BnHA : Boku no Hero Academia x Reader x One piece

3

"Shanks, maksudku, Otou-san.. aku pergi dulu, mau ke Minimarket." Ucap (name).

"Ingin membeli apa?" Tanya Shanks.

"Etto..."
"Gawat, aku kan mawu nonton Live nya All Migth.' pikir (name) keringat dingin.

"Kalau tak ada alasan ya sudah jangan pergi." Shanks masih membaca koran, teh juga di sedu.

"Ah bodo amat, yuk Zeus, theus." (Name) pun segera pergi.

Saat di luar rumah, ia jalan sambil duduk anteng di atas Zeus.

"Ke arah kota, Zeus." Ucap (name) memberi arahan.

Sesampainya, ia hanya duduk diam di atas atap sebuah tempat yang dekat dengan kejadian.

Ia melihat bakugo sedang di sekap.
"Mampus lu bom berjalan, wahha!' Pikir nya ketawa ngakak.

"Bantu atau tidak?" Zeus bertanya.
"Tidak usah, kita jadi penonton saja." Ucap (name).

Lalu Prometheus menganggapi.
"Itu membosankan jika hanya menonton, kau tidak seperti mama." Ucap Prometheus.

"Gawat. Saat ini tidak ada satu pun yang bisa menghabisi dia!"

"Kita hanya bisa menunggu pahlawan dengan Quirk yang berguna datang."

"Sebelum itu, sebisa mungkin mengontrol tempat ini." Ucap Backdraft

"Jangan khawatir. Pahlawan yang lain akan segera datang." Ucap kamui membantu orang orang.

"Meskipun kasihan pada anak itu, bersabar sebentar lagi. Sial!" Umpan Death Arms di akhir ucapannya setelah ia berbatin.

"Andai saja ada kekuatan meledakinya...'

Di posisi All Migth.

"Semangat, pahlawan!"

"Pada saat itu, aku hanya memperhatikan waktu yang hampir habis, mendidik penggemarku, tetapi aku malah membuat kesalahan seperti ini. Memalukan sekali.' Pikir All Migth.

"Nunggu MC lama banget sih.' Pikir (name), ia hanya melihat All Migth dari jarak jauh.

Pengelihatan nya itu lumayan tajam:V.

Di posisi deku, ia hanya melihat lokasi terjadinya ledakan.
TKP maksudnya.

"Tempat terjadinya ledakan tadi? Heitanpa sadar datang kesini.' Pikir deku .

Namun hasrat deku muncul dan membuatnya pergi ke sana.
"Sudahlah. Hanya akan menambah kekecewaanku saja.' Tiba tiba ia terkejut, karena yang ia lihat..

Ya tuh penjahat lumpur.
"Kenapa orang itu?' Batinnya terkejut

"Apakah All Migth kehilangan dia?' Ia sedikit mengingat.
"Jatuh?' Lanjutnya

"Kalau begini, berarti semua ini salahku." Gumam deku merasa bersalah.

"Kenapa para pahlawan hanya diam saja?"

"Mereka tidak bisa bergerak bebas, ada anak SMP yang di sandera."

"Mereka telah menemui jalan buntu."

"Disandera sudah sejak tadi? Apakah dia bisa menahan rasa sakit seperti itu?' Pikir deku mengingat dirinya pernah seperti itu.
"Beberapa detik saja aku sudah merasa mau mati.' Lanjutnya

"Hebat sekali...'

"Bukankah penjahat itu yang dikejar All Migth tadi?"

"All Migth? Tidak mungkin. Dia datang?"

"Sepertinya tadi aku melihatnya."

"Benarkah? Kalau begitu apa yang dilakukan All Migth?"

"Tidak mungkin. Dimana? Dimana?"