MY POSESIF BOYFRIEND

14

hai

MAAF BILA ADA KESALAHAN DALAM PENGETIKAN AKA TYPO.

SELAMAT MEMBACA

•

•

•

"Heumm" Lean.

"Lean masih ngantuk"  Ucap Lean dengan kesadaran setengah.

Haikel yang melihat sang empuh seperti ini tersenyum dan mengecup seluruh wajah kekasih nya.

"Wake up hm.. katanya tadi lapar"

"Eum Lean mau mam es cream " Lean tak sadar mengucapkan itu sebab matanya masih saja terpejam.

"Iya sayang nanti kakak beliin" Haikel.

Lean hanya mengangguk sebagai jawaban.

Setelah itu Haikel langsung membawa Lean yang berada di dalam gendongan ke sofa untuk memberi makan kesayanga nya ini.

      (Pinterest)

anggap aja gitu yah.

Kesadaran Lean mulai terkumpul saat mencium aroma lezat khas makanan, saat ia membuka matanya perlahan mata Lean membulat lucu melihat semua makanan favorit nya tersaji di hadapa dirinya.

"Ikell Lean mauu ini" Ucap Lean penuh semangat.

"Biar saya yang suap" Lean hanya mengangguk sebagai jawaban.

Haikel nggak nyangka banget punya bf se imut, secantik ini.

Rejeki anak rajin menabung.

/skip selesai makan

"Huwah makananya enak banget, perut Lean jadi kenyang"

Lean tersenyum memamerkan gigi rapinya kepada Haikel, dan tangan kanan nya mengusap perut nya.

Haikel menyodorkan paper bag mahal kepada Lean yang masi menyandarkan punggung nya di sofa.

"Ganti, kita keluar" Ucap Haikel.

Lean yang pada dasarnya lemot, keheranan saat melihat haikel yang memberinya barang bermerek ini, dan apa maksudnya 'ganti' ?, 'kita keluar' keluar kemana?.

"Heum?"

"Ganti baju kamu, saya mau ajak kamu kesuatu tempat" Haikel.

Mendengar kata 'kesuatu tempat', tiba-tiba saja Lean menjadi semangat pikiranya pasti dia akan di ajak ke mall.

Tiba-tiba saja Lean berdiri dan membuka pakaianya yang membuat Haikel shik shak shok, jantung nya pindah ke dengkul.

'Shit!'

Haikel langsung menekan tombol di bawah mejanya, tombol untuk mematikan cctv di ruangnya, mengunci pintu otomatis, dan menutup jendela yang luar biasa besarnya itu.

'Maaf, aset saya'

Demi tuhan, Haikel hampir dibuat mati tak berdaya gegara makhluk imut dihadapan nya yang begitu polos minta dipolosin. G

Lean membuka baju dan celana nya, hanya menyisakan celana dalam warna merah MENYALAH ABANGKUH.

Kulit putih susu, kedua nipple yang berwarna pink mudah, tak ada bekas luka secuil pun bulu-bulu pun tak nampak. Untung saja Haikel mencintai Lean bukan karena tubuh nya, hampir saja Lean menangis ke ena- eh minta pulang maksud nya.

Rahasia, yang di bawa bangun.
.
.
.

(Pinterest, jiang hao)

Beginilah kira-kira pakaian Lean yang di berikan Haikel.

"Ikelll" Seru Lean semangat dan berbalik ke hadapan Haikel yang di mana Haikel masi saja membayangkan kejadian barusan.

"Hm?"

Lean berjalan ke arah Haikel dan duduk ke pangkuannya.

"Lean suka baju nya, makasii Ikelll"

CUP

'Bangsat, doubel kill'

Mata Haikel melotot kaget.

Gimana nggak kaget, tiba-tiba dicium gini mana di bibir lagi kan Haikel jadi mau lagi. Aw

"Anything for you, babe"

"Hemm kita mau kemana?" Tanya Lean.

"Nanti kamu tau"

Haikel langsung saja menggendong Lean ala koala yang membuat Lean reflek memeluk leher Haikel.

Kaki jenjang nya melangkang menujuh lift khusus CEO saja.

Untung saja Haikel sempat menyuruh untuk pulang lebih awal sekretaris biadab nya itu, ia tak mau sampai kesayanganya di sinisi mata buaya kadal bekicot seperti itu.

Keduanya sudah sampai di mobil mewah milik Haikel, lalu ia memasukka Lean di samping kursi pengemudi dan memasang kan seat belt untuk kesayangannya.

Mobil mewah itu melaju melewati basement umum dan keluar dari bangunan yang besar milik nya.

(Btw tempat parkir mobil pribadi Haikel memang bukan di basement umum biasanya, tapi di suatu tempat rahasia hanya Haikel dan arsitek yang tau)

•
TBC
•

•

Up dadakan, maafin kalau banyak salah nya dan nggak nyambung.

Jangan lupa vote&komen