Setelah sampai dirumah jegan, aksara hanya mengikuti jegan masuk kerumahnya saja, rumah jegan besar dan bagus, aksara memperhatikan setiap sudut rumah ini, terkesan mewah dan elegant, 'pasti jegan hidup sangat berkecukupan' pikir aksara
"bang.." panggil jegan
namun aksara masih asyik mengamati setiap detail yang ada dirumah jegan
"bang!" ujar jegan lagi kali ini agak kencang
aksara segera tersadar dari lamunannya, ia melihat kearah jegan yang sudah ada di dekat tangga rumahnya
"ayo bang, nanti ketauan abang gua, kayanya dia udah tidur sih.. tapi gua males kalo ketemu dia sekarang" ujar jegan mengajak aksara untuk ikut naik ke kamarnya yang berada di lantai atas
"kenapa males ketemu abang?" ujar jevan yang muncul tiba-tiba dari dapur sambil membawa segelas air dingin dan majalah ditangannya
jegan terkejut karena ternyata jevan belum tidur, "eh abang hehe.. ko belum tidur bang?" tanya jegan basa basi
jevan menghampiri jegan, *takk..* ia memukul kepala jegan pelan menggunakan majalah yang dia bawa
"aduhh.. ko jegan dipukul sih bang? emang jegan salah apa?" tanyanya sambil meringis memegangi kepalanya
"salah apa salah apa, itu gitar abang kamu apain?" tanya balik jevan yang membuat tubuh jegan seketika menjadi kaku
"eh.. gitar ya? ee.. anu bang.. anu.. hmm" ujar jegan terlihat berfikir sambil menggaruk kepalanya, 'aduhh alesan apa lagi ini' ringis jegan dalam hati
"anu anu apa? cepet bilang" ujar jevan lagi kepada jegan
"ituu.. hehe maaf bang kemarin gak sengaja genjrengnya kekencengan jadi putus sedikit" ujar jegan takut-takut
"sedikit apanya? tiga senar gitar abang putus, kamu kan tau itu abang beli senar yang limited edition sampai ngewar malem-malem, kenapa makenya gak hati-hati sih" ujar jevan gregetan kepada adiknya ini
"iyaiya maaf, nanti diganti deh yang baru" ujar jegan lagi
"gak bisa, itu udah habis stocknya dan gak dijual lagi, mau ganti pake apa" ujar jevan
"maaf deh bang, jegan beneran gak sengaja, beneran, aseli, suerr, jangan marah lah abangku yang ganteng gurih gurih enyoy" ujar jegan memelas
jevan melirik malas jegan yang sedang memelas didepannya, "kalo bukan adek udah abang gantung dipohon beringin komplek" ujar jevan sambil menggeplak kepala jegan lagi memakai majalah, sedangkan jegan hanya mengusap-ngusap kepalanya sambil merengut lucu
pandangan jevan beralih pada orang yang sedang berdiri didekat lukisan yang ada dirumahnya, orang itu sedang menyaksikan ia dan jegan sejak tadi, "emm gan.. siapa?" tanya jevan melirik jegan
jegan langsung mengangkat kepalanya dan melihat kearah yang jevan maksud, "ohh.. iya kenalin bang, ini aksara, nah bang aksa kenalin ini bang jevan alias abang gua" ujar jegan memperkenalkan mereka berdua, jevan dan aksara terlihat berjabat tangan dan berkenalan
"temen kamu gan?" tanya jevan kepada jegan
"hm, baru kenal sih bang, tapi mau jegan ajak nginep disini" ujar jegan
"lho?" jevan mengerutkan keningnya dan menatap jegan dengan pandangan bertanya seakan, 'ngapain kamu bawa orang yang baru dikenal nginep dirumah?'
aksara yang mengerti akan tatapan jevan itu langsung berbicara, "hm gua disini gak ada maksud macem-macem dan kalo emang kalian merasa terganggu, gua bisa pergi sekarang" ujar aksara kepada jevan dan jegan
jevan yang mendengar itu jadi tidak enak hati, ia tidak bermaksud menggusir tapi hanya was-was karena aksara adalah orang yang baru dikenal
"eh engga bro, selaw aja, soalnya kita jarang ajak orang yang baru kenal untuk nginep disini, atau gini aja.. kita duduk dulu diruang tamu dan kalian jelasin apa yang belum gua tau, gimana?" ujar jevan melirik jegan dan aksara, mereka pun mengangguk menyetujui tawaran jevan. lalu jevan berjalan terlebih dahulu keruang tamu, jegan melirik aksara dan nyengir dengan wajah tanpa dosa
KAMU SEDANG MEMBACA
Rain and You. [ TREASURE x CHIQUITA BABYMONSTER ]
FanfictionHujan, Ada banyak hal yang baik sengaja ataupun tidak sengaja bisa tercipta karena hujan. Ada beberapa yang senang karena memori indahnya. Ada beberapa diantaranya yang mempunyai luka. Bahkan terkadang diantara air hujan, terselip air mata yang juga...