2. Perang dan Pelarian

290 22 0
                                    

Debu pertarungan di Marineford semakin membumbung tinggi. Kedua belah pihak saling serang, saling pukul, saling bunuh. Sudah tak terhitung jumlah manusia yang mati di kandang marinir itu.

Padahal tujuan pasukan angkatan laut untuk mengeksekusi Ace sudah tercapai, maka seharusnya perang berhenti, akan tetapi tidak ada kata puas untuk menghabisi bajak laut, apalagi si topi jerami dibawa kabur oleh Jinbei.

Akainu yang sangat membencinya tentu tidak akan membiarkan Luffy keluar hidup-hidup. Dia mengejar Jinbei sampai langkahnya harus dihentikan oleh Shirohige. Bapak tua berkumis putih yang sudah sakit-sakitan itu adalah bajak laut terkuat di zamannya.

Dia membawa pasukan ke Marineford untuk menyelamatkan Ace, anak buahnya, komandan nomor dua dalam kru bajak lautnya. Sayangnya si Akainu membunuh kru kesayangannya itu. Maka sekarang murkalah bapak tua Shirohige.

Dalam keadaan yang tidak dapat dikatakan baik-baik saja, ketika tubuhnya terluka, staminanya menurun, Shirohige dapat meluluhlantakkan markas besar kebanggaan pasukan angkatan laut dengan kekuatan buah iblisnya yang bisa menggetarkan bumi.

Seketika gedung gagah itu roboh, reruntuhannya menimpa para pasukan yang berjaga di bawahnya. Tanah yang dipijak oleh mereka pun terbelah menjadi dua. Ada jurang besar yang memisahkan para bajak laut dengan pasukan marinir. Tubuh jangkung besarnya yang sudah berlubang itu berdiri di sisi marinir.

Shirohige membelakangi kru bajak lautnya, berdiri sendirian menghadap ke arah ribuan pasukan angkatan laut yang masih ingin bertempur. Semua kru yang menyaksikan itu berteriak memanggil namanya, tapi Shirohige bergeming, mungkin dia sudah memutuskan untuk mati hari ini demi melindungi apa yang berharga untuknya, yaitu keluarganya.

Tak ada waktu untuk mengucapkan perpisahan yang memilukan, para bajak laut itu kian terpojok. Mereka harus segera melarikan diri, mereka tak boleh menyia-nyiakan kesempatan yang telah diberikan oleh sang kapten yang sudah mereka anggap sebagai ayah mereka sendiri.

Jinbei sudah tidak peduli lagi pada medan pertempuran, tujuannya saat ini adalah menyelamatkan Luffy. Dia bahkan mengabaikan kehadiran Kurohige. Pertempuran jadi semakin seru, bapak tua itu memiliki lawan baru yang sangat licik. Mantan krunya, Kurohige adalah sabab-musabab Ace ditangkap oleh angkatan laut.

Sudah tidak ada lagi kewarasan dalam medan peperangan, setiap orang sibuk membunuh, tak ada yang peduli dengan jeritan penuh putus asa dari orang-orang yang sudah terluka, tak ada yang menghiraukan bau amis yang menyatu dengan udara, bahkan tak ada yang sudi melihat air mata bercampur darah.

Para Admiral lebih memilih memamerkan kekuatannya masing-masing. Dengan dalih perdamaian, mereka terus membabi buta, terutama Akainu, dia berhasil melancarkan serangan kepada Luffy, menciptakan luka menganga di dadanya.

Jinbei yang menggendongnya pun ikut tidak sadarkan diri. Akhirnya mau tidak mau Buggy mencengkeram keduanya. Buggy bukanlah bajak laut yang memiliki hubungan baik dengan si topi jerami, tapi sialnya dia tidak bisa meninggalkan bocah tengil ini di medan pertempuran.

Jejak kaki para bajak laut ini seharusnya menghilang di lautan, tapi tidak semudah itu. Aokiji membekukan air di sekitar kapal-kapal mereka, artinya mereka tidak bisa kabur tanpa seizin para Admiral.

Di saat yang penuh dengan keputusasaan itu, tiba-tiba ada kapal baru yang muncul dari dalam lautan, kapal selam berwarna kuning, di dindingnya tergambar hati. Para bajak laut itu sudah tidak tahu lagi apakah yang datang adalah kawan atau lawan. Mereka tidak ingin lagi bertarung, tolong biarkan mereka pergi.

"Cepat naikkan mereka berdua ke kapalku!" Buggy mengernyit ke arahnya, orang yang memakai topi berbintik itu memerintahnya? Berani sekali.

"Memangnya siapa kau, hah?"

Shambles || LawluTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang