03. Rencana

77 7 0
                                    

Cerita ini hanya fiksi semata dan real 100% berasal dari imajinasi saya. Jika ada kesamaan tokoh atau alur itu hanya kebetulan. Tolong untuk tidak mencopy cerita ini.

Happy Reading
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

"Aku akan berganti baju lalu belanja ke mall

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Aku akan berganti baju lalu belanja ke mall." Kata Qiara pada dirinya sendiri.

Ia berniat akan berbelanja semua kebutuhan sekolahnya dan kebutuhan balas dendamnya.

-----------------
.
.
.
.

Saat Qiara berjalan memasuki ruang tamu ia langsung disapa oleh salah satu pembantu yang memang merawatnya dari kecil dan dianggap seperti anaknya sendiri.

"Ya ampun Qiara dari mana aja? Bibi khawatir." Ucap pembantu tersebut yang bernama Agatha.

"Maaf Bi gak ngabarin bibi, kemarin aku habis dirundung Bi sama temen untung aja ada seseorang yang membantu aku jadi aku menginap dirumahnya." Jelas Qiara.

"Ya ampuuuun Qiara, sabar ya sayang, ya udah Sekarang kamu ke atas rapih rapih ganti baju bibi akan siapkan sarapan." Balas Agatha.

Mendengar kata sarapan dirinya teringat oleh sarapan yang ia buat di mansion pria itu, ia tidak sempat sarapan akibat kejadian tadi pagi.

"Qiara makan aja dulu dah Bi udah laper banget soalnya." Jawab Qiara.

Mendengar jawaban Qiara, bibi Agatha langsung buru buru berjalan ke arah dapur untuk menyiapkan sarapan.

"Menu pagi hari ini udang saus Padang, menu kesukaan kamu." Ucap bibi yang sambil menyendokan nasi.

"WAAAH makasih ya bi, nasinya banyakin dikit aku laper banget Bi." Ucap Qiara dengan antusias.

"Baiklah akan bibi tambahkan nasinya."

"Bi Qiara akan menikah seminggu lagi." Ucap Qiara yang membuat bibi terkejut bahkan sampai menjatuhkan gelas hingga pecah.

Prank!

"Ya ampun bibi gapapa?" Khawatir Qiara.

"Kamu gak bercanda kan Qiara? Bibi terkejut."

"Aku gak bercanda Bi, ada kejadian yang aku alami, sehingga membuat aku akan menikah seminggu lagi" jelas Qiara.

Dengan nafas berat Qiara menceritakan hal yang ia alami dari awal sampai akhir.

"Ya ampun Qiara bibi turut bersedih, bibi doakan semoga jalan yang kamu pilih itu yang terbaik." Kata bibi sambil memeluk erat Qiara.

"Bibi tenang saja, kalau aku menikah nanti bibi akan aku bawa ke rumah baru ku." Ujar Qiara.

"Iyah bibi akan mempercayaimu." Balas bibi.

"Ayok sekarang kita sarapan Qiara udah lapar banget bi."

Mereka menikmati sarapan nya berdua di meja makan dengan sangat khidmat.

She Is AntagonisTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang