9.

126 9 0
                                    

Tsukishima yang masih berada disekolah untuk latihan tanding tiba-tiba merasa ada sesuatu yang tidak beres. Perasaan nya tidak enak.

"Daichi-san, bolehkah saya izin pulang?" tanya Tsukishima dengan nada sedikit tergesa-gesa

"Ehh.. Tapi-"

"Aku mohon Daichi-san!" potong Tsukishima, ia menatap sang kapten dengan tatapan penuh harapan namun tajam.

Daichi menghela nafas sebelum bertanya dengan nada tegas kepada Tsukishima.

"Apa alasannya?"

Daichi menatap Tsukishima dengan tatapan tajam, ia menyilang kan kedua tangannya.. Ia begitu waspada kali ini, ia sudah beberapa kali ditipu oleh Tsukishima jika ia izin karena ujungnya dia akan bolos.

Tsukishima terdiam, ia menundukkan kepalanya.. Mata madunya melirik ke kanan dan kiri, berpikir untuk mencari alasan yang masuk akal.

Ahh sial! Dia tidak bisa berpikir jernih saat ini. Hatinya benar-benar merasakan sesuatu yang buruk. Daichi dengan sabar menunggu jawaban Tsukishima.

"Saya akan menyusul Yamaguchi untuk menjenguk Kenma-san!" jawab Tsukishima

Daichi menaikan alisnya dan kedua tangannya ia lurus kan kembali. "Tidak perlu.. Yamaguchi bisa mengatasi nya sendiri, tetap lah disini Tsukishima" ucap Daichi

Tsukishima membulat kan matanya, kaget mendengar jawaban dari Daichi yang membuat perasaan nya semakin tidak enak.

Tsukishima mengepalkan tinjunya, ia tanpa hormat langsung pergi meninggalkan gym.. Ia tidak peduli jika ia masih menggunakan celana legging pendek atau udara dingin yang menusuk kulit putih nya.

"Aku ini kenapa?!?!"

Tsukishima terus berlari tanpa melihat sekeliling nya tatapannya hanya fokus pada tanah yang dipijak nya.

"Mengapa aku sangat khawatir?!?!"

Telinga Tsukishima berdenging dan ia dapat mendengarkan detak jantung nya sendiri yang berdebar kencang.

"Pasti ada yang salah!"

Tsukishima sampai di trotoar, ia terus berlari sampai ia hampir dekat dengan rumah sakit yang dimana Kenma dirawat. Hanya tinggal 20 menit lagi!

Tetapi, langkah Tsukishima terhenti ketika ia melihat segerombolan orang berkumpul di tengah jalan.

Detak jantung Tsukishima semakin berdetak kencang, ia perlahan mendekati segerombolan orang itu.

Mata manik madunya melebar ketika ia melihat sahabat masa kecil nya tergeletak dijalanan dengan bersimbah darah. Ia tak sadarkan diri, badan nya terkulai lemas dijalanan.

"Ya-Yama-Yamaguchi..?!?!"

☕︎☕︎☕︎

Kenma terbaring diatas ranjang ICU, Kuroo yang sedari tadi menunggu nya didepan panik tidak karuan ketika melihat Kenma berlumuran darah dimulut nya.

"Kenmaa.. Apa yang terjadi padamu sebenarnya..?" gumam Kuroo

Kuroo tidak bisa tenang saat ini, pikiran nya dan suasananya benar-benar kacau. Ia duduk di kursi tunggu sembari melipat kedua tangannya dengan erat, sehingga membuat telapak tangannya berkeringat.

Tatapan Kuroo hanya fokus pada lantai yang ia pijak. Matanya mulai berkabut akibat air mata yang terkumpul.

Tak lama kemudian, Kuroo mendengar tangisan dari seseorang yang ia kenal. Ia mendongakkan wajahnya dan melihat beberapa perawatan mendorong sebuah ranjang dengan Yamaguchi di atas nya.

𝙼𝚞𝚊𝚔-𝙺𝚞𝚛𝚘𝚘𝙺𝚎𝚗 [𝙾𝚗-𝚐𝚘𝚒𝚗𝚐]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang