Jika setiap orang diperbolehkan memilih ingin hidup seperti apa.
Mungkin tidak akan ada yang menderita.
Mungkin tidak akan ada yang ingin hidup dalam kesulitan.Tapi, apakah itu bisa disebut kehidupan jika didalamnya hanya ada kebahagiaan saja?
Mengapa hidup ini harus ada kesedihan?
Karena manusia itu mudah terlena dengan kebahagiaan. Ketika kita merasa bahagia, kita akan terlena sehingga kita lupa harus bergantung pada siapa. Manusia tidak akan berharap pada siapa yang menciptakannya dan mengabaikan banyak hal.
Menurut Syekh Ibnu Athaillah dalam Kitab Al-Hikam, adanya kebahagiaan dan kesulitan yang datang silih berganti itu agar manusia tidak tergantung pada sesuatu selain Allah. Sebab hanya Allah tempat segala sesuatu bergantung.
بَسَطَكَ كيْ لا يُبْقِيَكَ مَعَ القَبْضِ وَقَبَضَكَ كَيْ لا يَتْرُكَكَ مَعَ البَسْطِ وَأَخْرَجَكَ عَنْهُمَا كَيْ لا تَكُونَ لَشَيءٍ دُونَهُ
"Allah melapangkan keadaan kamu agar kamu tidak selalu dalam kesempitan, dan Allah menyempitkan keadaan kamu agar kamu tidak selalu dalam kelapangan. Allah melepaskan kamu dari keduanya agar kamu tidak bergantung pada sesuatu selain Allah." (Syekh Athaillah, Al-Hikam)
Terjemah Al-Hikam karya Ustaz Bahreisy menambah penjelasan Syekh Athaillah. Dia menerangkan, Allah mengubah-ubah keadaan manusia dari sedih ke gembira, dari sehat ke sakit, dari kaya ke miskin, dan dari terang ke gelap. Supaya manusia mengerti bahwa mereka tidak bebas dari hukum ketentuan Allah.
Kita hidup dalam aturan Tuhan, sehingga Tuhan tidak ingin kita ingkar dan melanggar ketentuan yang sudah Dia berikan.
Ketika kita bahagia, kita bisa saja melakukan apapun sesuka hati kita sehingga kita lupa bahwa segala sesuatu yang berlebihan dapat mengundang celaka bagi diri kita sendiri.
Aturan dan hukum Tuhan diciptakan semata-mata hanya untuk menjadikannya kita manusia yang taat dan pribadi yang tidak lupa bahwa ia tidak bisa berdiri sendiri tanpa adanya kekuatan Tuhan.
Source:
https://ramadhan.republika.co.id/berita/qu12je320/mengapa-allah-ciptakan-kesulitan-dan-kebahagiaan-di-dunia
KAMU SEDANG MEMBACA
Bertahan Sedikit Lagi✓
Random𝑈𝑛𝑡𝑢𝑘𝑚𝑢 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑡𝑒𝑟𝑙𝑎𝑚𝑝𝑎𝑢 𝑙𝑒𝑙𝑎ℎ 𝑑𝑎𝑛 ℎ𝑎𝑚𝑝𝑖𝑟 𝑚𝑒𝑛𝑦𝑒𝑟𝑎ℎ, 𝑘𝑢 𝑟𝑎𝑛𝑔𝑘𝑎𝑖 𝑏𝑎𝑖𝑡 𝑑𝑒𝑚𝑖 𝑏𝑎𝑖𝑡 𝑘𝑎𝑡𝑎 𝑖𝑛𝑖 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑠𝑒𝑘𝑖𝑟𝑎𝑛𝑦𝑎 𝑑𝑎𝑝𝑎𝑡 𝑚𝑒𝑚𝑏𝑢𝑎𝑡𝑚𝑢 𝑟𝑒ℎ𝑎𝑡 𝑠𝑒𝑗𝑒𝑛𝑎𝑘 𝑑𝑎𝑟𝑖 𝑠𝑒�...