6. demi OSIS

113 79 8
                                    

dihari yang sangat pagi sekali ketika para siswa SMA fanatics belum datang dan hanya seorang pria yang sudah datang dengan memegang alat pembersih ruangan ditangannya berniat ingin membersihkan ruangan osis yaitu jaemin.

"aku setidaknya harus melakukan ini", ucap jaemin yang sedang berdiri didepan pintu ruangan tersebut.

"mari kita berusaha dan harus tetap semangat", ucapnya lagi dalam hati.

setelah memasuki ruangan ia pun mulai membersihkan kaca, mengepel lantai dan mengelap meja sebersih mungkin sampai ia merasa lelah dan terduduk sejenak.

"sangat melelahkan sekali, mungkin karena aku jarang olahraga jadinya seluruh tubuhku terasa sakit", ucap jaemin sambil meremas remas otot tangannya yang sakit akibat merasa lelah.

tiba tiba ada seseorang memasuki ruangan osis  dan membuat jaemin terkejut dan reflek berdiri dari duduknya.

"YAAMPUN, JUNG SUNGCHAN", ucap jaemin kaget sambil mengelus elus dadanya.

"hehe maaf, kau disini lebih awal", ucap sungchan sambil tersenyum.

"iyaa, tapi kenapa kau ada disini tidak ke kelasmu terlebih dulu?", ucap jaemin.

"o-oh aku disini untuk membantumu bersih bersih", jawab sungchan.

"tidak perlu."

"sulit untuk melakukannya sendiri."

"lagian kau terlihat sangat lelah barusan."

"jadi kau melihat semuanya?", ucap jaemin malu malu sambil menunduk untuk mengalihkan pandangannya dari sungchan yang sedari tadi terus tersenyum kepadanya.

sungchan pun langsung menaruh tasnya dibangku lalu membantu jaemin membersihkan ruangan tersebut bersama sama.

"duduk dan istirahatlah sebentar, aku yang akan membersihkannya lebih dulu", ucap sungchan.

"dimana kau mendapatkan itu?", tanya sungchan sambil menunjuk alat pembersih yang sedang dipegang oleh jaemin.

"ah ini aku mengambilnya dari kamar mandi", jawab jaemin.

"baik, aku akan mengambilnya untukku", ucap sungchan.

"jika kau tidak beristirahat ketika aku kembali kesini, kau akan berada dalam masalah."

"b-baik."

"okee, aku akan segera kembali."

setelah sungchan pergi mengambil alat pembersih, jaemin diam diam melanjutkan bersih bersih tanpa sepengetahuan sungchan dan tiba tiba ada seseorang yang memasuki ruangan tersebut. seketika jaemin pun langsung terduduk dan berpura pura sedang istirahat.

"AKU SEDANG ISTIRAHAT", ucap jaemin lantang tanpa menoleh ke orang yang baru saja memasuki ruangan.

ketika tidak ada jawaban dari orang tersebut jaemin pun menoleh ke arah orang itu yang ternyata adalah lee jeno yang sedang berdiri didepan pintu sambil menatap jaemin bingung.

jeno pun langsung menaruh tasnya dibangku dan kini sedang menatapi jaemin yang lagi melanjutkan mengepel lantai.

"kenapa kau tidak pergi setelah aku tidak menyetujuimu berada disini?", ucap jeno sinis sambil menghampiri jaemin.

"pergilah karena aku tidak akan merubah pikiranku", ucapnya lagi dan kini ia sambil merebut gagang pellan yang ada ditangan jaemin.

"aku tidak akan pergi", jawab jaemin sambil merebut kembali pellan itu.

"ini adalah ruangan osis, dan kau bukan anggotanya sama sekali."

"kau tidak sah..." tiba tiba omonganya dipotong oleh jaemin.

"apa kau tidak memiliki perasaan?."

"aku datang kesini pagi pagi sekali hanya untuk menyapu, mengepel dan mengelap."

"dan tadi malam aku tidur dengan cepat agar tidak terlambat untuk datang pagi pagi dan bersihin semua ini."

"aku benar benar merasa seperti aku akan menjadi pembantu beberapa hari terakhir ini, tapi apa kau tidak merasa bahwa kau mungkin menyukaiku atau mulai menyukaiku?", celoteh jaemin.

jaemin terus berbicara agar jeno mempunyai rasa simpati dan kasihan kepadanya. namun ternyata malah sebaliknya.

"tidak", jawab jeno singkat.

"jadi jangan repot repot membuang waktumu disini."

"tidak akan mungkin aku berakhir menyukaimu", ucap jeno yang dibalas tatapan sinis oleh jaemin.

"apa kau ingin protes?", tanya jeno karena sedari tadi jaemin hanya menatapnya terus.

"tidak, bukan itu."

"masalahnya...aku bisa melihat...LABA LABA DIRAMBUTMU", ucap jaemin.

jeno pun langsung menutupi wajahnya kaget, padahal yang ada dikepalanya bukan laba laba melainkan sebuah benang kecil yang menempel dirambutnya. jaemin hanya mengerjai jeno dan ia terus tertawa melihat jeno, jeno pun terdiam malu sambil menatap jaemin tidak senang.

"itu bukan laba laba, itu hanya sebuah benang kecil", ucap jaemin sambil mengambilnya dari rambut jeno lalu membuangnya dengan keadaan masih tertawa pelan.

"apa?kenapa kau tertawa?", tanya jeno kesal.

"itu lucu", jawab jaemin.

"ngomong ngomong mengapa telingamu mudah memerah?", tanya jaemin sambil menatap telinga jeno.

"kau...aku benar benar membencimu", ucap jeno sambil menatapnya sinis lalu pergi keluar dari ruangan itu.

"cih dasar si sialan itu", gumam jaemin.

"aku marah karena dia terus mengatakan bahwa dia membenciku", ucap jaemin kesal.

***


***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

sekian untuk up hari initolong vote dan komennya yah 😊🙏typo mohon dimaklumi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

sekian untuk up hari ini
tolong vote dan komennya yah 😊🙏
typo mohon dimaklumi.

TBC.

Your Be Mine [ Nomin ] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang