2. Work

620 25 2
                                    

Haii... Haiii

Yuk biasaiin Vote sebelum Baca 😉

............

"Selamat pagi Tuan Henry."

"Ngapain kamu Alex?." Bingung Henry yang menatap Alex sedang menyiapkan beberapa menu makanan di atas meja makan itu.

"Seperti yang kamu bisa lihat, saya sedang siapkan sarapan."

"Yang pasti bukannya kamu kan yang buat itu semua." Kata Henry kepada Alex.

"Ya pastinya bukan dong Tuan Henry." Sahut Siren yang menghampiri mereka dengan beberapa piring yang ada di tangannya.

"Sini Ma biar Alex bantu." Kata Alex yang sigap membantu sang Ibu untuk menolong.

"Terimakasih Lex, susun ya yang baik disana Lex."

"Siap Ma." Senyum Alex kepadanya.

"Silahkan Tuan Henry diminum dulu susu hangatnya." Kata Siren yang memberikan segelas susu hangat untuk Henry.

"Ah iya, terimakasih." Kats Henry yang mengambil gelas tersebut.

"Permisi Tuan Henry, pagi ini Tuan besar mengabarkan kalau mereka berdua akan kembali di minggu depan." Kata Roby menghampiri Henry.

"Ah, gitu ya?." Kata Henry yang tak bersemangat itu.

"Kalau begitu terimakasih ya Pak." Senyum Henry kepadanya.

"My plesure." Jawab Roby.

"Kalau begitu, bagaimana kalau kita semua sarapan dulu. Kalian semua pasti belum sarapan kan?." Tanya Henry kepada mereka.

"Sudah Tuan, kami bertiga sudah makan sebelum menyajikkan semua makanan ini." Kata Lucy kepadanya.

"Hm, gitu ya. Saya jadi makan sendiri dong nih ya."

"Mau saya temani?." Kata Alex menawarkan diri.

"HEH!. ALEX!." Sikut sang Ibu memperingatkan dirinya.

"Kenapa Ma?." Bingung Alex kepada sang Ibu.

"Jaga sikapmu!." Kesalnya.

"Hahaha, sudah Bu Lucy tak apa. Kalau memang Alex mau sarapan sama saya juga silahkan saja. Ini semua juga masih banyak banget."

"Tuh Ma, Henry aja ngebolehin kok malah Mama yang ngelarang."

"Maafin anak Ibu ya Tuan Henry, memang kadang suka bikin malu."

"Santai saja Bu. Oh ya, Silahkan Alex duduk disana."

"Baik, terimakasih Henry yang baik hati."

"Ada-ada saja kamu Lex." Geleng Henry yang melihat tingkah aneh Alex.

"Kalau begitu Ibu mau rapihkan dapur dulu ya Tuan Henry."

"Hmm, iya Bu. Silahkan, disini juga sudah ada Pak Roby."

"Alex, awas ya kamu buat malu Mama!."

"Maa, memangnya aku anak kecil."

"Sh.. Dengarkan saja susah sekali sih kamu."

"Iya.. Iya Maa..." Kata Alex mengiyakan perkataan sang Ibu sebelum ia pergi masuk ke area dapur.

"Pak Roby sini lah makan sama kita."

"Tak apa Lex, saya tadi kan sudah sarapan."

"Iya Pak, mari sini makan."

"Terimakasih Tuan, silahkan saja."

Dream | MpregTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang