7

809 24 3
                                    

SEBELUMNYA MAAF YAH KARNA UP NYA KELAMAAN..



BILA ADA TYPO ATAU KATA YANG SALAH, MOHON DI MAAFKAN.

SELAMAT MEMBACA SAY






Disinilah kedua makhluk adam itu berada, di mall INTERLUCET ini adalah salah satu mall yang terbesar di negara ini.

Sesampainya di basement mall, Haikel turun dari mobilnya dan membukan kan pintu untuk Lean 'manies'.

Lean yang di perlakukan seperti itu hanya canggung dan menurut.

Mereka berdua berjalan di sepanjang lorong menuju ke mall.

Kebetulan, lift besement mall yang menuju ke lantai dasar rusak, jadi terpaksa para pengunjung berjalan kaki disepanjang lorong dan tangga untuk sampai di lantai dasar mall itu.

Haikel dan Lean memasuki mall tersebut, ternyata di malam hari pengunjungnya lebih ramai.

Haikel yang melihat suasana mall ini sedang memikir, tidak mungkinkan dia jalan membelakangi Lean, takutnya anak itu malah nyasar.

Tangan Haikel menggapai tangan Lean untuk di genggam-nya, Lean yang melihat hal itu jadi heran, kok tiba-tiba pangeran sekolah ini menggengam tanganya, apa maksud?.

Haikel yang tau Lean keheranan pun membuka suara.

"Nanti hilang, jangn di lepas" dengan nada dinginya tapi penuh perhatian.

Pasti yang melihat mereka merasa gemess, bagaimana tidak?

Haikel yang notabet nya jelas lebih tinggi daripada Lean dan Lean hanya sebahu Haikel bahkan nggak sampai, di tambah Haikel yang menggandeng tangan kecil Lean seperti ayah menggandeng anak nya yang takut kehilangan di tempat keramaian.

'gak bisa di bayangin'.

Lean keheranan, sebenaranya apa yang Haikel mau beli di mall ini?, dari tadi mereka hanya memutari mall tersebut.

"Mau makan apa?"

Lamunan Lean terbuyar saat mendengar suara khas dingin Haikel menggema di telinganya, Lean pun berbalik untuk melihat sumber suara tersebut.

"Ice cream!!" spontan Lean.

Haikel yang mendengar jawaban semangat dari manusia di sampinya ini, diam-diam tersenyum, senyum-nya pun sangat tipis tak ada yang dapat melihat senyum itu.

Lean tak sadar, ia reflek bicara seperti itu. Jujur saja, sedari tadi banyak toko ice cream yang ia lewati.

Lean sebagai pecinta ice cream tak terima kalau hanya melewati tanpa mecoba-nya.

'apa coba!'

Tetapi apalah daya, ia takut untuk sekedar meminta kepada kakel nya ini.

Haikel hanya mengangguk dan berdehem.

"Hm"

Singkat, padat, menyakiti, terkutut

_haikel.

Haikel segera membawa Lean ke salah satu toko ice cream yang berada di sekitaran sana.

'kak haikel pasti marah deh, huftt- lean bodoh kenapa ngomongnya haruss spontan gitu sih, apa lean minta maaf aja yah! tapi takut, huwaaahhhh mama tolonginn leann'
batin Lean.

TAK

SRETT

Lean tiba-tiba berhenti dan membuat Haikel ikut berhenti yang membuat Haikel keheranan.

MY POSESIF BOYFRIENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang