BAB 1

13 1 0
                                    

Pagi tlah datang, Kaluna sudah siap dan rapih sedari tadi, ia tinggal menunggu teman-temannya untuk menjemput nya. Tak lupa ia sudah isi perutnya dengan roti dan selai coklat kesukaannya.

"Kalu, selalu ingat pada tuhan ya, jangan tinggalkan ibadah sesibuk apapun kamu nanti" Ucap pria yang sedang duduk sambil meminum teh hangat itu.

"Iya pa, Kalu bakal inget terus apa kata Papa, doain Kalu ya ma, pa agar selalu diberi kelancaran dalam setiap hal yang Kalu jalanin"

mata kedua orang tua gadis itu berkaca-kaca, mengingat anak perempuannya akan pergi ke luar kota selama beberapa bulan. Mama dan Papa Kaluna memeluk anak gadisnya itu dengan hangat lalu tak lama teman-temannya sudah datang menjemput, kemudian Kaluna berpamitan dan bergegas memasukan barang-barangnya ke dalam bagasi mobil.

"Tante kita berangkat dulu ya, Kaluna aman kok sama kita semua nanti kita bakal selalu jaga diri disana tan" ucap Nanda kepada Mama nya Kalu.

Sabin membalas "Iya Tan, jangan khawatir kita bakal baik-baik aja disana dan pulang dengan selamat"

wanita paruh baya itu tersenyum sambil mengusap air matanya, mereka saling melambaikan tangan dan Kalu mengucap salam kemudian mobil yang mereka tumpangi perlahan mulai menancapkan gas nya dan mereka pun siap pergi ke kota Bandung untuk menjalankan tugas mereka yaitu magang.

Perjalanan terasa sangat panjang ada yang tertidur, baca buku, nyemil dan Kaluna gadis itu sibuk mendengerkan musik sambil memandangi jalan yang ia lewati. Dalam hatinya berkata ini adalah kali pertamanya datang ke kota Kembang, kota yang dibilang romantis dengan segala isinya, Bandung yang selalu indah sehabis hujan. Ia senang namun juga sedih karena harus berjauhan dengan kedua orang tuanya.

Yura baru terbangun dari tidurnya, "Lun, engga tidur lo? perasaan kita ga sampe-sampe ya dari tadi?" Kaluna hanya menggelengkan kepala sambil tersenyum.

"Lu mah tidur mulu Ra, tanya sama pak sopir noh"

"Iya neng, nanti sekitaran 2-3 jam lagi kita sampai ya nanti di depan ada rest area kita berhenti dulu ya untuk rehat sejenak dan sudah waktunya ibadah juga" Kata pak sopir yang kelihatannya sangar ramah dan baik sekali.

ke empat gadis itu mengangguk dan tersenyum secara berbarengan. "Bjir lah, gue lupa bawa cushion nih gimana ya gue mau touch up nih muka gue udah kusem banget lagi" Sabin kelihatan panik.

"Nih pake aja punya gue, cushion gue sama kok kaya punya lo Bin jadi masih aman jangan panik gitu deh" kata Kaluna.

"Nih si Sabin malah jadi lo yang teledor tu gimana ceritanya sih ah, lagian lo padahal paling lama packing tapi masih ada aja yang ketinggalan" Ucap Nanda sambil marah-marah dikit hihi.

"Namanya manusia Nan, lupa tu manusiawi hehe.."

Yura dan Kaluna sedang menikmati ice cream yang ia beli di supermarket, sambil duduk ditemani dengan suara angin sepoi-sepoi udara terasa sangat adem dan sejuk. Tak lama kemudian..

"Kita lanjut jalan lagi ya neng? sudah selesai semua kan?"

Kaluna, Nanda, Yura dan Sabin kompak menjawab "Yuk pak"

tak terasa waktu berjalan lalu akhirnya mereka tiba di salah satu apartemen yang mereka sewa selama tinggal di Bandung. Pak sopir ikut menurunkan barang bawaan mereka yang banyak, maklum namanya juga perempuan.

"Pak makasih ya udah anterin kita sampe tujuan!" Ucap Kaluna

Pak sopir pun mengangguk dan tersenyum hangat kepada ke empat gadis cantik itu. Mereka sewa dua kamar, Kaluna dengan Sabin dan Nanda dengan Yura.
Setalah sampai di kamar nya masing-masing mereka langsung merebahkan diri diatas kasur empuk itu, rasanya lelah sekali setelah melewati perjalanan panjang seharian ini.

Lepas dan Selesai Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang