9:

57 7 53
                                    

"susa banget"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"susa banget"

"sini aku ajarin gampang kok"

cowok itu menarik buku mu dan mendekatkan kursinya ke kursi mu

kamu bisa merasakan sensi aneh di perutmu seperti ada kupu kupu berterbangan

muka mu dengan mukanya dekat banget saking dekatnya sampai kamu bisa dengar hembusan nafas nya..

"sekarang ngerti gak" ucanya mendungak

kamu yang tadinya menatap nya bersama dengan dia yang mendungak manik kalian bertabrakan. dia menatap mu dan kamu menatap dia.. dengan jarak yang dekat..

"matanya indah" batinmu

lidamu keluh. tak mampu mengeluarkan kata kata kamu tidak perna dekat dengan cowok sedekat ini. kamu merasa hawa panas padahal di ruangan ini memiliki AC.

"arrghh sial gue ingat lagi" gumam mu sambil menepuk nepuk pipi mu mengingat moment itu jujur kamu rindu. tapi bukanka kamu juga yang memutuskan untuk menghindar.

...

WhatsApp '

yunan
|keluar aku di depan
|cepatan

|ada yang harus aku omongin
\

read

"aduh bangsat" umpatmu

"arkkh" pekik mu setelah menabrak meja cepat cepat kamu turun dari ranjang mengintip dari jendelah benar saja cowok itu ada di depan rumahmu

yunan
|jangan di read doang

|aku tau kamu didalam

|aku liat kamu di jendela
/read

"Kenapa" ucapmu datar setelah keluar dari rumah menujuh pintu disana kamu bisa lihat cowok tinggi berjaket hitam sedang menunggu mu

"ayuk ikut aku"

"gamau males" datar mu

"ayuk reis ada yang perlu aku omongin sama kamu" ucap nya memohon.

kamu lihat matanya tatapan nya begitu tulus ingin mengajak mu pergi.

"ini uda malam pulang nan" usir mu

dia berjongkok di depan mu kamu yang kaget pun bersuara.

"heyy ngapain bangun gak" tegasmu

"aku ga mau pulang kalau kamu gamau pergi sama aku" sautnya.

"nan please deh mendingan kam-

"aku sayang sama kamu"


DEG.

senang kaget . ingin saja kamu teriak mendengar ucapan nya ternyata bukan hanyaa kamu.

"aku gamau kamu diamin aku kaya gini apalagi menghindar. aku gabisa reiss" ucapnya liri

kamu yang kasihan dengan nya yang berucap sambil berlutut didepan mu pun kamu ikut berjongkok..

menyentuh pelan muka nya dari yang tadi menunduk supaya atinsi nya mengali kepada mu.

"nan"

"yunan tatap mata aku" panggil mu lembut

dia menatap mu lalu membawa mu agar berdiri. kalian saling tatap tatapan sebelum kamu ngomong.

"aku juga" ucap mu liri ..kamu yang sudah tidak biaa menahan beban di mata mu akhirnya air mata mu mengalir ke pipi tanpa permisih.

suara mu gemetar kamu hanya menatap matanya dengan matamu yang penuh air mata.

"maaf" ucapnya menarik mu ke dalam dekapan nya sembari mengelus surai mu lembut.

kamu bisa rasakan detak jantung cowok itu tak kalah cepat dari punya mu..

"aku sayang kamu lebih dari sekadar teman reis"

"ta-tapi kamu sudah di jodohin" ucapmu liri

"ini tidak seperti yang kamu kira".

dia melepaskan pelukan sembari menghapus jejak air mata di pipimu "maaf ya kalau aku ada salah"

"kamu gasalah aku yang salah kerna menaruh perasaan yang lebih"

"kamu gak salah sayang. aku yang cinta kamu lebih dari apa pun tapi aku takut persahabatan kita runtuk kalau kamu tau"

"kerna aku gamau kehilangan sosok diri mu"

"tapi sekarang aku merasah lega kerna kamu udah tau isi hatiku. dan makasih juga. ngasi aku peluang" ucapnya panjang lebar.

kamu hanya diam mengamati setiap perkataan cowok itu rasanya lega banget akhirnya kamu bebas dari kata overthinking.

"gamau ne-nembak aku gitu" ucapmu gugup kerna malu. cowok itu terkekeh.

"kapan kapan ya sayang" ucap nya tersenyum

"idih kapan kapan kok manggil nya sayang" ucapmu kesal.

"yakan aku sayang kamu" ucap nya menatap mu dengan senyuman.

kamu yang salah tingka mencuba mengali kan pandangan mu ke segalah arah agar tidak bertemu dengan manik nya.

"kenapa hm?.. kok diam" godanya sengaja membuatmu salah tingkah.

"aduhh sialan diam gak lo jantung gue gak aman bangsad" batin mu.

"diam ga" kesal mu

"okey ii aku diam sekarang ikut aku"

"mau kemana" tanya mu bingung

"ngedate-

"awwh sakit reis"

belum sempat dia menghabiskan kata kata nya satu pukulan keras melayang di kepalanya.

kamu yang gerigitan menahan kesal kali kali dia memanggil mu kata "sayang" padahal pacaran ajah belum

"kok di pukul si katanya sayang" rengek nya sambil mengelus pelan kepalanya.


"udaah jangan lebay lo" kesalmu

"jangan kasar dong iya maaf"

"udah ya aku mau ganti baju kamu tunggu di luar"

"ternyata gini rasanya confess sama orang" yunan

"senang si walaupun overthink dulu" aires

author:
ayuk semangat dear self. ಥ⁠‿⁠ಥ

the last one - by yoshi Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang