Haii... Haiii
Yuk biasaiin Vote sebelum Baca 😉
............
Hari yang tidak Henry inginkan datang juga, dimana ia harus menemui sang calon suami yang merupakan salah satu anak dari kolega penting sang Daddy. Namun bukannya bersiap diri, yang ia lakukan saat ini hanya duduk di atas bangku taman belakang rumahnya melamun dengan tatapan kosongnya.
"Hen.." Panggil suara yang akhir-akhir ini selalu ia dengar.
"Ya Alex?."
"Lagi mau ada acara ya?." Tanya Alex yang penasaran.
"Hmm." Angguk Henry yang tak menatap wajahnya.
"Acara apa deh?."
"Can you stop asking!" Bentak Henry.
"Saya butuh kesunyian sebentar saja disini!." Lanjut Henry kepada Alex.
"Ah.. Sorry, my bad." Kata Alex saat
"Tapi boleh untuk duduk disini sebentar?." Tanya Alex kembali.
"Terserah kamu saja." Jawab Henry tak peduli dengan Alex itu.
"Henry, apa ini spot favoritemu?." Tanya Alex yang mencoba memecahkan kesunyian.
"Ha... Alex, kamu ini kenapa suka sekali sih bertanya?." Kata Henry dengan wajah masamnya.
"Ayolah Henry, saya hanya mencoba memecahkan kesunyian saja. So, coba deh kamu jawab dulu." Kata Alex yang kembali bertanya.
"Well, karena saya sudah lelah sama pertanyaan kamu jadi dengan terpaksa deh saya jawab."
"Go On Henry." Senyum Alex.
"Cuma di taman ini saya merasakan tenenangan, nggak tahu kenapa disini tuh saya merasa aman. Tidak ada rasa tertekan dari siapapun termasuk Daddy. Rasanya tenang aja lihat adn mendengar gemericikan air Lex. Kalau saja saya bisa pergi menjauh dari rumah ini."
"Lalu kenapa kamu gak pergi saja Hen?." Tanya Alex.
"I can't Alex."
"Why?, you grown ass man Henry. Tidak ada yang perlu kamu khawatirkan, masa depanmu itu bukan di tangan orang tuamu, tapi di tanganmu Henry."
"Mudah bagimu Alex buat berbicara seperti itu, tapi bagaimana dengan beban berat yang ada dipundakku?."
"Beban apa memangnya Henry?."
"You know kenapa Daddy murka denganku beberapa hari yang lalu?."
"I don't know." Kata Alex mengangkat pundaknya.
"Itu karena saya mencoba menolak pernikahan dengan anak koleganya."
"Tapi kan itu hakmu Henry."
"Tapi kamu sudah lihat bagaimana reaksinya kan Lex?. Dia malah mencaciku dikarenakan ulah Ka bea yang menolak perjodohan ini dan pergi menghilang entah kemana."
"Henry, you can try harder."
"Entahlah Alex, saya sudah lelah. Maybe this what meant for me."
"Permisi Tuan Henry. Mr Elliot dan keluarganya sudah tiba." Kata Roby mengintrupsi.
"Begitulah Alex, tidak ada yang bisa diubah dari ini. Jadi saya pikir akan percuma kalau memang terus berusaha kalau sudah tahu hasil akhirnya akan seperti ini." Lanjut Henry yang berdiri meninggalkan Alex.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dream | Mpreg
Fanfiction⚠️Warning ⚠️ Mpreg "Alex, kamu tahu keluargaku gak akan suka dengan ini semua." Kata Henry ragu. "Fuck it Henry!. Kita pasti bisa laluin semua ini bersama. Kamu mau kan mengejar mimpimu dan mempunyai keluarga bersamaku." Kata Alex mencoba meyakinka...