4

348 14 3
                                    

"Loe"
Bima terkejut akan kehadiran bagas, karena ia tau betul orang ini seseorang yang ia kenal, setahu Bima bagas bekerja sebagai perawat, di sebuah rumah sakit milik keluarga pradipta yang berada di kampung halaman marisa yang tak lain ialah bundanya.

Bima adalah anak dari Galih ginanjar yang tak lain teman dari marisa, tapi sayangnya keluarga bagas tak sekaya marisa, karena itu marisa lah yang meminta agar anak dari temanya bisa bekerja denganya, marisa yang telah mengetahui kalo anak dari Galih ini memiliki kemampuan yang pasti bisa merawat Bima untuk saat ini.

Bagas lah yang akan merawat anak keras kepala ini, tapi apa boleh buat, ini sudah menjadi kewajibannya sebagai tuntutan pekerjaanya sebagai perawat, toh dia juga yang menerima tawaran kerjaan ini karena tergiur oleh bayaran dan terlebih dia tidak enak dengan keluarga pradipta jika menolak nya.

Tapi sialnya  Bimantara itu telah mengenal bagas, yang membuatnya malu saat ini karena selagi sehat Bima dan bagas tidak ada kesan yang bagus, setiap mereka bertemu berakhir dengan debatan dan bahkan sampai berkelahi, namun itu tidak pernah diketahui oleh keluarhanya.

Bagas mencoba mendekatkan diri dengan Bima untuk saat ini ia hanya perlu bersabar dan bertahan yang lebih membuatnya menguras emosi

"Bunda,,,bunda ini kenapa ada orang yang masuk ke dalam kamar Bima"

Bagas yang mendengar itu mencoba menjelaskan keberadaanya disini tapi tidak semudah itu binasa yang terus berteriak memanggil bundanya

Di dapur, marisa mendengar teriakan Bima dan langsung bergegas menghampiri putranta entah apa yang membuatnya berteriak dengan histeris nya

"Bima, kenapa sayang kenapa kau panggil bunda ada apa, "

"Bunda untuk apa dia ada disini Bima gak mau ada orang asih di kamar Bima suruh dia keluar dari sini bun,,,, "

Marisa mencoba menjelaskan terhadap anaknya ini, bahwa bagaslahcyang akan mengurusnya nanti, karena marisa dan arga tidak bisa standby di rumah selalu

"Tapi kenapa harus dia bun"

Marisa mencoba untuk memberikan pengertian kepada Bima, dengan keadaanya sekaran, dia hanya perlu menurut dan fokus untuk kesembuhanya

Setelah penjelasan panjang kali lebar yang marisah jelaskan kepada Bima, yang Bima lakukan hanya menerimanya ia tau kedua orang tuanya sangat2 sibuk, selama di rumah sakit itu hanya kebetulan orang tuanya bi menemaninya, mungkin sekarang mereka sudah tidak bisa lagi.

"Bunda keluar dan bagas juga Bima ingin sendiri dulu"

Bima dan Marisa pun keluar sesuai dengan keinginan Bima biarlah anak itu untuk menenangkan diri terlebih dahulu

Bahkan dalam ke adanya yang seperti ini kedua orang tua nya masih memikirkan pekerjaan dibanding merawat anaknya sendiri.

Itupun yang membuat Bima selalu lari dengan kenakalan yang ia lakukan sata-mata itu hanya untuk menarik perhatian kedua orang tuanya

"Udah deh hidup gua gak akak lagi menarik" karena selama ini yang menemani hidup Bima adalah Teman-teman tongkronganya dan kekasih, karena dia sekarang tidak bisa berjalan kembali mana berani dia muncul di depan teman dan kekasihnya mana mungkin mau menerimanya dengan kondisinya yang sekarang.

Bima yang duduk di kursi roda berusaha mengerakannya untuk naik keatas ranjang king size nya karena dirasa badanya ingin diistirahatkan dengan berbaring.

Brakk, kursi nya ini tidak bisa diajak kerja sama, yang membuat Bima terjatuh ke lantai

"Bodoh,, bodoh sekarang apa yang harus gua lakuin kaki ini memang sialan"  umpat nya terhadap kakinya yang tisak terasa, ia pun mencoba vegerak mendekati ranjangnya dengan cara  bergeser,

Setelah bersusah payah akhirnya di sampai didekat ranjangnya namun ia masih harus berusaha untuk naik ke atas ranjangnya yang cukup tinggi baginya sekarang

"Gua emang udah gak berguna,"

Ia terus memukuli kakinya karena kesal, dan berujung Bima bersender di pinggir ranjangnya, yang perlu ia lakukan menunggu seseorang untuk masuk kedalam kamarnya.....




Anisah160202


Bimantara Cakra Pradipta Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang