˚₊‧꒰ა PROLOG ໒꒱ ‧₊˚

721 101 28
                                    

Hallo gays selamat datang di cerita pertama aku.

Cerita ini mungkin akan sedikit mengandung Bawang.. CUMAN SEDIKIT😁

Oky happy reading
Gays


berulang kali aku menyaksikan anak-anak seusiaku yang tengah merayakan segala sesuatu bersama orang tuanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

berulang kali aku menyaksikan anak-anak seusiaku yang tengah merayakan segala sesuatu bersama orang tuanya. sementara aku hanya bisa menatap pantulan diriku didepan cermin. apakah anak sepertiku tak pantas untuk dirayakan? apakah anak sepertiku tak pantas mendapatkan kebahagiaan?

akuu sungguh terlihat menyedihkan...

akuu sungguh terlihat malang...

akuu sudah hampir lupa dengan rasa makanan yang dibuat oleh mama. akuu lupa dengan rasa senang yang aku rasakan saat papa membelikan mainan ketika pulang dari kerjanya. aku hampir lupa rasanya pelukan hangat. aku hampir lupa rasanya disayang, dan aku lupa bagaimana tenangnya hidup didalam keluarga harmonis.

lagii-lagi, akuuu hancur dan kacau.

mengapa anak-anak lain bisa dengan mudahnya tertawa? mengapa mereka jarang sekali menangis? mengapa mereka bisa dengan mudahnya mendapatkan apa yang mereka inginkan? apakah mereka tak pernah memikirkan nasib bagaimana hari esok?

sementara aku?

setiap hari bahkan setiap saat aku membayangkan, akan seberat apa kehidupanku di hari-hari yang akan datang.

aku tidak pernah mendapatkan apa yang orang lain dapatkan. setiap hari aku menangis hanya karena rasa iri kepada anak-anak seusiaku, yang hidupnya jauh dari kata pedih.

berat. tapi, aku harus kuat.

aku di lahirkan dalam keluarga yang utuh. Namun sialnya, aku tumbuh dengan rapuh.

rasanya, semesta ini tak pernah adil. di saat orang lain mendapatkan keluarga yang sempurna, mengapa aku tidak?

aku terluka. tapi, obat yang aku butuhkan begitu susah untuk aku dapatkan.

aku ingin hidup tenang dan bahagia seperti mereka. Namun, lagi-lagi aku di pukul keras oleh kenyataan, bahwa aku adalah anak yang berantakan.

aku membenci takdirku sendiri.

akan tetapi, balik semua luka yang aku rasakan. batinku terus berbisik, aku harus kuat sampai masaku tamat.

˚₊‧꒰ა☁️☁️☁️໒꒱ ‧₊˚

Bogor, 28 mei 2016

seorang gadis kecil tengah mengendarai sepedanya untuk menuju ke rumah sehabis bermain di taman. suasana bogor kali ini mendung, sepertinya, hujan sebentar lagi akan turun.

Lembaran LukaaaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang