Chapter Two

920 76 0
                                    

Selamat Membaca.....








Masih dalam suasana hening yang melanda dua orang di dalam satu ruangan itu. Daritadi Rosé sudah merasa bosan di tambah lagi ia sudah mulai mengantuk. Rasa-rasanya ia ingin segera pulang dan segera merebahkan tubuhnya yang sudah sangat lelah ini di kasur kesayangannya, tapi itu semua tidak lah mungkin karena Bos menyebalkan nya ini dari tadi masih menekuni kertas-kertas yang masih berserakan di atas mejanya itu.

"Sajangnim sampai kapan saya akan tetap di sini? Saya ingin pulang kerumah saya" Rosé memecahkan keheningan yang terjadi beberapa saat jam lalu.

Jaehyun yang mendengar perkataan sekretarisnya itu langsung menatap Rosé dengan tatapan datarnya.
"Baiklah kamu boleh pulang" Rosé menatap Jahyun dengan raut senangnya akhirnya ia akan bisa segera pulang dan menikmati waktu  tidurnya.

"Terima kasih sajangnim" Rosé akan segera melangkahkan kaki nya meninggalkan ruangan Jaehyun sebelum sebuah suara memanggilnya.

"Rosé" panggil Jaehyun.

"Nee sajangnim? ada yang ingin anda butuhkan lagi" sebenarnya dalam hati Rosé sudah menggerutu Bosnya ini.

"Saya akan mengantarkanmu pulang"

"Eh tidak perlu sajangnim, saya bisa pulang menggunakan taksi" tolak Rosé dengan sopan

"Kamu tidak lihat ini sudah jam berapa? berbahaya bagi seorang perempuan berada di luar tengah malam begini" tegas Jaehyun sambil menatap tajam kearah sekretarisnya itu.

Dalam hati Rosé mengumpati Bos nya itu, sudah tahu bahaya bagi perempuan pulang tengah malam begini tapi Jaehyun tetap saja selalu menyuruhnya lembur.

Baru saja Rosé ingin menolak tawaran Bosnya itu tpi sudah di potong duluan oleh perkataan Jaehyun.

"Saya tidak terima penolakan" putusnya mutlak.

Rosé menghela nafasnya, terpaksa ia harus menerima tawaran Jaehyun.
"Baiklah Sajangnim"

"Bagus. Sekarang bantu saya menyusun semua berkas ini" perintahnya.

"Dasar Bos sialan" umpat Rosé dalam hati.


~~~~~~~~~~~

Sebuah mobil sedan mewah berwarna hitam berhenti di depan sebuah rumah kontrakan yang sederhana, lalu seorang gadis yaitu Rosé turun dari dalam mobil dan tak lupa membungkukkan badannya dan mengucapkan terima kasih pada Jaehyun.

"Terima kasih Sajangnim karena sudah mengantarkan saya pulang" ucap Rosé dengan senyuman tulusnya.

"Hmm" hanya gumaman yang Jaehyun berikan. Lalu mobil Jaehyun perlahan pergi meninggalkan perkarangan rumah Rosé tanpa mengucapkan sepatah kata apapun.

"Dasar manusia es" dengus Rosé lalu masuk kedalam rumahnya.

Rosé hanya tinggal sendiri di sebuah rumah kontrakan, kedua orang tuanya berada di Australia, ia sengaja datang dari tempat kelahirannya ke Seoul karena ingin mencari pengalam bekerja di tempat orang dan ingin belajar mandiri. Ayahnya Park Mason hanya seorang karyawan biasa di sebuah kantoran sedangkan ibunya Clare Park hanya ibu rumah tangga biasa.

Setelah mencuci muka dan menggosok gigi Rosé merebahkan tubuh nya yang terasa remuk itu di kasur kesayangannya.
"Akhirnya aku bisa istirahat juga" Rosé menghela nafas lega.

"Dasar manusia menyebalkan, bisa-bisa nya ada Bos seperti Jaehyun, sifatnya yang kejam dan dingin itu rasanya membuat ku ingin menendang wajahnya yang sok tampan itu...ya emang tampan sih" suara Rosé menjadi sangat pelan saat mengatakan kalimat terakhirnya.

Tiba-tiba wajah Jaehyun yang dingin itu terlintas di pikiran Rosé dan membuat wanita berambut pirang itu segera menggelengkan kepalanya menghilangkan pikirannya yang aneh tersebut.

"Kenapa juga aku memikirkan manusia kutub itu? Aku pasti sudah gila" pikirnya.

"Lebih baik aku segera tidur agar besok tidak datang terlambat bekerja atau kalau tidak bisa-bisa manusia es itu akan mengomeli ku".

Rosé mulai memejamkan matanya dan beberapa saat ia pun mulai tertidur.




~~~~~~~~~~~~~~

Keesokan paginya seperti biasa orang-orang kembali beraktivitas seperti biasanya begitu pula dengan Rosé.

Rosé sibuk berkutat dengan beberapa berkas tebalnya, hari ini kantor terlihat sangat sibuk terlihat dari banyak nya karyawan yang berlalu lalang dari tadi.

Merasa selesai dengan pekerjaannya, Rosé segera menyusun berkas-berkas yang akan ia berikan pada Jaehyun, lalu segera pergi menuju ke ruangan Bos nya.

"Permisi Sajangnim ini berkas laporan yang anda minta tadi" Rosé menyerahkan berkas itu pada Jaehyun.

Seperti biasa Jaehyun melihat berkas itu dulu sebelum menerima nya.
"Ini kenapa masih ada kesalahan? Buat ulang" titah Jaehyun melemparkan kembali berkas yang Rosé berikan tadi.

Rosé hanya bisa menghela nafas kasar__sabar Rosé sabar__ia pun hanya memberikan senyuman paksa nya sebelum pergi meninggalkan ruangan Jaehyun tanpa berkata apapun__mungkin karena Rosé merasa kesal__.

Jaehyun yang melihat raut kekesalan dari wajah Rosé mengangkatkan sudut bibir nya keatas. Senyuman yang sulit di artikan.

Setelah 1 jam mengerjakan kembali berkas-berkas yang Jaehyun suruh buat ulang, akhirnya selesai juga. Rosé segera kembali menuju ke ruangan Jaehyun.

"Ini Sajangnim laporannya, saya sudah periksa ulang beberapa kali dan saya jamin kali ini tidak ada kesalahan lagi."

Jaehyun menerimanya dan memeriksa kembali laporan yang Rosé berikan, setelah itu ia menganggukan kepala nya tanda puas dengan hasil kerja Rosé.

"Kerja bagus" puji Jaehyun membuat Rosé bisa bernafas lega.

"Kalau begitu saya boleh pulang kan Sajangnim?" tanya Rosé.

"Tunggu sebentar, kamu pulang sama saya" kata Jaehyun mulai membereskan mejanya lalu berdiri dari kursi kebesarannya dan merapikan jas nya.

Sekali lagi Rosé merasa bingung dengan Bos nya itu yang mulai aneh menurutnya. Dulu waktu masih awal bekerja Jaehyun terlihat tidak terlalu peduli dengan para karyawannya termasuk ia sendiri tapi sekarang kenapa Rosé merasa kalau Jaehyun sedikit perhatian kepadanya atau ini hanya perasaan Rosé saja?

"Dan saya tidak menerima penolakan" tegas Jaehyun sebelum Rosé sempat mengeluarkan kalimat penolakan.





~TBC~

Yuhuuuu~~~
Aku up lagi

Mumpung masih ada ide mending aku tulis terus di update.

Oh ya cerita ini ga nentu kapan up nya ya,,, pokoknya kalau udah ada ide pasti aku bakalan up kok

Dan tentunya jangan lupa vote dan comment nya bestieee😗

Agak sedih soalnya di chapter satu belum ada yang comment tapi it's okay aku maklumin soalnya ceritanya masih on going kan😁


~~~See You~~~






CEO JUNG Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang