Warning: BDSM, sex toys (anal), rough sex, brat taming, harsh words, oral (Chuuya receiving)
Note: Mungkin agak OOC (ceritanya Chuuya lagi versi NSFW soalnya)
—————————————————————
Udara panas menyapa dari luar jendela kaca, menerbangkan helai-helai (h/c) milik wanita dewasa yang sedang duduk ditemani secangkir kopi. Kedua tangannya memangku dagu dengan bosan, seolah seperti menunggu kedatangan seseorang. Acapkali ia menekan tombol on pada ponsel, namun bar notifikasi masih saja kosong.
Usai meneguk kopi tersebut hingga hampir habis, (Name) mengambil sebatang rokok dari bungkusnya. Dinyalakannya lintingan tembakau itu dengan lighter dan mulai menyesap zat karsinogen di dalamnya. Tentu saja ia kembali menikmati menit-menit selanjutnya sambil menatapi pemandangan luar kafe tempat ia berada.
"Hai, (Name)-chan!" Sapa sebuah suara laki-laki yang ceria.
Wanita itu menoleh, mendapati pria berambut dark brunette seumurannya duduk di kursi seberangnya, masih satu meja. Dia mengenakan jas cokelat muda dan sebagian tubuhnya dilapisi perban putih. Tanpa sungkan, dia mengambil teko berisi kopi di tengah meja dan menuangnya di cangkir (Name), untuk selanjutnya serta-merta meminum kopi yang sudah dibayar (Name) sebelumnya.
"Kau terlambat setengah jam," tukas (Name) agak kesal.
"Ahahah... maaf, maaf. Aku nyaris ketinggalan kereta. Yahh... jarak Yokohama ke sini kan lumayan juga. Ngomong-ngomong, bagaimana pekerjaanmu?"
"Pastinya aku menyelesaikan kasusnya sebelum dirimu sampai, Dazai sialan. Ayolah, jangan sampai kejadian ketinggalan kereta terjadi padaku juga." (Name) membuang puntung rokoknya keluar jendela dan beranjak berdiri.
"Oh? Tumben banget buru-buru." Dazai ikut meletakkan cangkir kopi di atas meja dan bersiap mengikuti (Name), "Biasanya nyantai dulu."
"Bos menyuruhku kembali ke Yokohama. Katanya ada tugas tambahan." (Name) sengaja menghentikan kalimatnya. Membiarkan Dazai mencoba menebak selagi mereka melangkah meninggalkan kafe.
"Hmmm... apa itu?"
"Lumayan berbahaya, ada hubungannya dengan Port Mafia," sambung (Name). Ia mendecih di akhir kalimatnya.
Dazai menatap wanita itu dengan tatapan lebih serius, "Hati-hati, (Name). Akhir-akhir ini hubungan agensi dan mereka sedang kurang baik karena kejadian Kyouka kemarin."
(Name) mengernyitkan dahi, "Kyouka? Kenapa?" Dia tidak mengetahui apa-apa karena sudah tinggal sekitar seminggu di Tokyo untuk memenuhi surat tugasnya sebagai detektif bayaran.
"Kyouka masih belum diterima menjadi anggota agensi, dan Atsushi malah mengajaknya jalan-jalan ke kota. Saat itulah anee-san datang dan melakukan serangan mendadak, dia berhasil membawa Kyouka kembali ke Port Mafia."
Sekali lagi (Name) dikejutkan oleh pernyataan Dazai. Ia memang tidak terlalu dekat —hampir tidak pernah bicara, dengan Kyouka. Tetapi kabar itu cukup mampu membuatnya menghubungkan benang merah. Awalnya ia berniat membuat Dazai menebak, malah ia sendiri yang jadi menebak-nebak.
"Begitu, ya... pasti Bos akan menugaskan aku mendatangi markas mereka," gumam (Name) pelan.
"Haha... kurasa iya. Jangan lupa sampaikan salamku pada partner lama kita." Dazai tersenyum miring.
"Tidak akan. Yakali aku mau bertemu dengan orang itu," balas (Name).
Dazai melepas tawa lalu menatap (Name) dengan puppy eyes sambil menangkupkan kedua tangan, "Tapi, (Name)-chan! Chuuya sejak dulu obses banget sama kamu, loh!"
KAMU SEDANG MEMBACA
BSD x Reader [discontinued?]
Fiksi Penggemaroneshot char BSD 21+ (per chapter beda char)