. Pria itu menjatuhkan tubuhnya di samping Rosé dan memeluk tubuh ramping sang kekasih.

"Maaf  sayang, aku hampir saja kebablasan." lirihnya di telinga Rosé.

Rosé tersenyum dan membalas pelukan Jaehyun. "It's okay Jaehyun, yang penting sekarang kita harus berpikir terlebih dahulu sebelum melakukan suatu tindakan."

"Hmm" gumam Jaehyun semakin mengeratkan pelukan mereka.

Beberapa menit hanya terjadi keheningan di antara mereka berdua, sampai Jaehyun membuka suaranya.

"Bagaimana ini? aku tidak bisa lagi menahannya lebih lama" bisik Jaehyun di telinga Rosé.

Rosé mengerutkan keningnya tak mengerti maksud perkataan Jaehyun. "Menahan apa?" tanya Rosé bingung.

"Menahan untuk tidak menyentuh mu." katanya yang mendapat pelototan mata dari Rosé.

Rosé melepaskan pelukan Jaehyun dan langsung mendudukkan dirinya. "Ingat Jaehyun, no sex before marriage." kata Rosé dengan tegas.

Jaehyun terkekeh kecil melihat respon gadisnya yang terlihat lucu di matanya. Ia mendudukkan dirinya dan menghadap pada kekasihnya.

"Baiklah kalau begitu. Secepatnya kita akan melangsungkan pernikahan." ujarnya dengan santai.

Rosé semakin kesal saja mendengar perkataan Jaehyun barusan. "Kau bercanda? Kau pikir pernikahan itu main-main?" ucap Rosé dengan nada kesal.

"Siapa bilang aku bercanda? Aku serius. Aku ingin secepatnya kita menikah." kali ini Jaehyun menatap Rosé dengan serius, dan itu membuat jantung Rosé berdegup kencang.

Rosé memalingkan wajahnya menghindari tatapan Jaehyun."Tapi kita baru saja menjalin hubungan, apa harus secepat ini?" tanya nya dengan gugup tanpa menatap Jaehyun.

Jaehyun menangkup wajah Rosé dan membuat gadis itu menatap matanya. "Aku tidak peduli, aku hanya ingin kau menjadi istriku. Bukan karena nafsu, tapi karena aku mencintai mu." ucap Jaehyun serius, dan Rosé bisa melihat keseriusan itu di mata Jaehyun.

Tanpa sadar air mata gadis itu turun membasahi pipinya, dia menangis terharu melihat keseriusan Jaehyun untuk dirinya. Tanpa ragu Rosé langsung memeluk tubuh Jaehyun dengan erat. "Baiklah Jaehyun, aku mau menikah dengan mu."

Jaehyun yang mendengar itu langsung membalas pelukan Rosé dengan erat juga. "Terima kasih sayang."




~TBC~

Hallo guys...

Udh lama ya aku ga up
Apa kabar kalian semua? Semoga sehat-sehat aja ya😁

Maaf ya aku lama update nya, soalnya ga mood bgt buat ngetik+mikir ngelanjutin nih cerita, apalagi sekarang aku yg lagi sibuk bgt (karena udh kerja) ini aja aku sempatin ngetik karena lagi gabut.

Semoga masih ada yg minat buat baca cerita yang super gaje ini.

Oh ya aku ga janji buat update selalu ya, pokoknya tergantung mood aku deh buat lanjutin cerita ini.

Jangan lupa vomment nya bestieee, biar mood aku baik dan segera  ngelanjutin nih cerita😚

See You...







Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 14 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

CEO JUNG Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang