Sudah 3 hari berlalu semenjak kejadian di rumah sakit dan sekarang Kuroo dan Kenma sedang berjalan-jalan disebuah taman. Taman yang selalu dikunjungi oleh Kuroo dan Tsukishima saat berkencan. Sungguh.. Ada rasa sakit yang dirasakan Kenma ketika tau bahwa ini adalah tempat favorit Kuroo saat mengajak Tsukishima berkencan.
"Air mancur ini adalah tempat favorit ku dan Kei" ucap Kuroo yang hanya membuat Kenma semakin tersakiti.
"Kami selalu berpegangan tangan, bercumbu dan berpelukan disini..ini memang tempat yang sempurna" tambah nya
Kenma hanya bisa tersenyum dan menerima fakta tersebut. Ia tidak bisa memutar balikkan fakta tersebut, fakta yang begitu menyakitkan.
"Begitu ya"
Hanya itu yang dapat Kenma ucapkan, ia hanya meremas kuat sebuah surat yang ada di kantong jaketnya. Ia ingin memberikan nya kepada Kuroo, bila waktu nya tepat.
"Mau puding? Aku dengar ada toko puding enak disekitar sini" tawar Kuroo
"Kau pernah mencobanya dengan Kei?" tanya Kenma dengan nada sedikit serak
Kuroo hanya menggeleng, Kenma langsung bernafas lega.. Ia ingin sekali mencoba puding tersebut dengan Kuroo tanpa Kuroo mencobanya terlebih dahulu. Menurut Kenma itu lumayan romantis. Tetapi ia juga merasa bersalah karena serasa mengambil pacar orang.
Kenma tidak ingin dirinya dianggap selingkuh oleh Tsukishima dan orang lain. Itu hanya akan membuat nya semakin sakit dan semakin menderita. Apalagi penyakit yang dideritanya sudah semakin parah.
"Aku sengaja tidak mencobanya terlebih dahulu dengan Kei.. Karena aku tau kau suka sekali dengan puding" ucap Kuroo
"Maksud mu?" heran Kenma
"Jika aku sudah mencobanya terlebih dahulu ekspresi ku akan normal saja karena sudah telah mencoba nya.. Aku tau betul jika kau memakan puding ekspresi mu seperti seekor anak anjing yang diberikan makanan oleh pemilik nya" ucap Kuroo
"Wajahmu berbinar" ejek Kuroo dengan seringai khasnya
Kenma mengerutkan keningnya dan memalingkan wajahnya karena malu.
"Urusai Kuroo" ucap Kenma
Kuroo tertawa renyah sebelum mereka mulai mencari toko puding yang dimaksud, 3 menit kemudian mereka menemukan toko tersebut, ternyata dekat sekali dengan pintu masuk taman.
Segera mereka memesan puding yang recomended ditoko tersebut. Toko tersebut memang minimalis namun tempat nya sangat nyaman. Aroma kopi menyerbuk seisi ruangan, dengan dekorasi kucing yang menggemaskan dan ada pula sebuah patung kucing keberuntungan di depan kasir.
Setelah pesanan mereka datang, Kenma segera mengambil sendok putih dan mulai memotong sedikit puding tersebut. Kemudian mulai menyantapnya.
"Hmm?"
Kenma diam sejenak, membuat Kuroo sedikit kebingungan.
"Ada apa? Apakah puding nya tidak enak?" tanya Kuroo
Kenma mendongakkan wajahnya dan memasang wajah yang berseri-seri.
"Ini enak! Enak sekali.. Kuroo cobalah" jawab Kenma
Kuroo sedikit tertegun dengan wajah Kenma yang berseri-seri itu. Jarang sekali Kenma memasang wajah secerah itu. Kuroo kemudian tersenyum ia kemudian menatap Kenma dengan tatapan penuh misterius.
"Kenapa?"
Kenma mengerutkan keningnya, ia tidak suka menatap wajah genit Kuroo. Yaa hal itulah yang membuat nya kurang nyaman jika berada di sisi nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝙼𝚞𝚊𝚔-𝙺𝚞𝚛𝚘𝚘𝙺𝚎𝚗 [𝙾𝚗-𝚐𝚘𝚒𝚗𝚐]
Science Fiction"Aishiteru Kuroo.. " ucap Kenma sebelum ia menghembuskan nafas terakhir nya Kuroo menangis dan mendekap tubuh Kenma yang sudah mulai dingin, " watashi mo Kenma.. " bisik Kuroo dalam hisakan tangisnya. "Gomene.. Kenma.. " bisik Kuroo dan Kenma memb...