12.

123 10 8
                                    

Sesampainya dirumah sakit, Tsukishima buru-buru naik lift. Dia begitu tidak sabar untuk bertemu dan memeluk Yamaguchi.

Saat sudah sampai, Tsukishima langsung berlari dan membuka pintu kamar Yamaguchi dengan cepat.

"Yamaguchi!"

"T-Tsu-Tsukki..?"

Tsukishima membeku sebentar sebelum air matanya menetes dan ia segera berlari mendekati Yamaguchi, ia kemudian memeluk nya dengan erat.

"Akhirnya.. Akhirnya kau membuka mata mu, Yamaguchi!" Bisik Tsukishima

Yamaguchi tersenyum tipis dan membalas pelukan dari sahabatnya ini.

Disaat mereka masih setia berpelukan, mereka dikejutkan oleh sebuah jeritan dari kamar Kenma.

"KENMAA!!"

Tsukishima dan Yamaguchi tersentak kaget dan segera melepaskan pelukan nya.

"T-Tsu-Tsukki.."

Yamaguchi mulai panik, rasanya dia ingin turun dan berlari ke kamar Kenma namun tubuh nya masih belum mengizinkan nya.

"T-Tsu-Tsukki.. Hikss.. K-Kenma-san.."

Tsukishima juga panik saat itu, kemudian ia menatap Yamaguchi dan mengusap rambutnya.

"K-kamu tunggu disini dulu ya? A-aku akan memeriksa" ucap Tsukishima dan dibalas anggukan oleh Yamaguchi

Tsukishima segera berlari ke kamar Kenma untuk memeriksa sementara Yamaguchi mulai berdoa.

" Kami-sama.. Kumohon semoga Kenma-san baik-baik saja.."

__________________||__________________

"Kuroo-san!"

"K-Kei..K-Kenma d-dia.."

Wajah Tsukishima menjadi pucat seketika, ia melihat Kenma yang memenjamkan matanya dan terlihat sudah tidak bernyawa lagi. Tetapi, tubuh nya masih hangat.

"T-tubuhnya masih hangat, Kuroo-san.." Ucap Tsukishima

Mata Kuroo langsung melebar dan berbinar, ia segera mendekati Kenma dan memeriksa denyut nadinya. Masih berdetak.

"K-Kenma..?"

Kenma menggeliat sedikit saat Kuroo memegang tangannya. "Eemm.."

Mendengar suara kecil yang Kenma keluarkan, membuat Kuroo bernafas lega. Dia berulang kali mengucapkan 'bersyukur' dalam hati.

"Aku.. Aku hanya sedang tidur, Kuroo.." Kenma berkata dengan nada lemas

Kuroo hanya tersenyum miris, air mata hampir keluar dari pelupuk matanya. Dia menunduk dan berlutut didepan ranjang Kenma.

"Sial.. Kau berhasil membuat jantung ku berdebar kencang.. Kenma.." Lirih Kuroo sambil menahan hisakan tangisnya

Kenma hanya diam, menatap dengan tatapan lemah. Ia kemudian mengulurkan tangannya dan mengusap rambut hitam jabriknya itu.

"Menangis saja..jangan berpura-pura kuat jika kau benar-benar tidak kuat.." Ucap Kenma

Kuroo sedikit tersentak, ia kemudian mendongakkan kepalanya dan menatap tatapan lembut dari laki-laki surai puding itu. Tatapan terlembut yang pernah ia lihat.

Ia tersenyum miris dan perlahan mengenggam tangan Kenma. Ia meremas sedikit tangan pucat itu. Sedikit rasa cemburu Tsukishima rasakan tetapi dia juga tidak dapat membantah bahwa fakta Kenma mengidap Hanahaki adalah karena dia mencintai Kuroo.

Ia hanya dapat mengukir senyuman tipis diwajahnya, jari-jarinya bergetar kecil dan sekarang ia menundukkan kepalanya untuk menutupi air mata nya. Ia menahan hisakan tangisnya agar tak didengar.. Ahh andaikan saja hujan turun dengan derasnya malam ini, mungkin Tsukishima akan pergi keluar untuk mengizinkan air yang menetes dengan derasnya dari langit membasahi dirinya.

𝙼𝚞𝚊𝚔-𝙺𝚞𝚛𝚘𝚘𝙺𝚎𝚗 [𝙾𝚗-𝚐𝚘𝚒𝚗𝚐]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang