Gadis berharga

78 28 4
                                    


"Pilihlah seseorang bukan karena
dia memiliki segalanya, tapi menjadikanmu segalanya"
_Authorctik_


Saat ini kedua remaja itu sedang berada di dalam kamar ibunda dari fais, kamar luas itu sekarang menjadi kamar penuh ke gelapan.

Alicia sekarang sedang duduk di bibir kasur milik ibunda pacarnya, sementara fais berada di samping ibunya yang saat ini berada di dekat cermin.

"bun, bunda kenapa ngelamun terus" ujar fais namun sang ibunda tidak menggubris ucapan anaknya itu, ia tetep menatap lurus cerminnya "bun fais mohon bunda bangkit butik bunda gak ada yang kerjain loh" ucapnya berusaha membujuk sang ibunda.

Nadia menolah menatap anaknya "bunda takut kalo ayah kamu nanti gangguin bunda is" ucapnya kepada sang anak.

Fais memeluk ibunya dari samping "bun fais bakal jagain bunda, ayah gak bakal ganggu bunda lagi fais janji bunda" ucapnya dan berhasil membuat sang bunda tersenyum.

Nadia menatap mata anaknya dalam "ya udah bunda bakal mulai lagi besok bunda bakal jadi ibu sekaligus ayah buat kamu ya nak" ujarnya dan membuat fais tersenyum.

Fais mengangguk "ya udah fais mau anterin cia pulang dulu yah bun ini udah hampir sore" ujarnya dan membuat nadia menolah ke arah di mana alicia duduk.

Nadia menghampiri gadis itu "ciha maksih ya udah rawat tante tadi" ujarnya dan membuat alicia tersenyum manis.

"iya bun_eh tan ciha gak keberatan ko kalo bunda lagi butuh teman ngobrol, suruh aja fais buat telpon ciha" ucapnya lalu ia memeluk sang ibunda pacarnya dengan lembut "cia sama fais bakal buat bunda bahagia lagi" gumahnya dan di dengar oleh nadia membuat nadia membalas pelukan anak perempuan itu.

Nadia melepaskan pelukanya lalu ia mengusap lembut wajah gadis di depannya "nak kamu mirip sekali dengan pacar fais yang dah lama hilang cantik" ujarnya membuat fais dan alicia terkejut.

"udah lah bun ini dah hampir sore ciha mau pulang dulu" ucap alicia lalu ia melirik fais untuk mengantarnya, ia pergi terlebih dahulu meninggalkan ibu dan anak itu.

Fais menatap ibunya "bun pacar fais itu dia" ucapnya membuat nadia terkejut.

Nadia menghampiri fais dan membelai wajah putranya "is bunda mohon sama kamu pertahan hubungan kamu sama perempuan itu bunda gak mau kamu putus dari dia" ucapnya.

Fais menghelan nafas "bun loly dah pergi ninggalin aku gitu aja dia udah gak cinta sama fais" ujarnya dan itu membuatnya mengingat masa lalunya bersama gadis bernama loly "dah lah bun fais mau anterin cia buat pulang" pamitnya lalu ia pergi meninggalkan sang ibunda.

Saat fais keluar dari pintu ia melihat gadisnya berada di samping motornya dengan sebuah ponsel di tanganya "yo pulang" ucapnya saat sudah berada di hadapanya.

Alicia kembali memasukkan ponselnya ke saku celananya "fais, udah gak cinta kan sama loly" ucapnya dengan sendu.

Fais menyelipkan poni pendek ke belakang telinga alicia "sayang aku udah gak cinta sama loly, cinta aku tuh cuma kamu" ucapnya lalu ia memeluk tubuh alicia "dengerin aku yah, aku cinta banget sama kamu banget" ujarnya membuat wajah alicia memerah.

Alicia melepaskan pelukanya "dah lah cia mau pulang" ucapnya sambil menyembuyikan wajah merah dengan memakai hlm di kepalanya.

Fais hanya terkekeh melihat alicia se lucu ini "ya udah" ucapnya lalu ia juga memakai helmnya dan menaiki motornya "ayo naik" lirihnya namun masih di dengar oleh alicia, gadis itu naik dengan hati hati ke motor besar itu.

ALICIA On GoingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang