Pernah gak sih, kamu merasa ketakutan?
Iya, ketakutan dengan suatu hal atau seseorang.
Aku yakin pasti jawabannya iya.Aku pernah ketakutan dengan orang terdekat ku.
Haha, aneh bukan?Dari kecil, aku terbiasa mendengar kata-kata kasar.
Meski begitu, bukan berarti aku kebal. Tidak. Sampai sekarang aku tidak suka mendengarnya. Itu tetap menyakitkan bagiku.
Aku pernah dimarahi sampai aku pingsan.
Itulah mengapa aku sangat takut melakukan kesalahan.
Aku terlalu mencemaskan hal-hal kecil karena aku takut akan kemarahan.Andai saja dari kecil, kata-kata yang ku dengar adalah kata-kata yang baik.
Mungkin aku tidak akan ketakutan seperti ini.
Aku takut pulang terlambat
Aku takut berpergian dengan teman-teman
Aku takut tidak bisa diandalkan
Aku takut merepotkan
Aku takut memilih barang jika harganya terlalu mahalBahkan, sampai saat ini, aku rela melakukan apapun dan mengorbankan apapun agar aku tidak mendengar kemarahan. Kemarahan yang tidak sehat yang akan menyakiti hatiku. Kemarahan yang memancing kata-kata kasar yang sama sekali tidak mau ku dengar.
Andai saja, pada saat aku pulang terlambat. Ia berkata "Tak apa, itu bukan salahmu, itu karena ada halangan yang tidak bisa kamu hindari."
Dan andai saja pada saat aku ingin berpergian dengan teman-teman, ia berkata-kata,"Pergilah, tapi jangan lupa kabari jika terlambat pulang."
Atau andai saja pada saat aku minta sesuatu yang sekiranya terlalu mahal dan aku membutuhkan itu, ia berkata "Tunggu ya, saat ini masih belum ada uang, nanti jika sudah ada. Kamu boleh membelinya."
Mungkin mentalku akan baik-baik saja.
Mungkin aku tidak akan ketakutan.
Mungkin aku tidak akan begitu terburu-buru ingin pulang.Jika suatu saat kamu sudah berkeluarga, aku mohon keluarkan perkataan yang baik-baik saja didepan anakmu.
Kita tidak pernah tahu, sebesar apa luka dihatinya dan setakut apa dia.
Bisa saja dia hilang kendali dan mengakhiri hidupnya.
Hai,
Jika kamu sama terlukanya dengan ku.
Aku harap kamu mau berdamai dengan keluarga yang memberimu luka.Jangan berhenti berdoa untuk kebaikan keluarga mu, seburuk apapun mereka.
Cukup dirimu saja yang diberi luka, jangan sampai memberikan luka yang sama untuk keluarga kecilmu kelak.
Aku tahu, kamu lelah.
Kamu muak dengan semua tekanan yang datang dari orang terdekat.Bersabarlah, cepat atau lambat.
Semua akan baik-baik saja.Semoga kamu bisa menciptakan keluarga yang harmonis untuk anak-anak mu kelak.
Menjadikan rumah tempat pulang ternyaman dan terbaik buat mereka.
Aku bangga, kamu bisa bertahan sejauh ini.
Kamu lebih kuat dari yang lain.Tak apa jika kamu hari ini tidak seberuntung orang lain.
Mana tahu besok, orang yang lebih beruntung itu adalah kamu.
![](https://img.wattpad.com/cover/344335407-288-k856145.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Bertahan Sedikit Lagi✓
Nonfiksi𝑈𝑛𝑡𝑢𝑘𝑚𝑢 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑡𝑒𝑟𝑙𝑎𝑚𝑝𝑎𝑢 𝑙𝑒𝑙𝑎ℎ 𝑑𝑎𝑛 ℎ𝑎𝑚𝑝𝑖𝑟 𝑚𝑒𝑛𝑦𝑒𝑟𝑎ℎ, 𝑘𝑢 𝑟𝑎𝑛𝑔𝑘𝑎𝑖 𝑏𝑎𝑖𝑡 𝑑𝑒𝑚𝑖 𝑏𝑎𝑖𝑡 𝑘𝑎𝑡𝑎 𝑖𝑛𝑖 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑠𝑒𝑘𝑖𝑟𝑎𝑛𝑦𝑎 𝑑𝑎𝑝𝑎𝑡 𝑚𝑒𝑚𝑏𝑢𝑎𝑡𝑚𝑢 𝑟𝑒ℎ𝑎𝑡 𝑠𝑒𝑗𝑒𝑛𝑎𝑘 𝑑𝑎𝑟𝑖 𝑠𝑒�...