Chapter 3 : Play with Fire (nsfw 21+)

1.2K 3 0
                                    

Note :
Harap diperhatikan cerita ini bertema dewasa dengan kink CHEATING PERSELINGKUHAN yg mungkin tidak cocok utk sebagian orang, plus PENUH ADEGAN DEWASA 21+.
Baca dengan konsekuensi ditanggung sendiri.

TOLONG DIPERHATIKAN BATASAN UMUR SEBELUM MEMBACA!

BILA TOPIK TIDAK COCOK, JANGAN DITERUSKAN!

Hari Jumat tiba, waktunya main2 sepulang sekolah.
Temen baik gue saat ini, selain Hanny, adalah seorang anak baru yg ngeklik pas masuk kelas 10, Patrick.

Dia anak baru di kota ini juga.
Pas masuk uda kayak anak ayam kehilangan induknya.
Kasihan sekali!

Mana dia tipe uke, ga bisa melebur dengan cowo2 kasar itu.
Jadi gue pungut.

Saat ini utk para single, masa bebas dari kencan, sepulang sekolah jadi waktunya cari tempat nongkrong.
"Mampir ke kedai bubble tea yuk!" ajak Patrick.
"Aduh godaan, ntar gue gendut," sahut Hanny.
"Semok, montok, seksi, cowo2 suka," gue sahutin balik.
"Klo gitu, bole!" Hanny segera berubah pikiran.

Patrick menatap gue kagum.
Anak ini definisi polos sesungguhnya.
Gue membelai rambut ikalnya yg halus.
Ada chat masuk di HP gue.

J : Pulang jam berapa?
T : Jam 12
J : Bole gue jemput?
T : Gue ada perlu pergi sama teman
J : Jam berapa bebas?
T : Jam 4
J : Nanti kabarin jam 4 di mana, gue jemput
T : Ok

Gue mesem2 sendiri.
Ada yg penasaran mau icip.

Hanny n Patrick menatap gue curiga.
"Hmm...gue ada janji jam 4."
Gue ngaku.
"Tapi cuman utk main2, bukan yg serius."

"Tay, loe lucky selalu bisa nemu cowo."
Patrick menatap gue iri.

"Tay ini bisa2nya nemu cowo yg berbeda hampir tiap minggu."
"Klo jadi dia, apa gunanya pacar, mending ganti2 tiap minggu ga bosen."
Hanny membongkar 'teman'2 latihan gue.

"Cukup. Gue hanya menikmati masa muda."
"Yuk ke tempat bubble tea!"
Syukurnya kedua best friend gue ini ga nanya2 lebih lanjut.

Gue ga mau boong, buat gue ini hanya mencicipi aja, ga lebih, jadi lebih baik mereka ga tau.

Jam 4, gue uda mandi, wangi, cakep, cetar.
Gue ga tau mau diajak pergi ke mana, tapi seksi itu harus.
Jadilah gue pake celana kulit biar b*kong gue membulat mengkilat.
Gue puas pas liat cermin.
Lumayan exercise b**ty gue menampakkan hasil maksimal.
Tapi gue tetep bawa jaket, utk jaga2 klo makan di alam liar.
Gue ga hafal hobi orang kaya.

Nyokap bokap kerja, mereka baru pulang jam 5 n biasanya kencan dulu berdua.
Jadi gue aman nunggu Jason di rumah.

Ding! Dong!

Jason datang, pake kacamata hitam!
Duh gantengnya!
Kancing kemeja warna gelapnya sedikit terbuka, memperlihatkan sebagian dada bidangnya, hmm seksi...

"Sudah siap?"
Gue tersenyum n mengangguk.
Dia sepertinya puas liat penampilan gue.

Tangannya langsung nyosor ke pinggang gue ke atas b*kong.

"Mau langsung jalan atau...?"
Gue menawarkan, kali aja dia uda ga tahan.

"Ortu loe?"
Jason melirik ke gue.

"Belum pulang, biasa jam 6."

Jason tampak berpikir.
"Langsung keluar aja yuk!"
Mungkin dia takut kepergok lagi. Dimengerti.

Sejak gue naik mobil, Jason secara terbuka ngegrepe gue sepanjang jalan.
Tangan nakalnya sampe mengusap2 bagian depan gue.
Mana ini celana ketat, gue sampe mendesah manja, meski sebetulnya ini sakit, sesak!
Jason malah terkekeh2, nakal!

My-BF's-BF (bxb Cheating 21+)Where stories live. Discover now