Secret Admirer |Gofushi💙💚|

3. Anonim-san dan Bekalnya. Hari Pertama.

Disclaimer : Jujutsu Kaisen oleh Gege Akutami Sensei. (Pinjem bentar🙂)

Fanfiction oleh : Yunyun.

Pair : Gojo Satoru x Fushiguro Megumi. .

Genre : Romance, Drama, Alternate Universe, BL, School Life, (ingin kumasukkan komedi tapi aku payah dalam bumbu humor dan komedi🥲)

⚠️ : Out of Character (Khususnya Megumi 😂). Juga, beberapa komentar vulgar akan muncul di tengah-tengah narasi. Jadi, jangan terkejut. Sedikit SuguShoko & ItaNana.

FF ini terinspirasi dari : Gofushi AU "Secret Admirer" dari Kak Wiona @tokkwi di Twitter X.

(Aku sudah dapat izin, kunjungi Twitter X dan baca semua gofushi au miliknya, ceritanya bagus-bagus 😭)

(A/N : untuk sebuah kepuasan pribadi(⁠ ⁠´⁠◡⁠‿⁠ゝ⁠◡⁠'⁠). Aku payah membuat judul, jika kalian punya yang lebih bagus, katakan🤐)

==================================
08.45 pagi, 15 menit sebelum bel masuk sekolah berdentang, terlihat sang surai salju, Gojo Satoru, datang dari gerbang sekolah mereka. Tentunya, disampingnya ada sang surai pinkie, Itadori Yuuji. Nampak sekali dua remaja laki-laki itu berangkat sekolah bersama seperti biasa. Begitu visi Gojo menangkap rambut runcing favoritnya yang mencuat di tikungan yang jauh. Tempat dimana kucing hitam kecilnya itu menunggu. Remaja itu bergegas menghampiri Megumi, diikuti Yuuji yang mengekor seperti anak itik dibelakangnya.
.
.
.
.
Disisi lain, Megumi, masih asik dengan bacaan novel non-fiksi miliknya. Sekotak susu yang nampaknya sudah kosong dipegang dengan nyaman di tangannya. Permatanya yang cantik bergulir kenanan nan kekiri mengikuti setiap huruf yang terpatri di setiap baris.

Hingga ketika sudut permata gioknya menangkap siluet dua orang remaja muda diantara banyak remaja lain disekitarnya. Seolah magnet yang menarik jiwanya untuk menoleh, pandangannya segera teralih dari buku didepannya menuju pada siluet yang ia tangkap sebelumnya. Pemandangan Gojo dan Yuuji yang berjalan berdampingan, berangkat dan pulang sekolah bersama, membuat hati Megumi tercekik sakit. Teriris-iris, terbakar oleh api cemburu yang jelek, busuk dan beracun. Cepat-cepat Megumi mengembalikan fokusnya ke buku non-fiksi dihadapannya, berpura-pura sibuk dan tidak memperhatikan dua insan yang perlahan merayap mendekatinya.

"Ohayo Megumi-chan, bagaimana kondisinya?." Sapa Gojo tepat ketika remaja itu tiba di tempat Megumi duduk.

"Ohayou Gozaimasu, Gojo senpai, Itadori. Dari tadi tidak ada orang sama sekali kok." Kata Megumi sembari mengemasi barang-barangnya. "Ja, aku duluan, bye Gojo senpai, Itadori." Lanjutnya, remaja surai runcing itu bergegas pergi dari tempat, melarikan diri tanpa menoleh kebelakang sedikitpun. Mengabaikan lambaian Gojo dan Yuuji.

Melihat gebetan imutnya cepat cepat lari seperti itu, sontak menimbulkan rasa bersalah pada hati kecil Gojo karena harus merepotkannya seperti ini. Walau sebenarnya, hati kecilnya merasa geli melihat tingkah menggemaskan 'adiknya' yang berlari seperti kucing itu. Tepat ketika Gojo ingin mengejar remaja itu, temannya, Yuuji, menyela tindakannya.

"Senpai, kau belum mengganti sepatumu." Ujar Yuuji sembari menunjuk kearah kaki Gojo.

"Hah?!"

Gojo sweatdrop mendengarnya, remaja itu refleks menundukkan kepalanya untuk melihat ke dua kakinya. Dan benar saja, sepatu chelsea hitam favoritnya masih terpasang dengan nyaman dikedua kakinya. Gojo menepuk jidatnya sendiri akan kebodohan yang dialaminya. Sementara Yuuji menepuk-nepuk bahunya, turut prihatin akan kebodohan senpainya.

Tampaknya, bertemu dengan surai runcing bak kucing, Megumi, membuat Gojo terlalu semangat hingga kehilangan separuh otak dan kewarasannya yang memang sudah tinggal separuh.