MMIH-07

14 0 0
                                    

Alea membuka matanya dan yang pertama kali ia lihat adalah Davin yang tersenyum lebar memamerkan gigi taringnya.

"Sayang,Aku lapar" adu Davin kepada Alea layaknya seorang anak kepada ibu.

"Kalau begitu makan saja." Ucap Alea sambil membelai surai Davin.

"Aku vampire hanya minum darah." Ucap Davin sebelum membenamkan wajahnya di leher Alea.

"Geli!" Ujar Alea yang merasakan deru nafas davin dilehernya.

"Boleh?"tanya Davin sambil menatap Mata Alea penuh harap.

Kalau begini ia tidak bisa menolak!

Alea mengangguk kemudian Davin mulai menusukan taringnya ke leher alea. Sang empu hanya meremas pundak miliknya sambil menahan sakit.

Meski tidak sesakit kemarin,tetap saja ini sakit!

Setelah merasa puas Davin berhenti menghisap lalu mencium kening Alea.

"I love you" ujar Davin sebelum bangkit dan memakai baju kebanggaannya dan pergi ke ruang kerja.

||~~||

Alea kembali ke perpustakaan dia kemudian  membaca buku tentang predator.

Dia mulai membaca buku,di Bab 1 dia tau kalau predator adalah mahluk berbahaya dan paling aggressive.
Dia juga tau apa yang disuka dan tidak suka.

Lalu di Bab entah keberapa ia tau kalau predator berganti wujud empat Bulan sekali.

Dan sekarang Davin sedang di masa vampire nya.

Ia kemudian membaca Bab terakhir.

Ia membaca kalau Bulan purnama yang terjadi seratus tahun sekali.
Semua mahluk immortal akan merasakan sakit yang luar biasa saat belum ditandai/menandai mate mereka. Namun Predator akan merasakan sakit 7× lipat.

Ia menutup buku itu lalu mengembalikannya ke tempat semula.

Ia pun keluar dari perpustakaan dan mulai berfikir.

Haruskah ia menyerahkan diri?atau... Menunggu Davin memintanya?

Ish!sudahlah.

Ia kemudian masuk ke ruang kerja Davin. Ia begitu terkejut dengan apa yang dia lihat.

Anna yang duduk di pangkuan Davin dan memeluknya erat sedangkan Davin mengerjakan pekerjaan-nya.

"Khem" deheman Alea membuat Davin tersentak.

"Alea?" Alea kembali menutup pintu kemudian berniat untuk menenangkan diri di taman kemarin.

Saat berada di taman dia melihat sesosok pria yang berada di dalam hutan. Terlihat seperti mengintip.

"Siapa itu?" Ujar Alea yang sudah ketakutan. Ia mulai merangkak mundur saat melihat siluet pria mulai mendekatinya.

"Berhenti! jangan kemari!" Teriak Alea yang terus mundur hingga terdengar suara tawa dari pria.

"Hahaha,lihatlah ekspresi mu." Ujar Si pria sambil memegangi perutnya yang keram karena tertawa berlebihan.

"Tidak perlu takut,aku tidak memakan mu." Ujarnya lalu duduk di sebelah Alea. "Namaku William,dan kau?"

"Alea"

"Indah seperti orangnya." Mereka berdua pun terkekeh.

"Liam,kau ini apa?" Tanya-nya.

"Aku?Aku werewolf biasa." Ujarnya.

"Ooh," Alea mengangguk kan kepalanya.

"Kenapa kau disini?" Tanya William.

"Tidak apa-apa,Aku hanya mau menenangkan diri."

William hanya tersenyum untuk menanggapi.

Davin POV

"Sial!" Aku mengumpat saat kehilangan jejak Alea. Kenapa jadi seperti ini!?

Flashback on

Anna datang ke ruang kerjaku. Dia mengeluh kalau ia sedang tidak enak badan. Anna kemudian duduk di pangkuanku. Ia bilang kalau dia hanya bisa tidur saat Aku disampingnya. Aku pun tidak keberatan Karena dia salah satu orang berharga bagiku.

Flashback off

Aku kemudian bertanya dengan warrior yang sedang berjaga dan para maid yang sedang berlalu-lalang.

Setelah mendapatkan informasi aku kemudian pergi ke Taman belakang. Rahangku menengras,manik ku berubah jadi merah. Taringku juga memanjang.

Siapa lelaki itu?berani-berani nya dia memeluk mateku?terlebih lagi mereka bercanda tawa. Alea bahkan tidak pernah tertawa seperti itu denganku.

Tanpa basa-basi lagi,Aku langsung menghampiri mereka berdua. Aku menyuruh betaku untuk memenjarakan lelaki itu dan menghukumnya nanti. Aku menggendong mateku seperti karung. Tentu saja ia memberontak,memukul menendangkan kakinya. Apakah Aku peduli?oh tentu tidak.

Alea POV

"Aw!" Aku meringis pelan saat tubuhku dilempar ke kasur. Kemudian Davin mengukungku diatas. "Kau hanya milikku!milikku!"

Ujar Davin lalu mendekatkan wajahku dan wajahnya. "Lihat saja nanti!Aku pasti akan menandaimu."
Davin mencium bibirku kasar,bahkan bibirku terasa bengkak dan sedikit berdarah. Davin melepaskan tautan bibir kami lalu dia mengusap sisa Sarah yang ada dibibirku dengan jarinya kemudian menjilatnya.

Dasar psikopat!

Davin kemudian membenamkan wajahnya di leherku. Dan yang kurasakan selanjutnya adalah taring Davin yang menancap dileherku. Sakit perih nyeri bercampur jadi satu. Dia menghisap dengan rakus,area yang digigitpun terasa sangat panas lalu detik selanjutnya aku pingsan.

Tbc

Hay semuaaa😘☝️
Makasih banget ya udah mampir hihi😋💐

Janlup vomment yaa,jadi reader tanpa jejak ngga Baik lhooo

Papay semua

See you in the next chapter 🥰

MY MATE IS HUMAN [on going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang