02. Sakit

111 12 2
                                    

"Aku mencintai mu huang renjun."

Lalu haechan menggendong renjun untuk masuk kerumah.

"Permisi tante"

"Loh renjun,aduhh maaf ya haechan,renjun ngerepotin." Ucap wendy sambil mengelus kening renjun,ternyata panas.

"Loh ini kok panas banget renjun nya,tolong anterin sampe kamar ya chan"

"Iya tante" haechan pun mengantar kan renjun ke kamar nya dan pamit untuk pulang.

"Haechan pulang dulu ya tan,mami udah nungguin" haechan meraih tangan wendy untuk dia salimi.

"Eunghh" renjun menggeliat dan membuka matanya

"Mamah..pusing..." lirih renjun

Tangan wendy terangkat untuk mengelus surai renjun dan mengecup keningnya.

"Pusing ya? Duduk dulu,mama kasih makan abis itu minum obat oke?"

Renjun hanya mampu menganggukan kepala nya,karna dia tidak sanggup untuk berbicara,sungguh kepala nya sangat pening sekarang.

Tak lama,wendy datang membawa nampan berisi makanan.

"Ayo duduk dulu,makan biar cepet sembuh" wendy membantu renjun untuk duduk.

.
.
.
.
.
.

Renjun sudah tertidur sesudah makan dan meminum obat tadi,mungkin efek dari obat tersebut.

TOK TOK TRING

"Sebentar" teriak wendy yang sedang di dapur

"Loh mark,sama siapa?" Tanya wendy sambil menyuruh mark masuk.

"Sendiri tante,oh iya renjun sakit ya?" Tanya mark

"Ah iya,tadi abis keujanan" jawab wendy dan menaruh teh hangat di meja.

"Emm,mark boleh ketemu renjun ga tante?"

"Boleh"

Mark pun naik ke kamar renjun,dan mendapati renjun yang sedang tertidur pulas.

"Eungg" lenguh renjun

"Cepet sembuh renjun." Ucap mark sambil mengelus surai coklat renjun

Haechan yang baru datang melihat pemandangan tersebut merasa sangat kesal dengan mark.

"Ekhm,boleh kau keluar sebentar mark lee?" Ucap haechan yang masih berada di ambang pintu dengan tangan yang disilang di dada.

"Hahhh,kau masih berusaha untuk mendapatkan nya? Jelas jelas renjun menyukai ku bukan kau lee haechan." Ucap mark sarkas.

"Ohh,kau merasa,kau yang akan mendapatkan renjun nantinya mark lee?" Haechan terkekeh dan menepuk pundak mark pelan

"Mark,mark kau akan kalah,aku dan renjun akan dijodohkan" haechan tersenyum licik kepada mark.

"Wah,hebat sekali" mark tepuk tangan dan keluar dari kamar tersebut.

"Renjun..maaf,aku mencintaimu." Haechan mengelus punggung tangan renjun dan menciumnya.

Cup

"Eughhh,mamaa pusing hiks.." tiba tiba renjun menangis,hal itu membuat haechan panik karena renjun menangis secara tiba tiba.

"Njun? Kamu gapapa?"

"Hiks..mamaa..injun mau mama hiks pusing.. hiks " renjun menangis tak karuan,haechan semakin panik dan segera memanggil wendy.

"TANTEE"

"Hiks...mama injun pusingg hiks..mau susu.. hiks" renjun menggumam tidak jelas dalam tidurnya.

"Kenap- NJUN?!"

"Hiks..mamaaa..hiks hiks..injun mau susu.. pusing.. hiks.."

"Cup cup cup,udah udah tunggu ya,mama bikinin susu dulu,kamu sama haechan dulu." Lalu wendy pun turun kedapue untuk membuat kan renjun susu.

.
.
.
.
.

Wendy datang dengan membawa susu di dot bayi, haechan melihat nya saja bingung

"Hah renjun minum pake dot bayi?.." gumam haechan sambil melihat renjun yang masih tertidur pulas meminum susu memakai dot bayi.

Mata sembab sehabis menangis,hidung merah,sesegukan,dan plester pendingin suhu badan yang ditempel di kening nya membuat kesan renjun sekarang adalah menggemaskan.

Haechan dari tadi hanya senyum senyum gajelas,dan berakhir dia memilih untuk pulang.

"Tante haechan izin pulang ya" pamit haechan dan pergi dari rumah tersebut.

"Shit,renjun lucu banget anjir,kalo dia sembuh ntar gue katain dah wkwk seru deh." Gumam haechan.

.
.
.
.

EYYOOOOOO

1 minggu ya wkwk,sibuk soalnyaa,btw makasi yang udah votee!!

Semoga suka dengan book ini

VOMENT

Happy reading all 💚

Selasa, 31, oktober, 2023
21:48 WIB

That you're my destiny.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang