Chapter 2 (M)

209 21 6
                                    

And you know where to find me
You know where to go when you're looking for love
And you know where I'm hiding

.

.

.

Flashback Tahun Akhir Perkuliahan

Liona sedang mengemudikan mobilnya kembali ke rumah orangtuanya namun dia melihat seorang gadis yang dikenalnya berjalan ke arah yang sama. Dia menurunkan kaca jendela dan menjalankan mobilnya pelan di samping gadis itu. Shania melirik ke samping saat dia melihat ada sebuah mobil mengikutinya, sedikit terkejut saat dia melihat Liona menyeringai padanya dari kursi pengemudi. Shania memiringkan kepalanya saat mereka berdua berhenti berjalan. Tanpa berkata apa-apa, gadis itu mendekati mobil dan masuk, duduk dengan nyaman di kursi penumpang.

"Apa kamu mencariku?" Liona bertanya pada Shania yang memasang sabuk pengamannya.

Liona memperhatikan apa yang dilakukan Shania, dia menyadari bahwa gadis itu terlihat memakai riasan di wajahnya. Masih ringan dan natural, belum sampai dia memakai riasan tebal dengan eyeshadow gelap. Liona berpikir Shania terlihat lebih cantik dengan riasan tipis, meskipun dia sudah cantik saat tanpa apapun di wajahnya.

"Ya," gumam Shania, terdengar terlalu malu untuk melakukannya.

Liona mengangkat alisnya. "Apa kamu baik-baik saja, sayang?"

"Ya," jawab Shania pelan.

Melihat seperti ada yang aneh pada Shania, Liona semakin curiga dengan sikapnya yang hanya diam menatap ke depan, tidak seperti biasanya yang selalu bertanya atau menceritakan sesuatu padanya. Tapi Liona memilih untuk tidak mengatakan apa-apa, karena wajahnya sudah memerah karena mengingat Shania mencari dirinya malam ini. Jadi dia mulai menjalankan mobilnya pelan selama dua menit yang tersisa dalam diam, sebelum tiba di rumah besar milik keluarganya.

Orang tua Liona senang melihat sahabat anaknya datang hari ini. Ibu Liona selalu menyukai Shania karena dia sopan dan selalu membantu meski tak diperbolehkan oleh ibu Liona. Ayah Liona juga memiliki kesan bahwa Shania itu anak yang sangat manis dan pintar. Tentu saja Liona setuju dengan kedua orangtuanya.

"Sha akhirnya datang juga ke rumah, ibu kangen sama kamu, sayang." Ucap ibu Liona sambil menarik tubuh gadis mungil ke pelukannya.

Shania tersenyum, "Sha juga kangen sama ibu dan ayah, maaf Sha jarang dateng ke rumah karena sibuk kuliah, bu."

"Ayah dan ibu mengerti, Liona juga jarang sekali pulang karena mengerjakan tugas bersama temannya." Jawab ayah Liona

"Ayo kita makan malam sekarang, ayah, ibu. Lio sudah lapar." Kata Liona

"Iya sayang, ayo Sha juga makan malam sama kita ya?" Ucap ibu Liona yang diangguki Shania.

Mereka berempat makan malam bersama malam itu dan setelah selesai, Liona membawa gadis itu ke kamarnya dimana mereka menghabiskan sebagian besar waktu mereka bersama di kamar itu sejak kecil.

"Apa kamu mau menginap?" Liona bertanya sambil melepas kemejanya dari tubuhnya, dia bersiap untuk mandi. Dia melirik dari balik bahunya dan melihat Shania berkedip beberapa kali sambil menatap dirinya yang hanya memakai sport bra, entah mengapa Liona bisa melihat pipi Shania yang berubah memerah seperti tomat.

Rest Your Love On MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang